Chapter 18

386 77 63
                                    

Semua keluarga myoui dan keluarga Yoo terlihat sedang makan bersama di depan halaman penginapan mereka.

Sedangkan jeongyeon dan sana tidak ikut bergabung, mereka lebih memilih untuk duduk di taman dan mengobrol di sana.

"Sayang, bagaimana pendapatmu tentang shena?" nyonya yoo berbisik pada suaminya dan menunjuk ke arah sana yang sedang tertawa bersama jeongyeon.

Kyungwan yang duduk disamping nyonya Yoo, tentu mendengar apa yang di katakan ibunya itu. Matanya otomatis ikut melihat dan memerhatikan gerak-gerik sana dan jeongyeon.

"Aku sangat menyukai gadis itu..."lanjut nyonya pada suaminya.

"Bagus, dia gadis yang baik..." tuan yoo mengangguk setuju dengan pendapat istrinya itu.

Kyungwan yang kesal mengigit kasar roti isinya saat mendengar hal itu. Nyonya yoo tiba-tiba menoleh ke arah kyungwan dan ikut menanyakan pendapat putranya itu tentang sana.

"Bagaimana menurutmu, kyungwan? Apa pendapatmu tentangnya?"

Kyungwan menganggukan kepalanya dam mengangkat jempolnya pada ibunya. Nyonya yoo tersenyum senang sebelum kembali melihat ke arah jeongyeon dan sana.

"Aku merasa dia gadis yang tepat untuk jeongyeon..."ucap nyonya yoo ketika melihat sana sedang merapikan rambut jeongyeon yang berantakan karena hembusan angin.

"Uhukk uhukkk...."kyungwan mulai terbatuk dan duduk dengan gelisah di kursinya, dia benar-benar tidak menyangka ibunya akan semudah itu memberikan restu untuk calon istrinya jeongyeon.

Mina yang duduk disebelah kyungwan hanya bisa diam dan sibuk menenangkan dirinya, agar tidak berteriak dan menghajar sana.

"Apa yang kau pikirkan? Haruskah kita menanyakannya pada jeongyeon?" nyonya yoo kembali bertanya pada suaminya dengan mata masih sibuk memerhatikan sana.

"Jika jeongyeon menyukainya, kenapa tidak? Tentu saja aku akan merestui mereka.... "tuan yoo ikut bahagia melihat putranya.

"Uhukkk uhukkk uhukkk..."

Kyungwan langsung saja memukul dadanya berulang kali dan mencoba menenangkan dirinya.

"Kalau begitu kita harus bertanya padanya sekarang..."ucap nyonya yoo dengan sangat bersemangat, dia bahkan mengacuhkan kyungwan yang sejak tadi terus tersedak makanannya.

"Tentu saja, tanyakan lah..." kata tuan yoo mengangguk setuju.

"Jeongyeon!" jeongyeon dan sana langsung menoleh saat mendengar panggilan nyonya yoo.

"Ya?" nyonya yoo melambaikan tangannya dan meminta jeongyeon mendekatinya.

"Maaf, aku akan cepat...." ucap jeongyeon pada sana.

"Oke..."jeongyeon langsung berlari dan berlutut didepan ibunya.

"Bagaimana dia?" tanya nyonya yoo melihat ke arah sana.

"Siapa?" jeongyeon pura-pura tidak mengerti.

"Shena..."

"Sempurna..." jawab jeongyeon dengan senyum sumringah dan mata memuja.

"Benarkah?" jeongyeon menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Bagus. Haruskah kita mendiskusikan tentang lamaranmu dengannya?"

"Uhukkk uhukkk uhukkk..." kyungwan kembali tersedak dengan makanannya, tapi lagi-lagi nyonya dan tuan yoo mengacuhkan dan tidak memperhatikannya.

Jeongyeon tersenyum senang dan langsung memeluk ibunyad dengan begitu erat.

My Brother Bride (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang