The story
______ starting ______
"boleh lihat kartu identitasnya?"
Hyunsuk mendecak malas saat penjaga bertubuh tegap itu menahan pundaknya. Oh ayolah! maksudnya yang benar saja, diumurnya yang ke 23 tahun ini, kenapa dia harus selalu menunjukan kartu identitas setiap kali membeli minuman beralkohol ataupun masuk ke dalam club seperti sekarang ini
Dengan kesal Hyunsuk menyerahkan kartu identitasnya kepada sipenjaga karena bagaimana pun ia harus masuk kedalam dan menemukan adiknya
Setelah diijinkan masuk, Hyunsuk mengambil langkah berani, mengabaikan setiap pandangan lapar yang terarah padanya
Hyunsuk mendengus kasar saat akhirnya menemukan sang adik yang sedang asik bercanda dengan teman-temannya
"hai manis.."
Hyunsuk sedikit mendonggak untuk melihat wajah orang yang baru saja menghalangi jalannya
"sendirian aja?"
Dahi Hyunsuk mengernyit tak suka
Tangan orang itu terangkat untuk menyentuh pipi Hyunsuk, "mau gue temenin gak?" dan Hyunsuk langsung menepisnya
Pemuda itu terkekeh kecil, "kasar.." dia sedikit membungkuk untuk menyetarakan wajahnya dengan Hyunsuk, "..tapi gue suka"
Hyunsuk menggerling malas, berniat mengabaikan si pemuda itu, tapi sepertinya pemuda itu sedang mencoba menguji kesabaran Hyunsuk
"lo mendingan minggir, gue lagi gak mood ngeladenin orang aneh!"
"bisa ngomong ternyata.." senyum tercetak diwajah tampannya "suara lo bagus.. daripada sayang dipake buat marah-marah, gimana kalo lo pake buat desahin nama gue aja"
Mata Hyunsuk kembali menggerling, malas sekali rasanya jika harus berdebat dengan orang aneh itu lebih lama, jadi Hyunsuk memutuskan untuk kembali mengabaikannya
Tapi lagi-lagi pemuda itu menghambat pergerakan Hyunsuk "mau kemana sih buru-buru banget"
Hyunsuk menghela nafas, matanya melirik malas pada tangan yang sekarang ada dibahu kanannya
kalo dia gak nurunin tangannya dalam hitungan ketiga, ni orang gue banting! bodo amat mau dijadiin tontonan juga
"satu.."
"santai dulu dong.. kan kita belom kenalan"
"dua.."
"kenalin.. nama guㅡ"
"tiga!"
sret!
bak!!
"cio tunggu!"
Hyunsuk berhasil meraih tangan sang adik, tapi siempunya tangan langsung menepis kasar
"apasih! gak usah so peduli sama gue! lo bukan mama! dan lo gak akan bisa gantiin papa!"
"cio kakㅡ"
Dan sebelum Hyunsuk menyelesaikan kalimatnya, sang adik lebih dulu masuk kedalam taksi yang tadi mengantar Hyunsuk, segera menyuruh supir untuk melajukan mobil tanpa menunggu kakaknya masuk
Hyunsuk mengusap kasar wajahnya, merutuki kebodohannya yang tidak bisa mengontrol emosi dan malah membuat kegaduhan didalam club. Hyunsuk hanya kalap saat tau sang adik pergi ke club bersama teman-temannya
Hyunsuk tidak keberatan saat harus datang ke sekolah setiap tiga bulan sekali karena kelakuan sang adik, dia juga tidak keberatan pada sikap adiknya yang selalu tidak ramah padanya. Hyunsuk memaklumi semuanya.. tapi tidak dengan pergaulan malam, tidak dengan pergi ke club atau terlibat dalam dunia gemerlap itu. Hyunsuk tidak mau.. melihat adiknya terlihat seperti ia yang dulu
KAMU SEDANG MEMBACA
Rollercoster [hoonsuk]
De TodoOneshoot/twoshoot Jadi karena draftku banyak.. mau dikumpulin dulu di satu buku, nanti kalo ada story yang menarik mungkin ku kembangkan jadi book mandiri😁 Hoonsuk area Jihoon: dom!, Hyunsuk : sub! Karena aku suka hyunsuk tuing-tuing~