05

543 100 39
                                    

"Kenapa mama tidak memberitahuku?"

"Soal apa?" Nyonya Kim tidak mengalihkan pandangannya dari majalah fashion yang sedang dibaca.

"Minho Hyung kemarin menjemputku ke kampus. Mama tau dia bilang apa? Dia mengaku sebagai tunanganku."

"Benarkah? Ternyata Minho tidak sabaran juga ya," beliau malah terkekeh.

"Apa?? Jadi memang benar begitu??"

Nyonya Kim pun mengangguk, "Kan sudah mama bilang kau harus baik-baik dengannya. Jangan kecewakan mama dengan bertindak bodoh."

Seungmin tidak bisa mengatakan apa-apa. Seketika berada di ruang kerja sang ibu membuatnya kesulitan bernapas. Seungmin akhirnya keluar begitu saja dengan langkah lebar. Kenapa harus ada perjodohan konyol disaat dirinya sudah memiliki Hyunjin?

"Aku harus bertemu dengan Hyunjin nanti," gumamnya sambil menggendong tas untuk pergi ke kampus.



_____



Pukul 9 malam Seungmin masih berada di mini market tempat Hyunjin bekerja. Dia duduk ditemani susu pisang yang sudah diminum setengah sementara Hyunjin sedang melayani pembeli di meja kasir.

"Oppa, aku boleh minta nomor hpmu tidak?"

"Aku juga mau. Kau tampan sekali. Boleh ya oppa?"

Hyunjin tersenyum pada 2 siswi SMP yang baru pulang dari les itu. "Tidak boleh."

"Yaah... Kenapa??"

"Oppa pelit."

Seungmin yang mendengar pembicaraan tersebut segera berdiri dan menghampiri mereka.

"Maaf ya tapi laki-laki tampan ini adalah pacarku. Kusarankan sebaiknya kalian pulang saja karena ini sudah malam."

Kedua siswi itu pun buru-buru keluar dari mini market karena takut pada Seungmin yang terkesan galak. Hyunjin yang melihat kejadian barusan tentu saja tidak bisa menahan tawanya. Siapa sangka Seungmin akan bersikap posesif begitu? Sangat menggemaskan.

"Kau lucu sekali."

"Jangan ketawa! Kau tidak tau jika tawamu itu bisa memancing banyak orang untuk menyukaimu? Aku tidak mau punya banyak saingan," ucap Seungmin kemudian menggembungkan pipinya.

"Baiklah aku tidak akan tertawa," kata Hyunjin kemudian mengusap pipi Seungmin dengan ibu jarinya. "Tadi kau mau bilang apa?"

"Eh? Eeee.... Tidak jadi. Lupakan saja."

"Sungguh?"

Seungmin mengangguk, "Aku akan diam disini setengah jam lagi. Ada yang bisa aku bantu?"

"Aku akan mengepel lantai."

"Biar aku bantu!"

"Jangan. Duduklah, kau pelanggan disini. Kalau sampai bosku lihat aku bisa kena marah," ucap Hyunjin lalu menepuk puncak kepala Seungmin sambil melangkah ke arah gudang.

Hyunjin itu tidak pernah berlaku kasar pada Seungmin. Meski sekeras apapun hidupnya jika pada Seungmin sebisa mungkin Hyunjin akan bersikap lembut. Baginya Seungmin terlalu berharga untuk disakiti.

Dan pada akhirnya Seungmin tidak bisa memberitahu Hyunjin soal perjodohan dirinya dengan Minho. Seungmin tidak tega dan tidak siap melihat bagaimana reaksi Hyunjin nanti.



_____



"Tidak bisa."

"Kenapa? Kau bahkan belum mencobanya. Ayolah kumohon," kata Seungmin memelas sambil mengguncang lengan Minho.

He Didn't Love Me || HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang