Seven

1.3K 215 36
                                    

Wanita itu berjalan menyusuri lorong Istana, tak tahu tujuannya kemana, saat ini ia hanya ingin menyegarkan pikirannya.

Rentetan perkataan anak sang kaisar memenuhi benaknya. Tak bisa dipungkiri, apa yang dikatakan anak kaisar tirani itu tak sepenuhnya salah.

Kakinya terus melangkah maju dengan sebelah tangannya memegangi tembok istana, terlalu larut dalam pikirannya sendiri hingga tak sadar seseorang tengah berdiri di depannya.

"Hmm?" Kepalanya mendongak merasakan eksistensi seseorang dihadapannya.

"Kau mau kemana?"

Tak perlu melihat wajahnya, (Name) sudah hapal betul pemilik nada suara ini.

"Kenapa aku harus memberitahumu?" Nada bicaranya nampak kesal, teringat lagi perbincangannya dengan gadis bersurai kuning emas itu.

"Kau kenapa?" Lucas mulai menyadari sesuatu yang aneh pasti telah terjadi.

"Minggir! Kau menghalangiku!" Bentaknya mendorong kasar Lucas lalu berjalan kembali.

Lucas menatapnya lamat, mulai dari surainya hingga ujung kaki sang pujaan hati. Sudut bibir Lucas tertarik ke atas.

"Wah wah~ Liat siapa yang tengah datang bulan hari ini." Akhirnya ia tau penyebab wanitanya emosi padanya hari ini. Tapi emang biasanya ia selalu emosi sih.

Wanita itu berbalik menghadap Lucas dengan sebelah alisnya naik ke atas heran.

Lucas mendekat, wanita itu mundur.

"Diam di tempatmu, (Name)!" Seru Lucas.

"Kau terlihat aneh, aku tidak mau!" (Name) menolak keras.

Lucas berlari, wanita itu ikut berlari, hingga terjadilah adegan kejar mengejar bak Tom and Jerry.

"Aku serius, (Name)!" Teriak Lucas.

"Aku juga!!" Balasnya dengan nada bicara serupa.

Mereka berlari hingga taman istana, berlarian diatas rerumputan segar. Rasanya Lucas dejavu untuk sesaat.

"Haha kejar aku kalau bisa!!"

"Lucas tunggu aku!!"

"Tangkap aku, (Name)!!"

"Makanya berhenti berlari, Lucas!! Aku sumpahin kamu cinta mati sama aku!" Teriak gadis kecil itu, tersirat nada amarah dalam teriakannya.

"Hahahaha ku terima sumpahmu itu!" Balas anak laki-laki itu dengan candaan khasnya.

"Hei (Name)!! Kalau kau tak mau berhenti juga aku sumpahin kamu suka balik padaku!!" Teriak Lucas dibelakangnya.

(Name) tersentak kaget, namun tak mengurangi kecepatan larinya. Dirinya ikut berdejavu teringat memori lama mereka yang tersimpan rapat dalam otaknya.

"Itu tidak mungkin terjadi!!" Teriaknya lantang.

"Oh ya? Ku sumpahin jodohmu itu aku!! Hahahahaha..." Lucas tertawa di sela-sela larinya.

"Berhenti menyumpahiku Lucas atau masa depanmu ku doakan memburuk!" Ancam wanita yang nafasnya mulai ngos-ngosan itu.

"Yah kalau itu bersamamu sih tidak apa-apa!" Penyihir itu malah senang membayangkan masa depannya dengan (Name), salah kaprah dia.

Mendengar suara berisik dari taman istana, Claude, Felix, beserta Athy menoleh serempak melalui kaca jendela lantai 2 istana. Sehabis dari minum teh bersama (Name), gadis muda itu memilih menemui ayahnya dan mereka berjalan disekitaran lorong istana sembari berbincang-bincang.

𝐂𝐑𝐎𝐌𝐔𝐋𝐄𝐍𝐓 [𝐋𝐮𝐜𝐚𝐬𝐱𝐘𝐨𝐮𝐱𝐎𝐂]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang