cinq 🌻

3.3K 237 21
                                    

Selamat membaca...









Saat ini Mark dan haechan masih dalam perjalanan kembali ke kantor Mark dan ya mereka hanya diam saja karna Mark harus fokus menyetir dan haechan hanya diam dan mulai merasa bosan

"Paman kau memiliki kekasih?" Haechan akhirnya mengeluarkan suara nya

"Kenapa kau ingin tau? Dan juga itu bukan urusan mu." Jawab Mark tanpa menoleh pada haechan

"Hais sensitif sekali kan aku hanya bertanya" sunggut haechan sambil mempoutkan bibir nya dan jujur itu cukup menggemaskan

"Anak kecil tidak cocok bertanya tentang hal itu"

"Ya ahjussi.. kenapa suka sekali sih membahas soal umur pada ku? Aku ini umur saja yang muda tapi pengetahuan ku sudah luas" jawab haechan dengan bangga

"Pengetahuan apa yang kau maksud? Balapan liar? Atau mengelabui kedua orang tua mu untuk pergi ke klub malam? Atau pengetahuan tentang kata kata kasar?dan juga jangan memanggil ku ahjussi aku tidak setua itu"

Haechan mendelik mendengar perkataan Mark barusan yang seakan akan menggambarkan kalau haechan itu gadis yang begitu nakal padahal kan tidak, haechan itu nakal nya hanya sedikit kok hanya ahjussi ini saja yang terlalu melebarkan hal kecil dan juga haechan kan berniat baik untuk menyadarkan ahjussi ini tentang umur nya

"Kenapa kau melihat ku seperti itu? Tidak terima?"

"Tentu saja! Aku tidak senakal itu"

"Oh ya? Kalau kau tidak nakal Daddy mu tidak akan menitipkan mu pada ku untuk di disiplinkan bukan?"

"Hais dengar paman, Daddy ku itu hanya ingin aku memiliki pengalaman kerja aku ini anak satu satunya dan aku yang akan menjadi pewaris perusahaan Daddy ku"

Mark hanya menghela nafas nya dia malas menjawab pertanyaan gadis di sebelah nya ini, Mark kadang bingung apakah gadis ini tidak pusing berbicara terus? Hah Mark rasanya ingin menyimpan bibir nya dengan sesuatu dan akan menghasilkan lengunghan seksi. Ah sial Mark jadi berfikir yang tidak tidak

"Ahjussi" panggil haechan

"Diamlah haechan kau berisik sekali dari tadi"

"Perusahaan mu sudah lewat ahjussi.. hah kelihatan sekali ya kau sendiri lupa perusahaan mu, tapi tenang saja aku maklum kok ini faktor umur" ucap haechan dengan senyuman mengejek nya sementara Mark juga baru sadar dia sudah melewati perusahaan nya ini semua karna gadis kecil ini.

.
.
.
.
.
.
.
.

Saat ini seorang lelaki manis merembet cantik namun sedikit galak ini sedang berbelanja sendiri ya karna saudara nya sedang bersama tunangan nya lalu sahabat nya sedang di hukum dan jadilah dia di sini sendiri di pusat perbelanjaan terbesar di Korea Selatan.

"Ah seandainya si sialan itu tidak berulah pasti aku tidak akan shopping sendiri"

Renjun terus menggerutu pelan sambil berjalan Dan saat sedang berjalan sambil melihat lihat toko brand ternama sesuatu terjadi pada renjun.

"Ahk sialan bisakah kau gunakan mata mu itu?" Maki renjun pada orang yang menyenggol nya

"Bukankah jika orang berjalan menggunakan kaki?"jawab orang tersebut dengan tenang dan itu membuat renjun akhirnya melihat orang yang menyenggol nya dan sepertinya dia pernah melihat orang ini

"Ya! Kaki memang digunakan untuk berjalan namun kau juga harus menggunakan mata mu tuan dan juga  Kau ini sudah salah bukan nya meminta maaf malah sok mengajari ku kembali" amuk renjun

"Aku hanya mengatakan yang benar, lagian itu juga salah mu kau tidak melihat jalan mu."jelas lelaki tersebut

"Lalu kau pikir aku peduli? Hah tidak! Sekarang minta maaf pada ku bahu ku sakit karna kau menyenggol ku"

"Tidak akan."

"Kau ini benar benar sialan ya, ku peringatkan kau minta maaf sekarang juga pada ku sebelum aku mengadukan mu pada ayah ku" ancam renjun

"Oh ya? Silahkan adukan saja" lelaki itu menjawab renjun dengan santai sambil tersenyum

"Kau ini tidak mengenal ayah ku ya? Ayah ku itu se-"

"Nakamoto Yuta pembisnis terbesar di Jepang dia juga ketua dari salah satu gengster terbesar di Jepang memiliki istri bernama Nakamoto winwin lalu memiliki dua putra yang bernama renjun dan jaemin. Anak kedua nya sudah bertunangan lalu anak pertama nya hanya bisa berfoya foya"jawaban lelaki itu langsung membuat renjun terdiam karna yang mengetahui tentang keluarga nya itu hanya sahabat nya dan orang terdekat nya namun,.

"Kau siapa? Kenapa kau tau tentang keluarga ku?"

"Ah bukankah tidak enak berbicara di sini bukan? Mari kita berbicara sambil makan siang aku memiliki restoran yang enak di sini"

Renjun hanya duduk dengan anggun sambil memberikan tatapan menusuk pada lelaki di depan nya ini dia benci pada orang asing ini.

"Bukankah Kita harus berkenalan dulu tuan muda? Kau tau pepatah mengatakan tak kenal maka tak sayang"

"Sayangan aku tidak mau mengenal mu apalagi menyayangi mu!" jawab renjun dengan ketus dan itu mengundang tawa kecil  dari lelaki itu

"Perkenalkan nama saya guanlin, saya berasal dari China dan mungkin kau lupa kita pernah bertemu di restoran beberapa hari lalu"

Renjun melihat wajah pria itu dan mencoba mengingat dimana ia bertemu lelaki ini
"Ah kau lelaki menyebalkan yang melihat ku dengan mesum kemarin kan? "

Guanlin terkekeh mendengar perkataan renjun "Aku tidak mesum , namun jika kau menginginkan aku berbuat mesum pada mu maka akan ku lakukan tapi kita harus menikah terlebih dahulu bukan?" jawab guanlin dengan senyum smirk nya

"Cih kau pikir aku ini lelaki murahan yang dengan mudah mau mengangkang untuk pria hidung belang seperti mu? Maaf saja kau bahkan tidak masuk kedalam kriteria lelaki ku so permisi tuan mesum" renjun meninggalkan guanlin yang tersenyum sambil melihat renjun yang pergi dengan angkuh nya, namun saat baru beberapa langkah renjun membalikan badan nya dan mengucapkan sebuah kata untuk guanlin

"dan satu lagi aku tidak mau menikah dengan orang seperti mu!"

"Aku bahkan tidak pernah di tolak" ucap guanlin lalu mengeluarkan ponsel nya dan menghubungi seseorang
"Selamat siang paman Na aku sudah melihat anak mu dan ya kurasa aku menyukai nya dan mungkin kita bisa melanjutkan nya?"
.
.
.
.
.
.

"Haechan tolong fotocopy berkas in-" ucapan Mark terhenti saat melihat haechan tertidur di sofa ruangan nya dan dia memutuskan untuk mendekati haechan yang masih tertidur dengan pulas

"Kau sangat manis jika saat tidur seperti ini haechan namun saat kau bangun rasanya aku ingin membuang mu tapi aku tidak bisa" Mark tertawa kecil saat mengucapkan kalimat itu

"Kau mau menunggu? tidak lama lagi kau akan menjadi milik ku haechan, jadi jangan nakal" Mark mengelus pelan pipi tembam haechan sambil tersenyum dia mau jujur dia sudah menyukai haechan saat dia berkunjung ke kantor Daddy haechan karna urusan bisnis dan pertama kali dia melihat wajah haechan melalui foto, ya foto yang di pajang johnny di meja kerja nya dan singkat nya Mark langsung meminta izin johnny karna dia ingin mendekati anak johnny dan langsung di beri lampu hijau karna johnny juga sudah mengenal Mark.

"Ahjussi kau tidak berniat mesum pada ku kan?"



Hai hai aku kembali lagi hehe semoga kalian suka ya jangan lupa untuk vote and coment see you next chapter

Selalu jaga kesehatan dan pakai masker serta jaga jarak saat berpergian

Salam sehat ❤️

I GOT YOU HAECHANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang