13

501 62 25
                                    

Sudah hampir 2 minggu Seungmin tidak bertemu Minho. Tunangannya itu pergi ke Jepang untuk mengurus kuliah. Tentu saja Seungmin merasa senang. Setidaknya untuk sementara rantai yang selama ini mencekik Seungmin terasa lebih longgar.

Selama 2 minggu ini juga Seungmin habiskan untuk bertemu Hyunjin. Meski kadang tidak bisa mengobrol karena Hyunjin sibuk, tapi Seungmin sudah senang hanya dengan melihat laki-laki itu.

Seperti hari ini mereka janji bertemu di sebuah coffee shop. Obrolan ringan diantara keduanya terus mengalir. Sesekali Hyunjin menatap Seungmin sambil tersenyum. Rasanya sangat melegakan bagi Seungmin melihat Hyunjin yang sekarang jadi lebih bisa menghargai dirinya sendiri meski hanya dengan senyuman.

"Hyunjin, kau masih ingat janjimu waktu itu kan?"

"Janji?"

"Kau akan mengabulkan satu permintaanku."

"Ah...iya."

"Baguslah, jangan lupakan itu."

"Hmm..."

Tiba-tiba ponsel Seungmin berdering dan begitu melihat siapa yang menelpon, mood Seungmin seketika turun drastis.

"Tidak diangkat?"

"Ibuku."

"Angkat saja."

Dengan terpaksa Seungmin menerima panggilan itu. Tidak biasanya beliau menelpon Seungmin di jam kantor seperti sekarang. Ibunya itu kan gila kerja, kenapa masih saja peduli pada apa yang Seungmin lakukan?

Sementara Seungmin bicara dengan ibunya, Hyunjin sibuk melihat ponsel juga. Ada beberapa tawaran pekerjaan yang masuk ke emailnya. Salah satu tawaran itu datang dari brand yang tidak asing untuk Hyunjin. Tapi belum sempat Hyunjin memikirkannya, Seungmin malah mengibaskan tangan tepat di depan mata Hyunjin membuat lamunannya buyar.

"Hyunjin?"

"Ah iya... Sudah selesai bicara dengan ibumu?"

"Eum, sudah."

"Apa ada hal yang mendesak?"

"Tidak, tapi beliau menyuruhku menjemput Minho di bandara."

"Sekarang?"

Seungmin melihat jam tangannya, "Kira-kira sejam lagi. Lagipula kenapa harus aku? Padahal dia punya sopir. Lalu kenapa dia tidak tinggal di Jepang saja? Aku sudah senang saat dia bilang akan ke Jepang untuk mengurus kuliah. Ternyata dia malah berniat pindah kuliah ke sini."

"Itu artinya dia serius denganmu."

"Aku tidak peduli." Seungmin pun mendengus, "Kenapa malah jadi membahasnya? Huft lupakan saja."


_____



Flada

Itu adalah brand fashion milik Nyonya Kim, ibu Seungmin. Bagimana bisa Hyunjin mendapat tawaran pekerjaan sebagai model untuk koleksi terbaru mereka?

"Terima saja, kau tidak akan bertemu langsung dengan Nyonya Kim karena sudah ada tim yang akan mengurus model. Selain itu bayarannya terbilang tinggi."

Hyunjin diam beberapa saat setelah mendengar ucapan Karina. Meski benar demikian, tetap saja Hyunjin tidak mau. Dia masih benci dengan wanita itu. Tapi jika dia melihat wajah Hyunjin terpampang di katalog fashion dan menggunakan pakaian dari brand-nya, bagaimana kira-kira reaksi Nyonya Kim? Hyunjin penasaran akan hal itu.

Di waktu bersamaan, Seungmin sedang berada di dalam mobil dengan Minho di sampingnya. Seungmin mengajak seorang supir karena dia enggan menjemput Minho sendiri. Mereka tidak saling bicara membuat suasana menjadi canggung.

He Didn't Love Me || HyunMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang