Elvano Gerald.
Pria tampan yang berusia 29 tahun.
Pemilik salah satu perusahaan terbesar dinegri itu.
Namanya menyebar ke seluruh penjuru negri.
Dengan rumor-rumor menyeramkan yang selalu menghiasi namanya.
Rumor yang mengatakan jika dirinya adalah pria gila dengan kepribadian yang kejam.
Posesif.
Pemarah.
Angkuh.
Dingin.
Dan menyeramkan.
Berbagai berita-berita aneh muncul ditelevisi mengenai dirinya.
Seperti berita yang mengatakan jika pria itu telah membunuh ayahnya sendiri demi bisa mendapatkan apa yang dia mau.
Entah itu benar atau tidak.
Yang pasti semua orang menjadi takut kepadanya.
Bukan semua,
Tentu saja kecuali keluarga Deandrovhime dan keluarga Dominic.
Tapi dari yang dikabarkan,
Kedua keluarga itu memiliki masalah yang tidak kunjung selesai dengan keluarga Gerald.
Hingga membuat mereka menjadi musuh bebuyutan.
Dan saat ini anak dari keluarga Gerald itu sedang menghabiskan waktunya disebuah bar ternama yang ada di kota itu.
Siapa lagi jika bukan Elvano Gerald, atau kerap disapa dengan nama 'El'.
Sebenarnya El tidak terlalu suka ke tempat-tempat seperti itu,
Tapi karena paksaan dari temannya, akhirnya dia pun setuju.
Yang sialnya temannya itu tidak kunjung datang.
Padahal jam temu mereka sudah terlewat dari tadi.
Namun temannya itu tidak kunjung datang.
Dan dengan terpaksa, El pun menunggu temannya itu hingga tiba.
Sembari menikmati minuman berakohol yang dia pesan dari tadi.
Menatap ke seluruh penjuru bar itu.
Mengawasi setiap gerak-gerik para pengunjung.
Lalu berhenti tepat disebuah meja yang diisi oleh beberapa remaja muda.
Tapi satu hal yang membuatnya tidak bisa mengalihkan pandangannya, yakni seorang pemuda tampan atau bahkan cantik yang sedang bersorak heboh seperti teman-temannya.
Mereka terlihat seperti memainkan sebuah permainan yang entah tidak dia ketahui apa permainan itu.
Yang pasti, pemuda itu terlihat antusias dan senang saat memainkannya.
Hingga pada akhirnya salah satu dari mereka menunjuk ke arahnya.
El pun langsung membalikkan badannya.
Lalu mencoba bersikap seperti tidak tahu apa-apa.
Bahkan dirinya sempat terkejut saat pemuda cantik tadi kini menghampirinya.
Mendudukkan dirinya tepat disebelahnya.
Lalu mendekatinya.
Dan berusaha mengangkat tubuhnya yang kekar.
Sial.
Ingin rasanya dia tertawa terbahak-bahak saat melihat bagaimana ekspresi malu dari anak itu.
Tapi tidak tidak, itu tidak boleh terjadi.
Dia harus tetap menjaga image-nya dengan baik.
El pun memilih untuk diam.
Namun tanpa aba-aba, pemuda yang ada disampingnya itu malah membisikkan sesuatu kepadanya.
"Kau terlihat sangat manis. Mau ku temani, hmm?" tanya pemuda itu dengan suara rendah tepat ditelinganya.
Dengan diiringi jilatan sensual yang erotis.
Seolah-olah memang sengaja ingin menggodanya.
Hingga membuatnya tanpa sadar menyeringai seperti iblis.
Heh, siapa bocah cantik ini?
Berani sekali memancingnya.
''Kau tidak perlu takut. Aku tidak akan menyakitimu, mungkin awalnya memang sakit, tapi aku jamin nantinya kau akan sangat menikmatinya."
Pft...
Ingin rasanya El tertawa sekeras-kerasnya.
Lucu sekali pemuda ini.
Bagaimana mungkin pemuda itu berpikir dia akan bisa menjadi dominannya?
Dominan dari seorang Elvano Gerald?!
Konyol sekali.
"Sepertinya ucapan itu harus kau tujukan kepada dirimu sendiri, sayang."
Dapat dia lihat tatapan terkejut dari bocah itu.
Yang sialnya membuat dirinya menjadi semakin menggemaskan.
Damn.
Dia sudah tidak tahan lagi.
Hingga akhirnya, El berhasil mengangkat anak itu kedalam pangkuannya.
Lalu menahan pinggangnya saat anak itu berniat untuk kabur.
"H-hei? Apa yang k-kau lakukan?!!" teriaknya sambil tetap berusaha melepaskan diri dari pangkuan El.
"Kau yang memulainya terlebih dahulu, sayang."
Lalu jilatan sensual pun El berikan ke telinga pemuda itu.
Yang kemudian disusul oleh gigitan-gigitan kecil serta hisapan-hisapan lembut.
Hingga membuat pemuda itu melenguh pelan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC.
Mau lanjut ngga?
Komen ya biar aku tau kalian suka atau engga ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS TO TAME {COMPLETED}
Lãng mạn"Sepertinya kau harus ku jinakkan dulu, babe." "Kau yang akan ku jinakkan, brengsek." "Tidak semudah itu, sayang." "Kau---" Plakkk "Sssstt, shut up baby. Sekarang mari kita lihat bagaimana aku akan menjinakkanmu." Perhatian!!! ini merupakan lanjutan...