Seungmin sudah tidak sehangat dulu. Itulah yang Minho rasakan sekarang. Pemuda itu hanya bicara seperlunya, tersenyum pun karena terpaksa. Seungmin lebih sering berdiam diri di rumah, ke kampus hanya untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa. Bahkan teman-temannya terkejut dengan perubahan sikap itu.
Putus dari Hyunjin benar-benar mengubah dunianya.
Di sisi lain Hyunjin tetap menjalani kehidupan dengan normal. Ia berhenti kerja di minimarket karena tidak ingin Seungmin menemuinya. Sebagai gantinya sekarang Hyunjin menjadi kurir pengantar pesanan di restoran ayam goreng.
Ting tong
Pintu sebuah apartemen terbuka memperlihatkan sosok perempuan yang sedang memakai masker wajah berwarna hitam. Hyunjin sedikit terkejut melihatnya sedangkan perempuan itu diam terpaku karena malu.
"Ini ayam goreng pesanan anda."
"Tunggu sebentar!"
Perempuan itu bergegas masuk untuk melepas masker yang menutupi seluruh wajahnya. Segera ia kembali ke hadapan Hyunjin untuk membayar ayam goreng tersebut.
"Terima kasih," ucap Hyunjin mengembalikan kartu kredit perempuan itu.
"Kau tidak ingat aku?"
Hyunjin seperti sedang mengingat-ingat. Apa dia pernah kenal perempuan ini? "Maaf aku..."
"Wah kau keterlaluan juga ya Hwang Hyunjin. Kita sekelas waktu SMA."
Hyunjin masih diam. Jujur saja ia tidak begitu hapal nama atau wajah teman-teman SMA. Tau sendiri Hyunjin sibuk mengurus kehidupan hingga tidak sempat bergaul.
"Aku Karina, ingat?"
Hyunjin menggeleng membuat Karina hanya bisa mendengus sambil melipat lengan depan dada.
"Yasudah tidak apa-apa. Kau kerja di restoran ayam ini?"
"Iya."
Karina lalu mengambil selembar kertas lalu menulis nomor handphone-nya.
"Ini, simpan nomorku dan hubungi aku jika kau butuh pekerjaan. Mengerti?"
Hyunjin melihat selembar kertas itu sekilas sebelum kembali memasang helm ke kepalanya.
"Aku harus pergi sekarang. Masih ada orderan yang perlu diantar."
Karina pun mengangguk mengerti, "Ingat ya, hubungi aku jika kau butuh pekerjaan."
"Terima kasih."
Hyunjin langsung pergi menuju lift sementara Karina menutup pintu apartemennya sambil bergumam, "Padahal dia tampan, sayang sekali kalau hanya menjadi pengantar ayam goreng."
Pukul 23.30 Hyunjin baru tiba di rumah. Ia pikir ibunya sudah tidur ternyata beliau menunggu Hyunjin sejak tadi.
"Kenapa ibu belum tidur?"
"Ibu belum mengantuk."
"Tidak biasanya."
"Hyunjin," panggil beliau sebelum Hyunjin masuk kamar.
"Ada apa?"
"Hari Minggu ini kau bisa meluangkan waktu? Tuan muda Lee akan melangsungkan pesta pertunangan di rumahnya. Karena akan sangat ramai jadi pelayan yang dibutuhkan juga lebih banyak."
Hyunjin mematung mendengar ucapan ibunya. Jadi hari Minggu ini Seungmin akan bertunangan secara resmi? Jika dia mengiyakan tawaran itu sama saja dengan menggali lubang sendiri. Bukankah Nyonya Kim melarangnya untuk muncul di hadapan Seungmin? Selain itu Hyunjin paham pasti tunangan Seungmin ingin memperlihatkan langsung padanya betapa serasinya mereka. Hyunjin tidak akan goyah.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Didn't Love Me || HyunMin
FanfictionSekeras apapun berusaha, kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama. ⚠️ BxB ⚠️ Bahasa baku 29-01-22 s/d ??? © 2022 by hwangsoul