Vote nya jangan lupa ^^
.
.
.
Justin lagi dan lagi terbangun diruangan yang sama.
Dan masih dalam keadaan yang sama juga, yakni diikat dengan sebuah rantai yang melilit ditangan dan kakinya.
Oh tidak hanya itu, kini lehernya juga terikat dengan rantai berduri.
Yang jika Justin sentuh maka tangannya akan tertusuk dan mengeluarkan banyak darah.
Jadi dia hanya bisa diam sambil meratapi nasib sial yang terus menimpanya.
Sembari berdoa semoga tuhan segera menyelamatkannya dengan mengirim kedua orang tuanya datang ke tempat menjijikkan itu.
Meskipun sampai sekarang kedua orang tua nya tidak kunjung datang.
Namun Justin yakin, kedua orang tuanya saat ini tengah melacak keberadaannya.
Brakk
Tiba-tiba saja pintu itu didobrak oleh seorang pria tampan dengan sangat kuat.
Siapa lagi jika bukan Daniel Arnoldion.
Orang yang sama yang beberapa jam lalu terus menggagahinya tanpa henti.
Bahkan tidak memperdulikan keadaan Justin yang sudah sangat mengenaskan.
Dengan beberapa luka cambukan dan pukulan disekujur tubuhnya.
Lubang yang sudah bisa dipastikan sangat lecet dan hancur.
Lalu bibir yang sobek dan lebam karena terus dicium oleh Daniel dan ditampar saat Justin memakinya.
Benar-benar mengenaskan.
Tapi meskipun begitu, itu tidak membuat Daniel merasa iba kepadanya.
Malahan bajingan itu menyeringai saat melihat keadaan Justin yang sialnya malah terlihat erotis dimatanya.
Satu kata yang dapat menyimpulkan kepribadian Daniel,
Yakni Gila.
Dia benar-benar gila dan tidak punya otak.
"Kau sudah mulai kesakitan??? Hahahahaha lemah sekali, kemana perginya Justin yang kuat dan tahan banting itu??"
Tapi Justin tidak peduli.
Dia hanya diam dan memalingkan wajahnya ke samping agar tidak menatap bajingan gila itu.
Dia benar-benar muak.
Muak melihat wajah bajingan itu,
Tapi juga muak melihat dirinya sendiri yang sudah sangat kotor.
Apakah jika sudah sampai rumah nanti dirinya harus menangis-nangis di bawah shower sambil meratapi keperawanannya yang jebol? Eh keperjakaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M YOURS TO TAME {COMPLETED}
Romance"Sepertinya kau harus ku jinakkan dulu, babe." "Kau yang akan ku jinakkan, brengsek." "Tidak semudah itu, sayang." "Kau---" Plakkk "Sssstt, shut up baby. Sekarang mari kita lihat bagaimana aku akan menjinakkanmu." Perhatian!!! ini merupakan lanjutan...