0.16

3.6K 216 7
                                    

Happy reading 💗

Saat ini Gracio dan Xaviera sudah sampai di taman yang mereka tuju. tak ada alasan lagi lagi jika mereka datang kesini apabila kalau bukan hunting jajanan. Mumpung sekarang hari Minggu pagi di alun-alun kota ini di adakan car free day (CFD), jadi jangan salah kalau di sini sangat ramai bahkan banyak pedagang kaki lima yang berjualan, mulai dari jajanan pasar sampai street food Korea pun ada di sini. Jadi untuk beberapa orang yang tujuan awalnya untuk berolahraga mungkin jadi mengurungkan niatnya. Karena sangking banyaknya jajan yang di jualkan dan tentunya sangat unik-unik.

"Kak?"

"Hmm?"

"Mau lari dulu atau langsung jajan?" Tanya Gracio.

'lari satu putaran'

Mendengar pertanyaan dari sang adik, Xaviera pun mengeluarkan kertas yang sudah ia tulis kata-kata dasar di dalam nya. Seperti kata persetujuan, penolakan, perkenalkan diri, alamat, dll.

Xaviera menulis, akh... tidak lebih tepatnya mengeprint kata-kata tersebut agar memudahkannya berkomunikasi tanpa harus menulis berulang-ulang.

Kalian masih ingat janji Xaviera kepada seseorang kan?

Jadi sebelum kalian berpendapat yang tidak-tidak! Kalian harus menghargai keputusan Xaviera!!

"Ya udah skuyyy"

Xaviera dan Gracio pun langsung berlari-lari kecil. Tetapi beberapa saat kemudian Gracio merasa tidak ada orang di sampingnya, Gracio menoleh kebelakang dan kesamping tetapi tidak menemukan sang kakak di sana.

Gracio panik! Sungguh demi apapun jika terjadi sesuatu kepada kakaknya bisa-bisa ia menjadi samsak baru untuk ayah Rey.

"KAKAK....."

Gracio berteriak tanpa rasa malu, ia mengesampingkan rasa malu nya demi mencari sang kakak.

****

"Hah... Hah... Hah..."

"Capek banget, mana cio larinya cepet banget mentang-mentang kakinya panjang huh" grutu Xaviera sangat pelan bahkan orang-orang di samping nya tidak dapat mendengarnya.

Kepala Xaviera tak sengaja menoleh ke kanan dan Gotcha... Ia menemukan penjual bubur ayam di sana!

Tanpa pikir panjang Xaviera langsung menghampiri tenda penjual bubur ayam tersebut.

Saat sudah sampai di sana, Xaviera menepuk pundak sang pedagang dan menyerukan "☝🏻" kepada pedagang tersebut.

"Satu porsi neng?" Tanya pedagang itu dan di jawab anggukan kepala oleh Xaviera.

"Pakai kacang??" Tanya pedagang itu lagi dan di jawab gelengan kepala dari Xaviera.

"Ya udah neng duduk di sana dulu ya, tunggu 5 menit"

"👌🏻"

Setelah selesai dengan pesanannya, Xaviera segera memilih tempat duduknya sebulum tenda tersebut semakin ramai, di depan Xaviera saat ini terdapat berbagai macam sate-satean dan juga gorengan serta krupuk sebagai pelengkap pelengkap bubur tersebut, harga sate-satean itu pun tergolong murah, sementara untuk krupuk di sediakan gratis oleh sang pedagang.

Tak lama kemudian, bubur pesanannya telah datang, Xaviera adalah tim bubur di aduk, karena menurutnya jika bubur tidak di aduk maka bukan bubur namanya, rasanya pun separuh hambar dan separuh berasa menurutnya jika tidak di aduk, maka di aduk lah cara yang tepat untuk makan bubur.

Saat sedang menikmati bubur ayamnya, tiba-tiba ada yang menyerukan nama lengkapnya dengan penuh penekanan dari arah belakang dan membuat Xaviera tegang saat mengenali suara tersebut.

XAVIERA (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang