Hai...
Aku kembali lagi di cerita ini...
Sebelumnya terima kasih banyak bagi yang sudah mau baca, vote sama komentar di ceritaku ini yaa...Kemarin ada yang minta ekstra part buat cerita ini...
Berhubung ada 2 orang yang minta...
Jadi aku kasih ekstra partnya nich...Semoga saja masih nyambung sama cerita sebelumnya ya teman...
Ok...
Langsung saja masuk ke cerita ya...
Kuy...
😄😄😄~~~♡♡♡~~~
.
.
.Setelah lima bulan pernikahan, Aarav dan Azka belum juga di percaya oleh Sang Pencipta untuk menerima Anugrah keturunan yang sholeh sholehah. Tapi meski begitu, Aarav tidak pernah memaksa atau meminta Azka agar melakukan hal apapun agar cepat hamil.
Malah terkadang Azka yang merasa tidak enak pada Aarav dan keluarganya. Meskipun orang tua Aarav tidak mengatakan apapun yang membuat Azka minder. Tapi ia yang sadar diri dengan keadaannya saat ini, menjadikannya minder dan tak enak pada keluarga Aarav.
"Maaf ya mas... q belum bisa ngasih keturunan buat mas Aarav..." ucap Azka lirih saat ia mendapatkan tamu bulanannya yang selalu datang di saat Azka mengharapkan ketidakhadirannya tamu itu.
"Sayang... jangan pernah minta maaf lagi sama mas untuk hal itu, itu semua bukan salah kamu... setelah suci nanti kita usaha lagi ya...?? Atau kamu mau mas ikutkan promil di dokter Yuni...?" Tawar Aarav yang merasa kasihan pada Azka.
Azka menggeleng, "takut nggak bisa konsisten mas..." tolak Azka.
Aarav membawa kepala Azka untuk bersandar di dadanya. Posisi mereka yang sedang duduk di sofa depan TV membuat Aarav dengan mudah membawa Azka masuk kedalam dekapan hangatnya.
"Ya sudah... nanti kita berdoa lebih banyak lagi sama Allah ya..." tutur Aarav lembut.
Aarav benar benar menjadi sosok yang dewasa untuk Azka. Semenjak menikah, Azka terlihat lebih manja kalau sedang bersama Aarav.
Entah kenapa, menurut Azka setiap perlakuan yang Aarav berikan itu membuat Azka ingin selalu berada dekat dengannya. Tak ingin jauh dari sosok Aarav membuat Azka menjadi seperti anak manja yang nggak mau di tinggal orang tuanya pergi.
Berbeda saat dengan Azam. Ia lebih bisa bersikap dewasa didepan Azam. Entahlah... Azka sendiri bingung dengan sikapnya itu. Yang jelas saat ini, Azka hidup bahagia bersama Aarav meski belum ada kehadiran anak anak untuk pelengkap hidup mereka.
Orang bilang, wanita akan terlihat sempurna ketika mereka menikah setelahnya hamil dan mempunyai beberapa anak. Berarti kalau seperti ini, apa Azka belum bisa dikatakan wanita sempurna.??
Ada juga yang bilang setiap wanita yang mempunyai rahim, pasti akan hamil, persoalannya hanya pada waktu. Kapan waktu yang tepat untuk kamu para wanita menerima anugerah itu dari Allah swt.
Dan Azka lebih memilih pendapat yang kedua tadi. Mereka yang berpendapat seperti itu, mungkin mereka yang juga merasakan hal yang sama seperti Azka, lama menunggu kehadiran sang buah hati.
"Sayang... kok tumben baju mas belum di siapin...??" Tanya Aarav yang baru saja keluar kamar mandi dan melihat tidak ada baju di kasur seperti biasanya.
Aarav berjalan keluar kamar menuju dapur dengan masih memakai handuk saja. Padahal ia bisa saja mengambil baju sendiri dan memakainya langsung. Tapi kebiasaan, Aarav manja kalau soal baju untuk berangkat kantor.
"Sayang..." Aarav heran melihat dapur yang sepi tidak ada Azka yang sedang memasak sarapan seperti biasanya.
Aarav berkeliling mencari Azka, tiba tiba saja ada rasa khawatir karena ia tidak bisa menemukan istrinya padahal waktu masih pagi. "Sayang... kamu dimana..??"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ice Boss ( TAMAT )
Short StoryKania Azkadiana, seorang janda muda yang belum di karuniai anak dari pernikahannya dengan Almarhum suaminya. usia pernikahan mereka baru berumur 6 bulan saja. dan M. Azam suami Azka ternyata mempunyai penyakit yang serius sampai akhirnya ia tak bisa...