0.10

4.2K 231 1
                                    

Happy reading 💗

Benar! Mereka sampai saat adzan Maghrib berkumandang. Saat mereka membuka pintu dengan sangat pelan berharap sang bunda tidak mengetahui bahwa mereka pulang telat, saat itu juga harapan mereka pupus karena sanga bunda saat ini tengah berdiri di depan pintu dengan membawa sapu.

"Ehhh..., Bunda hehe" ujar Gracio cengengesan

"Apa kamu!! Udah bunda bilang jangan pulang Maghrib-maghrib kok ngeyel!! Nihh rasain"

"Au.. au... Au.. akh bunda lepasin"

"Akh.... Shhh...."

Tiba-tiba sang bunda menjewer mereka dan menjatuhkan sapunya, karena sangat tidak mungkin jika ia harus memukul anak-anak tersayangnya hanya karena mereka pulang telat. Bagi bunda Cyntya jangan pernah mengangkat tangan kepada anak-anak karena itu dapat merusak mental anak tersebut. Lebih baik beri pelajaran kecil namun membuat mereka jera tanpa adanya kekerasan.

"Bun..., Lepasin kasihan kakak ihh...., Ini salah adek karena tadi waktu perjalanan pulang adek minta sama kakak buat di beliin es krim, soalnya adek lupa bawa uang" ujar Gracio menjelaskan agar segera melepaskan jewerannya, sebenarnya itu tidak sakit kerena bunda hanya sebatas memegang saja tidak menariknya.

Setelan mendengar penjelasan dari sang anak bungsu, bunda Cyntya langsung melepaskan tangannya dari telinga anak-anaknya.

"Ya sudah.., sekarang kalian masuk kamar masing-masing dan langsung mandi, kalian bau acemmm" ujar bunda dan dia akhiri kekehan kecil dan menjepit tangannya seolah-olah badan anaknya sangat bau, padahal mereka berdua kini masih wangi segar.

"Ihhh bunda kita enggak bau acemm yaaaaa"

Xaviera langsung meninggalkan ruangan tersebut dan menuju kamarnya untuk bersih-bersih, dan meninggalkan Gracio yang kini tengah mengendus-endus ketiak miliknya.

" Ihhh... Bunda boong, orang masih wangi gini, iya kan kak?

"Kak??"

"Ishh... Kok di tinggal!!"

"Kakakkkk.... Tungguin adek ihhh"

Saat itu juga Gracio berlari menaiki tangga rumahnya untuk menyusul Xaviera, karena kamar mereka bersebelahan.

Saat berada di depan pintu kamar Xaviera, seperti biasa Gracio akan selalu mencium kening serta kedua pipi gembul milik Xaviera dan tentunya di balas oleh Xaviera dengan kecupan-kecupan di kedua pipi adiknya, kenapa tidak sekalian kening?? Karena Xaviera tidak sampai.

CUP

CUP

"mandi"

Walaupun berbicara pelan, tetapi telinga tajam milik Gracio masih dapat mendengarnya. Saat itu juga Gracio langsung membalikkan badannya dan menuju kamar miliknya.

Sungguh!! Gracio sangat senang karena hari ini kakanya mengeluarkan cukup banyak suara kepadanya. Akhh... Bisakah ini terjadi setiap hari.

****

Di kediaman GERALDI JACKSON saat ini tengah di landa keributan akibat perbuatan anak pungut, ehh maksudnya anak angkat tuan Maxime.

"Hiks... Hiks... Sakit"

"Kenapa baby hmm?" Ujar tuan Maxime lembut kepada Annabelle alias ang anak pungut.

"Hiks... T-tadi nggak se-sengaja ketumpahan kuah sup hiks s-sakit" ujar Anna sambil memperhatikan tangannya yang memerah akibat ulahnya sendiri.

"Cih, Lebay" ujar Xavier

"XAVIER!!" Bentakan keras itu berasal dari papinya sendiri Maxime.

"Cih.."

XAVIERA (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang