06

546 106 77
                                    

Siang ini Seungmin sudah duduk manis di sofa ruang tamu menunggu Minho turun dari kamar. Kedua ibu mereka menyuruh untuk pergi kencan di hari Minggu yang cerah ini. Sejujurnya Seungmin sedang tidak mood kemana-mana tapi karena tidak ingin membuat ibunya kesal, Seungmin hanya bisa menurut.

Saat sedang asik dengan handphone-nya, seorang pelayan wanita yang kira-kira berusia 50-an datang membawakan secangkir teh. Seungmin tersenyum pada pelayan itu yang ternyata juga sedang memperhatikan Seungmin.

"Maaf kalau saya lancang, tapi apa anda kenal Hyunjin?"

"Eh? Hyunjin?" Tentu saja Seungmin terkejut. Bagaimana pelayan ini bisa mengenal pacarnya?

"Jangan-jangan anda teman SMA Hyunjin? Dia anak saya, di meja belajarnya ada bingkai foto yang berisi foto kalian berdua."

Saking kagetnya, Seungmin sampai menutup mulut dengan telapak tangan. Jadi pelayan di hadapannya ini adalah ibu Hyunjin? Wanita yang kelak akan menjadi mertuanya?

Seungmin buru-buru memegang kedua tangan beliau, "Ah— Ya ampun saya tidak menyangka akan bertemu anda di sini. Sebenarnya saya adalah pa—"

"Kau sudah datang rupanya." Suara Minho yang sedang menuruni anak tangga memotong ucapan Seungmin. Seungmin jadi mengurungkan niat untuk melanjutkan ucapannya ditambah Ibu Hyunjin langsung pamit dari tempat tersebut.

"Iya aku sudah datang dari tadi," ucap Seungmin agak ketus.

"Jadi sekarang kita mau ke mana?" tanya Minho sambil melipat lengan kemeja biru muda yang ia pakai.

"Terserah kau saja."

"Mana bisa begitu? Tentu kita harus menentukannya berdua."

"Nonton film saja," kata Seungmin asal-asalan.

"Siang-siang begini nonton film kan tidak seru."

"Ya makanya kau juga pikirkan dong."

"Kau lapar? Mau makan sesuatu?"

"Aku tidak lapar," gumam Seungmin kemudian meminum teh yang tadi disediakan oleh calon mertuanya.

"Kalau begitu kita shopping saja."

Seungmin pun mendongak setelah mendengar Minho mengatakan itu. Boleh juga idenya, nanti Seungmin bisa sekalian membelikan hadiah untuk Hyunjin.

"Baiklah."

_____


Selama pergi dengan Minho, sebisa mungkin Seungmin tidak menunjukkan keterpaksaan. Bagaimana pun juga ia harus menghargai Minho yang bersikap baik padanya. Meski pikiran Seungmin hanya tertuju pada Hyunjin, saat Minho mengajak bicara Seungmin akan menanggapi dengan sewajarnya.

"Kau mau beli baju juga?" tanya Minho saat melihat Seungmin sedang memilih-milih baju kaos dengan serius.

"Iya."

"Aku tidak tau jika seleramu yang seperti ini." Yah, bisa dibilang baju itu bukan style-nya Seungmin karena biasanya Seungmin akan memakai baju dengan motif yang lucu.

"Sekali-kali aku juga ingin mencobanya."

Minho hanya mengangguk dan tak lama kemudian Seungmin pun menentukan pilihannya.

Sewaktu ingin membayar, Seungmin menahan tangan Minho dan mengeluarkan kartu kreditnya dari dompet. Untuk yang satu ini Seungmin ingin membayarnya sendiri. Minho sebenarnya tidak keberatan jika membayari satu baju untuk Seungmin toh dia juga adalah calon tunangannya. Entah sampai kapan Seungmin akan merasa sungkan padanya.

Bisa dibilang kencan dadakan mereka hari ini berjalan lancar. Minho banyak bercerita tentang dirinya. Sangat jelas terlihat jika Minho ingin menarik perhatian Seungmin. Sesekali Seungmin menanggapinya dengan tawa dan senyum meski tidak setulus saat ia bersama Hyunjin.

He Didn't Love Me || HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang