Bimbang, itulah perasaan yang dirasanya sekarang.
Pemilihan putri mahkota tak lagi dengan cara mengundi atau memilih sesuai kategori.
Bagaimana ini?
Walaupun permaisuri bilang waktu untuk memikirkannya masih panjang, tetap saja rasanya frustasi menerpa dirinya. Bahkan semalaman (Name) tidak bisa tidur dengan nyenyak. Gundah nan gelisah untuk membuat sebuah keputusan.
Ntah kenapa teringat lagi akan masa lalu, dulu bahkan dirinya tak dapat untuk menyentuh posisi seperti itu.
Menggeleng upaya mengenyahkah seluruh ingatan masa lalunya yang cukup kelam. Hanya sebuah masa lalu, beda dengan yang sekarang. Tiada satupun orang yang bisa memaksa kehendaknya, sekarang (Name) bebas melakukan apapun yang ia mau walaupun dalam keadaan sudah pernah mati.
Besok adalah kepulangannya beserta penyihir jenius dan putri tunggal kaisar Obelia.
Menghembuskan nafas kasar. Tolak saja kan?
Memangnya ada yang mau menerima dirinya yang berasal dari negara tetangga? Meski permaisuri dan kaisar mengakui dirinya, tapi tetap saja deskriminisasi itu pasti ada.
Merepotkan sekali! (Name) benci harus waspada pada setiap hal kecil yang akan dilakukannya.
(Name) tau konsekuensinya jika menjadi putri mahkota kerajaan tetangga. Selain tak punya dukungan, kecil kemungkinan putra mahkota mencintainya. (Name) masih terbayang kejadian masa lalu, dimana ia hanya digunakan sebagai alat bisnis oleh keluarganya dan juga keluarga kaisar.
Mereka hanya tau kemampuan menganalisanya, bagaimana jika tau kemampuan matanya? Tidakkah semakin ia akan dipergunakan untuk kepentingan kerajaan semata? (Name) tak mau nasibnya begitu. Kilasan masa depan yang diliatnya menyerupai itu.
Padahal wanita itu tak tau, kaisar yang dulu nampak membencinya amat sangat mencintai dirinya sampai-sampai rela reinkarnasi untuk bisa kembali bersamanya.
Mirip dengan masa lalunya sang kaisar tirani dari Obelia, Elvis yang dulu pun begitu. Tumbuh tanpa kasih sayang orang sekitarannya, termasuk orang tuanya sendiri. Jadi, menurutmu bagaimana? Mengharapkan perlakuan manis penuh kasih sayang dari orang yang masa lalunya seperti itu?
Mundur kawan, jangan berharap banyak. Tidur lagi, susun kembali scane-scane halu yang kau halukan setiap sebelum tidur.
Sehingga pada akhirnya ketika mereka sayang terhadap seseorang, mereka tak tau cara mengungkapkan rasa sayangnya seperti apa. Jatuhnya seperti menyakiti orang yang disayangnya. Bukankah teoriku benar?
Andai orang yang disayang tau bagaimana mereka melalui masa lalu kelamnya, namun bagaimana tidak? Bukankah mereka hanya akan saling menyakiti satu sama lain? Berbagai salah paham terus meraup, tak terbendung hingga membeludak dengan sendirinya.
Tak perlu banyak berfikir, anak SMP pun bisa menjawabnya. Menjadi putri mahkota kerajaan tetangga sangat beresiko, daripada untung yang banyak, ia lebih banyak mendapatkan ruginya saja. Menolak tentu pilihan yang paling realistis.
*****
"Jadi bagaimana keputusanmu, (Name)?"
Petang mulai menjelang kala ketiganya berkumpul untuk membahas tawaran yang diberikan permaisuri untuk (Name).
"Tentu saja akan ia tolak, bukan? (Name) itu orangnya logis." Bukan wanita itu yang menjawab, melainkan penyihir jenius itu yang menjawab. Raut wajah emosinya kentara sekali terpampang di wajah tampannya.
"Keliatan sekali kau emosi, yang ku tanya kan (Name), bukan dirimu." Athy memandangnya dari atas ke bawah, menilai raut muka yang ditampilkan sang tuan.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐂𝐑𝐎𝐌𝐔𝐋𝐄𝐍𝐓 [𝐋𝐮𝐜𝐚𝐬𝐱𝐘𝐨𝐮𝐱𝐎𝐂]
Teen Fiction╰┈➤ɪᴍᴀɢɪɴᴇ ʏᴏᴜʀ ʜᴜʀᴅʟᴇꜱ ɪɴ ᴘᴜʀꜱᴜɪᴛ ᴏꜰ ʏᴏᴜʀ ʟᴏᴠᴇ. ๑┈•✦✦•┈๑ 𝐘𝐨𝐮 𝐬𝐚𝐲 𝐰𝐞'𝐫𝐞 𝐣𝐮𝐬𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬, 𝐁𝐮𝐭 𝐟𝐫𝐢𝐞𝐧𝐝𝐬 𝐝𝐨𝐧'𝐭 𝐤𝐧𝐨𝐰 𝐭𝐡𝐞 𝐰𝐚𝐲 𝐲𝐨𝐮 𝐭𝐚𝐬𝐭𝐞.. ...