Bagai berjalan diatas pelangi yang cantik, Athy tak akan mempercayai apa yang dilihatnya sekarang. Seorang Lucas yang ketiduran menunggu wanitanya sadar sembari menggenggam tangannya?!
What the hell is this?!
"Hey, Lucas!" Ditepuknya bahu sang tuan agar segera bangun.
Netra yang awalnya terpejam itu perlahan terbuka, mencoba menyesuaikan diri dengan pencahayaan yang ada.
"Ayah mencarimu.. Dia bertanya-tanya, mengapa kau membawa seorang wanita ke dalam kamarmu."
Oh ternyata Athy cepu ke bapaknya.
"Pergilah temui dia sekarang, dia menunggumu diruang kerjanya." Tambahnya.
"Cih." Mendecih sebal sembari menatap tajam sang puan yang kini tengah berkacak pinggang. Menguap sebentar seraya mengumpulkan nyawa.
"Dasar cepu." Ucapnya sebelum benar-benar pergi meninggalkan kamar.
"Nyenyenye seterahku dong."
Lagian bisa-bisanya Lucas sialan itu menculik seorang wanita lalu ditaruh dikamarnya.
Like what is he thinking?
Dimana otak jeniusmu itu, Lucas oh Lucas.
Bokongnya mengambil alih kursi yang diduduki Lucas tadi. Netranya menelisik wajah ayu milik gadis yang katanya pujaan hati Lucas tersebut.
Cantik.
Satu kata yang mampu mendeskripsikannya, pantas saja penyihir jenius itu sampai terpikat olehnya.
Dengan mata yang terpejam saja Athy sudah bisa menduga betapa cantiknya wanita dihadapannya sekarang, apalagi jika kedua netra itu terbuka. Benar kan?
Tapi benarkah wanita didepannya kini hanya seorang rakyat biasa? Menurut pandangan Athy kecantikannya setara dengan gadis-gadis bangsawan lainnya.
Terlalu asik dengan lamunannya membuatnya tak sadar bahwa kini wanita yang membuatnya berteori telah sadar dari tidur panjangnya selama 3 hari.
Derit kasur membuyarkan lamunannya. Jika orang biasa pasti bakal celingukan melihat kiri atau kanan. Tapi tidak dengan pujaan hati Lucas ini, dia hanya menunduk menatap nanar pada selimut yang kini tengah membalut sepasang kaki cantiknya, seolah tau bahwa ada seseorang yang tengah bersamanya kini tanpa perlu melihatnya.
"Kau sudah sadar? Butuh sesuatu?" Tanya Athy ngerasa canggung dengan suasana hening yang melanda.
Gadis itu menggeleng.
"Boleh ku minta penutup mataku?" Ucapnya tanpa menatap Athy.Athy sedikit ngeleg, kan yang ambil Lucas, kok malah dia yang ditanya.
"Ah itu, anu.." Athy bingung sendiri bagaimana cara menyampaikannya.
"Ah di Lucas ya.."
Athy sedikit tersentak, kok dia tepat sasaran sih.
"Eum.. Kenapa ditutupi? Padahal menurutku kau sangat cantik tanpa itu." Tanyanya kepo sekaligus memuji.
Sang puan hanya tersenyum tipis, masih menunduk, enggan untuk bersitatap dengan anak sang kaisar.
Athy ngerasa jengkel sekali, bukankah tidak sopan jika berbicara tapi tidak melihat netra sang lawan bicara? Andai dia tau kebenaran yang sebenarnya terjadi.
"Tapi aku tak merasa begitu." Jawabnya.
'An*j, merendah untuk meroket.. Tabok boleh ga si?' Batin Athy.
Ah dahla.. Lucas sama dia sama aja, ga bisa tudep kalo ngomong, ato emang otaknya Athy aja yang ga nyampe?
"Lucas pasti merasa begitu juga." Masih keras kepala, Athy butuh jawaban yang pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐑𝐎𝐌𝐔𝐋𝐄𝐍𝐓 [𝐋𝐮𝐜𝐚𝐬𝐱𝐘𝐨𝐮𝐱𝐎𝐂]
Подростковая литература╰┈➤ɪᴍᴀɢɪɴᴇ ʏᴏᴜʀ ʜᴜʀᴅʟᴇꜱ ɪɴ ᴘᴜʀꜱᴜɪᴛ ᴏꜰ ʏᴏᴜʀ ʟᴏᴠᴇ. ๑┈•✦✦•┈๑ 𝐘𝐨𝐮 𝐬𝐚𝐲 𝐰𝐞'𝐫𝐞 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬, 𝐁𝐮𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬 𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐭𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐲 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐚𝐬𝐭𝐞.. ...