17. Sky

267 45 6
                                    

Apakah waktu berlanjut ke hari esok? Tidak. Nyatanya Sean masih berada dihari itu, ditempat itu, dengan keterkejutan dan ketakutan yang sama seperti semula.

Cengkraman pada sebilah bolpoin mengerat. Sean tak bisa berfikir jernih, ia ingin keluar dari sini.

"Sean, Lo gapapa? " Panggil Kia bertanya serta melambaikan tangannya. Disampingnya terdapat Damar yang sama menatap khawatir pada Sean.

"Gua gapapa," Jawab Sean berusaha tenang sambil memperlihatkan senyum kaku nya.

Kia tak yakin. Ia hendak berdiri, ceritanya ingin menghampiri Sean namun dicegat Damar. "Ngapain lo?" Tanyanya.

"Entar aja, ya. Kalo Bu Lili udah keluar lu boleh samperin Sean."

Kia berdecak sebal. Ia menarik tangannya paksa lalu mengalihkan pandangannya kearah papan tulis.

Terfokus pada Kia dan Damar membuat tidak sadar seorang Raja sudah bersandar manis di kursi samping Sean, yang berarti itu tempat duduk milik Rayyan. Ditambah semuanya sudah terfokus pada pelajaran membuat tak ada yang tahu tangan anak baru ini sudah mulai lancang meraba paha Sean.

"Adek Abang makin cantik ya? Setelah liat kamu sekarang, Abang makin yakin buat ga biarin kamu lepas lagi. Kemarin terakhir."

Dengan kesadaran yang masih tersisa, Sean mencoba menepis tangan Raja lalu menatap orang itu nyalang. "Gua bukan Sean yang dulu. Jangan mimpi kemarin yang terakhir, bisa aja ini kali terakhir lu liat gua."

Raja terkekeh geli. Ujaran itu terdengar bohong ditelinga nya.

"Masa?" Ujarnya sambil mengangkat alis remeh.

Raja melihat sekeliling, semua orang terlihat menunduk karena sibuk menulis. Ia mengeluarkan smirk nya, dengan cekatan Raja mencengkeram pipi Sean lalu mengecup bibir semerah Cherry itu sekilas.

Tes..

Setetes air mata meluncur begitu saja dari pelupuk mata Sean. Nyatanya dirinya tetaplah Sean yang dulu.

Tak ingin air matanya semakin keluar deras dan akan mengundang kesadaran serta tanda tanya, Sean segera menjauhkan wajahnya lalu beranjak dari sana tanpa berpamitan.

Ingin rasanya Raja tertawa kencang saat ini juga. Beda lah, terakhir lah, semuanya omong kosong. Sean tetaplah Sean nya dulu.

Seperti tak habis berbuat kesalahan, Raja mengangkat bahunya tak perduli lalu memasang raut wajah se natural mungkin.

Jauh dibelakang sana, berada tiga baris dibelakang Raja, ditambah duduk ditempat paling ujung, tampak seorang lelaki mengetikkan sebuah pesan misterius pada lawan bicaranya.

- "Ra, anak baru yang gua bilang tadi sus Banget"

Sean bersama Ezra dan Athalla sedang duduk sambil makan mie ayam di kantin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sean bersama Ezra dan Athalla sedang duduk sambil makan mie ayam di kantin. Btw, masih ingat kan dengan mereka berdua?

Ezra mengernyit heran melihat Sean yang berbeda dari biasanya. Ia menyenggol bahu Athalla lalu menunjuk Sean dengan keningnya.

TENTANG SEAN, RAYYAN, DAN ZAYYAN - [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang