The story
_______ starting _______
Jihoon tidak pernah menyukai Hyunsuk. Menurutnya pemuda kecil itu terlalu naif dan bermuka dua. Jihoon selalu berfikir jika sifat Hyunsuk itu ditampilkannya hanya untuk mencari muka dihadapan para guru
"Hyunsuk.. bisa tolong simpankan ini diperpustakaan?" titah sang guru saat jam pelajarannya sudah berakhir
"iya bu.."
Jihoon mendecih kesal. Ia tidak suka dengan sifat Hyunsuk yang selalu patuh saat ada yang memintanya "tukang cari muka!" cibirnya
Iya, Jihoon memang setidak suka itu pada Hyunsuk dan bahkan bukan hanya Jihoon, hampir seluruh anak kelas tidak menyukainya. Hyunsuk itu terlalu menutup diri, bicara pun seperlunya, sifatnya itu membuat siapapun enggan untuk berteman dengannya
"kelompok terakhir... Choi Hyunsuk dan Park Jihoon. Ingat ya tugas kali ini menentukan nilai sikap kalian, kalau ada yang tidak mengerjakan saya tidak segan-segan mengotori rapot kalian dengan nilai yang buruk. Paham semuanya"
"iya pak.." dan setelah guru sekaligus wali kelas mereka pergi, sebagian dari mereka mulai mengeluh tentang tugas yang diberikan kali ini
"mau ngerjain dimana?" sebenarnya Jihoon malas harus memulai percakapan seperti ini, tapi ya mau bagaimana lagi karena ini juga untuk tugas kelompok mereka
"terserah" Hyunsuk bahkan tidak berniat menatap silawan bicara, perhatiannya hanya ia fokuskan pada buku yang saat ini sedang digores penanya
Jihoon menggerling malas, sudah dibilangkan dia sangat tidak menyukai Hyunsuk "dirumah lo aja biar gak ribet"
"oke" dan ya.. pembicaraan mereka hanya sebatas itu
Sebenarnya Jihoon dan Hyunsuk itu tinggal di komplek perumahaan yang sama, rumah mereka hanya terpaut beberapa blok. Sore ini rumah Jihoon sedang sibuk karena persiapan resepsi pernikahan kakaknya, Jihoon tidak ikut andil dengan alasan dia harus belajar kelompok. Itu juga yang menjadi alasan Jihoon untuk mengerjakan tugas dirumahnya Hyunsuk karena tidak mungkin juga mereka mengerjakan diluar rumah seperti dicafe atau tempat lainnya mengingat tugas ini pasti memerlukan banyak waktu yang akan mereka habiskan untuk menyusun konsep, tema, dan lainnya
"gimana sayang?" tangan Jihoon yang akan mengetuk pintu rumah besar itu terhenti diudara
Pintu besar itu tidak tertutup sehingga Jihoon bisa melihat kedalam rumah keluarga Hyunsuk. Disana, diruang tengah keluarga itu, Jihoon melihat Hyunsuk yang berdiri sambil menundukan kepalanya. Tangannya memilin baju depan yang dikenakannya, ia terlihat ragu akan sesuatu
"...a-apa hyunsuk punya hak untuk nolak ma?" nada ragu itu teralun seiring dengan semakin dalam kepalanya tertunduk
Sang mama mendekati anaknya, mengangkat dagu Hyunsuk lembut sampai mata keduanya bersitatap, "kamu berhak nentuin apa yang kamu mau sayang.." tuturnya dengan senyum lembut
Mata Hyunsuk bergerak ragu, "h-hyunㅡ"
"Jennie, mama mau bicara sama kamu" ucapan Hyunsuk terpotong oleh nada ketus dan dingin seorang wanita yang jauh lebih tua
Lagi. Sang mama menatap hangat anaknya, mengusap surai itu lembut sebelum mengatakan "sebentar ya sayang, mama mau bicara sama oma dulu" dan sang mama pergi menyusul orang yang Jihoon tau sebagai nenek Hyunsuk ke sebuah ruangan tidak jauh dari tempat Hyunsuk berdiri saat ini
Jihoon masih berdiri diluar, ia masih memperhatikan sosok itu. Terlihat menghela nafas berat sebelum menangkup kasar wajahnya kedalam telapak tangan. Dan saat Hyunsuk mengangkat kepalanya saat itulah mata mereka bertemu, dengan raut asing yang belum pernah keduanya lihat satu sama lain
KAMU SEDANG MEMBACA
Rollercoster [hoonsuk]
RandomOneshoot/twoshoot Jadi karena draftku banyak.. mau dikumpulin dulu di satu buku, nanti kalo ada story yang menarik mungkin ku kembangkan jadi book mandiri😁 Hoonsuk area Jihoon: dom!, Hyunsuk : sub! Karena aku suka hyunsuk tuing-tuing~