Vote nya jangan lupa ^^
.
.
.
Semenjak kejadian dirumah sakit itu.
Dimana Daniel yang dirawat karena terkena tusukan pisau demi menyelamatkan Justin, kedua pemuda itu pun kian semakin dekat.
Entah angin dari mana Justin jadi sedikit lebih jinak.
Jika biasanya tiada hari tanpa ocehan dan kebrutalan, kini dia malah menjadi sedikit lebih kalem.
Hingga membuat Daniel sedikit heran, apakah ada hantu yang menempeli bocah cantik itu?
Biasanya, setiap pagi hari dia akan melihat amukan-amukan yang sangat menggemaskan dari bibir merah Justin.
Tapi hari ini anak itu nampak berdiam diri sambil memakan sebuah roti isi coklat.
"Sayang? Tumben sekali kau menjadi jinak?"
Pluk
Sebuah sendok yang sebelumnya berada dinakas pun kini sudah melayang ke kepala Daniel.
Sial.
Ternyata kebrutalannya tetap mendarah daging.
"Memangnya kau pikir aku ini binatang?!! Justin berkata sambil melototkan matanya horor dan berkacak pinggang.
Bukannya merasa terintimidasi atau takut, Daniel justru memekik gemas dalam hatinya.
Ayolah, kenapa kekasihnya itu sangat menggemaskan?
Lihatlah, pipi gembul yang bergerak-gerak seiring keluarnya ocehan dan teriakan dari bibir mungilnya yang kemerahan.
Terkadang Daniel jadi heran sendiri, bagaimana bisa ada laki-laki yang mempunyai tubuh atletis tetapi wajah yang seperti anak kucing?
Apakah itu spesies manusia baru di muka bumi ini?
"Kau kekasihku, sayang. Bukan hewan."
"Idih idih idih, pergi sana pergi!! Aku muak denganmu."
"Pft...muak?? Memangnya kau kira aku tidak tahu jika setiap harinya kau masih khawatir kepadaku, hmm?"
"Naon sih bocah prik."
"Apa, sayang? Aku tidak mengerti."
Jelas tidak mengerti.
Daniel adalah orang asli dari inggris.
Jadi wajar dia tidak paham bahasa-bahasa yang digunakan oleh Justin.
Meskipun ada beberapa yang masih dipahamaninya.
Seperti bahasa jawa "karepmu" berarti "terserah kau".
Hanya itu sih yang dia pahami.
"Oh, itu artinya 'kenapa kau semakin tampan', kau tidak tahu?"
"Terima kasih atas pujiannya, sayang. Kau juga bocah prik."
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS TO TAME {COMPLETED}
Romance"Sepertinya kau harus ku jinakkan dulu, babe." "Kau yang akan ku jinakkan, brengsek." "Tidak semudah itu, sayang." "Kau---" Plakkk "Sssstt, shut up baby. Sekarang mari kita lihat bagaimana aku akan menjinakkanmu." Perhatian!!! ini merupakan lanjutan...