Love: Complicated

403 26 4
                                    

Cinta sungguh rumit. Apalagi ketika kita diharuskan memilih. Antara masa lalu dan masa sekarang. Mana yang harus kita pilih?

***

Aku mengacak rambutku gusar. Sungguh. Aku tidak bisa fokus beberapa hari ini. Lucas dan David terus menggangguiku. Aku bisa gila lama-lama....

"YA TUHAN!" aku melirik sinis orang yang tidak tahu malu mengagetkanku.

David tersenyum polos. Sial

"Apa!" suaraku membentak tapi dengan nada pelan agar tidak terdengar pegawai lain.

"Ikut aku," 

"Malas!" aku tentu membantah. Karena aku benar-benar pusing dengan hidupku yang sedang kacau akhir-akhir ini.

"Daisy!" dia terlihat mengancam. Sial! Aku hanya ingin sendiri.

"Leave me alone, Dav" wajahku mungkin memelas tapi aku memang benar-benar tidak mau diganggu.

David berjalan cepat keluar ruanganku dan BRAK!

Aku melirik keluar melewati kaca-kaca transparan yang menjadi tembok untuk ruanganku. Orang-orang terlihat kaget sekaligus penasaran. Oh ya, melihat sang bos yang marah kepada pegawai biasa sepertiku.

Aku buru-buru mengalihkan pandanganku kearah kertas-kertas sialan ini daripada tertangkap mata para penggosip tak bermutu.

***

Tepat pukul 5 sore, aku segera membereskan pekerjaanku yang untungnya berhasil kukerjakan di saat kondisi seperti ini. Perutku sudah berdemo meminta diisi. Dan memang, aku berniat untuk makan di Restoran Jepang.

TIN TIN

Aku melirik ke belakang dan gotcha! Kutemukan mobil BMW hitam sedang berjalan menghampiriku. Dan tentu, aku tahu siapa pemiliknya. David Demetria

"Masuk, Daisy" lagi-lagi memerintah. Dasar, David sialan!

Aku hanya menghela napas sambil berjalan mengelilingi mobil dan masuk ke dalam mobil. Hanya mencoba menghargai apalagi tadi aku sudah menolak ajakannya.

"Mau kemana?" kebiasaan David.

"Restoran Jepang" dan dibalas anggukan pelannya.

Kami saling membuka pintu masing-masing dan berjalan memasuki restoran tanpa bergandengan tangan.

David memesankan kami makanan karena dia tahu menu favoritku disini. Entah mengapa, tidak ada yang memulai percakapan. Terkadang, mata kami saling bertemu dan setelahnya hanya deheman yang terdengar. Lalu, kembali pada pandangan dan pikiran masing-masing.

Begitu pun saat makan sekarang. Tapi tiba-tiba, telingaku menangkap sebuah suara tawa seseorang yang familiar.

Lucas Anderson dengan........ Maria?

***

To be continued...


ENOUGH (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang