Plak..
Zayyan meringis sambil menyentuh pipinya. Rayyan ikut meringis, seakan merasakan bagaimana sakit yang ditahan kembarannya itu.
"Siapa yang ngajarin kamu jadi lelaki bejat, hah?!" Tanya ibu zayyan menatap nyalang.
Zayyan diam seraya mempertahankan tundukkan kepalanya. Sekalipun ia berucap menjelaskan semuanya ibunya tak akan percaya.
"Bunda kecewa banget zay. Bunda marah, bunda sakit hati dengernya."
Rayyan memalingkan wajahnya. Ia tak tega menatap wajah ibunya yang terlihat sedemikian kecewanya. Rayyan mencoba menyentuh tangan kembarannya. Dingin, sangat dingin. Ia paham keadaan Zayyan sedang tak se santai wajahnya.
Wanita berumur empat puluhan itu kembali bersuara. "Apa pesan pesan bunda tentang menghormati perempuan hanya angin lalu bagi kamu? Apa kamu pikir mempunyai anak diumur kamu yang belasan ini terdengar hebat? Apa yang ingin kamu banggakan, zayyan?"
"Kamu merusak segalanya. Masa depan perempuan yang kamu hamili, masa depan kamu sendiri, harga dirinya, kehidupannya. Apa kamu memikirkan itu saat melakukannya?!" Tanya sang ibu penuh penekanan.
Ibunya menggeleng dengan wajah seolah tak percaya. "Bunda gak habis pikir. Bunda kira kamu sepintar rayyan dalam memutuskan sesuatu, mengingat kamu kakak dari rayyan. Ternyata nol besar! Kemana kamu letakkan otak kamu Zayyan?
"Apa bunda salah kalau kesekian kalinya bunda membandingkan kamu sama Rayyan?" Ucap ibunya melirik penuh tanya Zayyan.
"Bunda!" Pekik Rayyan tak suka mendengar ucapan ibunya tadi.
Tangan Zayyan mengepal. Matanya menatap tajam sang ibu. Ia tak suka selalu dibandingkan seperti ini. Ia selalu bertanya pada tuhan. Mengapa ia selalu dibawah Rayyan? Mengapa Rayyan selalu lebih unggul dibandingkan dirinya? Kalau ibunya berpikir zayyan tidak perduli saat dibandingkan dengan rayyan? jawabannya tidak. Ia sangat perduli.
Tapi anehnya zayyan tak pernah bisa membenci adiknya ini. Meskipun dibandingkan ia hanya menyimpan rasa marah untuk ibunya, bukan rayyan. Apa mungkin karena rayyan selalu bersikap baik padanya? Apa karena rayyan yang selalu meminta maaf usai ibunya membandingkannya dengan dirinya? Atau sikap rayyan yang selalu berusaha jadi adik yang baik untuknya?
Rayyan dan zayyan memang dekat tapi rayyan tak pernah tahu tentang zayyan.
Ibu rayyan dan zayyan. Kita sebut saja nyonya abinaya menyeka air matanya. Sungguh ia kecewa pada zayyan. Bisa bisanya bertindak demikian tanpa berpikir kedepannya.
Zayyan diam tak bersuara. Wajahnya pun tetap datar tanpa ekspresi. Sekali lagi zayyan tegaskan kalaupun ia berusaha menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi ibunya tak akan mempercayainya. Yang hanya ingin didengarnya adalah 'rayyan lebih baik dari zayyan'. Jadi apa gunanya? Lebih baik diam kan?
"Sudah berapa bulan?" Tanya ibu abinaya menatap malas zayyan.
"Tiga minggu." Jawab zayyan singkat.
Ibu abinaya menyugar rambutnya gusar. "Ya tuhan."
Rayyan merasa serba salah. Ia benar benar bingung antara ingin membela zayyan atau menguatkan ibunya. Tindakan zayyan sangat salah, begitu juga ibunya yang sempat sempatnya membandingkan dirinya dengan zayyan.
Kalau ada yang mengira rayyan seorang saudara yang serakah atau haus pujian ibunya sampai tak memikirkan perasaan kakaknya jawabannya adalah tidak, tidak sama sekali. Selalu terbesit rasa bersalah saat ia memberitahu keberuntungannya pada ibunya. Keberuntungan yang memang didapatnya tapi tidak dengan saudaranya.
Dan tentang ini, rayyan tak tahu penjelasan detailnya bagaimana. Ia sama seperti ibunya, hanya diberi tahu zayyan bahwa ia menghamili seseorang.
Zayyan memang se tertutup itu. Bahkan pada kembarannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG SEAN, RAYYAN, DAN ZAYYAN - [BL]
Roman d'amourIni hanya kisah klasik tentang Sean si lelaki manis fans berat Yoasobi, Rayyan yang kebetulan juga fans berat grub tersebut, dan Zayyan, seorang lelaki misterius penyimpan sejuta rahasia. Start: 19 Juli 2021 finish: ... Rank # 1 sunoo [181121] # 1 s...