Chapter 13

420 79 253
                                    

Di saat mina masih menangis dan menyalahkan dirinya sendiri, jeongyeon mulai membuka matanya. Dia merasa bingung saat mendengar suara isak tangis perempuan di sekitarnya.

Jeongyeon melihat sekelilingnya dan merasa heran saat melihat dimana dia berada. Seingatnya, dia tertidur di kamarnya dan bukannya di tempat asing seperti sekarang ini.

Jeongyeon dengan perlahan turun dari kasur, dia kaget ketika melihat seorang gadis sedang meringkuk di sudut kamar itu.

Dia langsung mengenali siapa gadis itu ketika mendengar gumaman namanya terus keluar dari mulut gadis itu.

"Dimana kita? Apa yang terjadi?" tanya jeongyeon yang kebingungan.

Mina mengangkat kepalanya dengan cepat dan melihat jeongyeon sedang berdiri di depannya. Tapi bukannya berhenti menangis, suara tangisan mina malah terdengar semakin kencang dari sebelumnya.

"Kita hiks di hiks busannnnn hiks..." jawabnya sambil menyeka air matanya dengan lengan bajunya.

"Apa yang kita lakukan disini?"mina menggeram kesal saat pertanyaan itu keluar dari mulut jeongyeon.

"Idiot! Apa kau tidak ingat hah?! Kita melarikan diri!"teriak mina.

"Lari?" jeongyeon melepaskan beanie yang masih menutupi kepalanya.

"Kapan kita lari?" tanya jeongyeon keheranan, tapi sedetik kemudian mata jeongyeon melotot ketika menyadari apa yang sebenarnya sedang terjadi.

"SIAL! OH SIAL!!!"jeongyeon meremas dan menarik rambutnya begitu erat.

"Mina, apa yang telah kau lakukan?! Apa yang salah denganmu?" jeongyeon menggeram kesal dan menendang dinding berulang kali untuk melepaskan emosinya.

"SIAL! SIAL!!!"

"Apa pilihan lain yang kita miliki?"

Mina tidak kalah kesalnya dengan jeongyeon, dia langsung saja berdiri dari duduknya dan berjalan mendekati jeongyeon lalu menarik bahu pria itu agar menatapnya.

"Aku mencintaimu..." teriak mina dengan wajah frustasi.

Jeongyeon melepaskan tangannya dari rambutnya dan menatap mina dengan wajah keheranan.

"Kenapa kau menangis?"

"Aku takut bahwa kau meninggal karena overdosis..." jawab mina menurunkan nada suaranya.

"Mina, tolong coba pahami semua ini! Kita tidak bisa melarikan diri..."mina berdecak kesal sambil memukul dada jeongyeon.

"AGHHHH! Tapi kenapa?" erang mina terduduk lemas di atas lantai.

"Ini bukan film atau drama mina! Kita tidak mungkin melarikan diri seperti drama yang biasanya kau tonton..."

"DIAM, JEONG!" teriak mina dengan kesal dan kembali menangis.

Jeongyeon menutup matanya dan mengusap wajahnya dengan kasar. Dengan perlahan dia mulai berlutut didepan mina.

"Mina...aku mencintaimu. Tapi coba pahami situasi kita saat ini. Kita orang-orang menengah dan kita telah tumbuh dengan nilai-nilai kelas menengah. Tidak peduli betapa majunya negara kita, beberapa hal tidak akan pernah berubah di negara ini. Aku tidak bisa hidup jauh dari kedua orang tuaku dan juga kakak ku. Dan kita akan menjadi bahan becandaan seluruh masyarakat dan mempermalukan keluarga kita. Orang-orang akan mengatakan 'seorang saudara laki-laki melarikan diri dengan pengantin kakaknya' dan pikirkan tentang keluargamu. Apa kau bisa hidup jauh tanpa ayahmu, ibumu, kai hyung? Kau akan mempermalukan nama keluargamu sendiri. Bagaimana tentang semua itu?" jeongyeon mencoba menjelaskan dan memberi pengertian pada mina.

My Brother Bride (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang