"Sedang apa?"
"Berbaring di ranjang. Kau?"
"Mengecek stok barang."
Seungmin memanyunkan bibirnya, "Sudah makan? Jangan bilang kau makan bento sisa lagi."
"Iya."
"Hyunjin... Sudah berapa kali kularang? Kau ini—" Seungmin mengganti posisi handphonenya ke telinga sebelah kiri. "Besok hari Minggu, apa kau juga bekerja?"
"Hm."
"Tidak dapat libur?"
"Kalau libur gajiku dipotong."
"Sudah seminggu kita tidak bertemu..."
"Maaf."
"Kenapa minta maaf? Aku juga sedang sibuk-sibuknya kuliah. Ini bukan salahmu." Seungmin panik. Dia takut jika sampai menyakiti perasaan Hyunjin.
Tidak ada jawaban dari Hyunjin. Hal itu tentu membuat Seungmin bingung.
"Hyunjin?"
"Seungmin, sudah dulu ya. Ada pelanggan yang datang."
"Ah—baiklah. Sampai jum—"
Tut... Tut... Tut...
Hyunjin menyudahi sambungan begitu saja, bahkan Seungmin belum menyelesaikan ucapannya. Seungmin pun meletakkan handphonenya dengan sembarang. Ditatapnya langit-langit kamar sambil memikirkan sesuatu. Apa hubungan mereka terbilang baik-baik saja? Apa yang sebenarnya Seungmin harapkan dari Hyunjin? Lalu apakah Hyunjin setidaknya pernah memikirkan perasaan Seungmin juga?
"Terkadang aku ingin menyerah saja..." gumam Seungmin kemudian menutupi keningnya dengan lengan dan menangis dalam diam.
_____
Seungmin melamun di dalam mobil sambil memandang keluar jendela. Ibunya menyuruh Seungmin untuk pergi ke suatu tempat. Dia tidak tau kemana tujuannya, sopir yang mengantar pun tak mau mengatakan.
Mobil tersebut akhirnya berhenti di depan pagar rumah mewah. Seungmin tidak tau rumah siapa itu. Yang jelas dia sudah disambut dengan ramah dan diajak masuk untuk menemui seseorang.
Seungmin melangkah mengikuti pelayan yang menuntunnya hingga ia melihat sang ibu sedang duduk di kursi taman berbincang dengan seorang wanita yang mungkin seusia beliau. Kedua wanita itu tersenyum melihat kedatangan Seungmin membuatnya mau tidak mau harus balas tersenyum.
"Seungmin, sudah lama sekali aku tidak melihatmu. Terakhir kapan ya?" tanya wanita itu ke ibu Seungmin.
"Aku juga lupa. Mungkin saat Seungmin berusia 6 tahun?" jawab Nyonya Kim menggantikan Seungmin.
"Ya ampun sekarang kau sudah sebesar ini."
"Seungmin, kenalkan ini teman mama. Kau pasti tidak ingat tapi dulu kita sering bertemu."
"Salam kenal tante, namaku Kim Seungmin."
Wanita itu malah terkekeh kemudian tersenyum hangat. Mungkin dia merasa lucu karena tiba-tiba Seungmin memperkenalkan diri? Entahlah.
"Ngomong-ngomong Minho lama sekali. Padahal tadi sudah kusuruh untuk segera keluar dari kamarnya."
"Santai saja, mungkin dia sedang mempersiapkan diri."
"Meski begitu dia sangat tidak sopan karena membuat tamu menunggu lama."
Seungmin duduk diam karena tidak tau siapa yang sedang mereka bicarakan. Jujur saja pemandangan taman di sekitarnya lebih menarik perhatian. Terlebih lagi sekarang ia malah memikirkan Hyunjin. Niatnya sepulang dari rumah tersebut Seungmin akan langsung menemui Hyunjin di tempat kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
He Didn't Love Me || HyunMin
FanfictionSekeras apapun berusaha, kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama. ⚠️ BxB ⚠️ Bahasa baku 29-01-22 s/d ??? © 2022 by hwangsoul