Dimalam hari yang dingin, keluarga Bimantara tampak tengah hendak mengadakan agenda makan malam mereka.
Barra selaku kepala keluarga tak absen untuk mengisengi istrinya. Contoh keisengannya kali ini adalah tangannya yang jahil mencolek saus tomat lalu menempelkan saos itu ke hidung Bella.
Pipi Bella mengembang, bukan salting seperti anak muda yang baru dimabuk cinta. Lebih tepatnya mengembang karena kesal. Bella memasang gestur hendak melempar centong nasi pada Barra dan Barra yang berakhir menggeleng ngeri.
"Sean kenapa akhir akhir ini kalem banget?"
Bara bertanya usai menyuap sepotong daging. Sean mengangkat dagunya, menatap sang ayah lalu menggeleng.
"Berantem sama Rayyan, yah. Sama sama gengsi tuh bedua," Sahut Bella sambil menjatuhkan bokongnya ke kursi.
Barra menatap Sean. "Kok lama banget? Sebenernya salah siapa?"
Sean menghembuskan nafasnya. "Salah Sean."
"Salah kamu? Kenapa ga minta maaf?"
"Sean udah minta maaf ayah!" Ucap Sean sedikit berteriak. "Sean bingung kenapa Rayyan masih marah sama Sean. Sean capek, Sean mulu yang minta maaf."
Barra melirik Bella kala Sean menunduk. Seolah mengerti maksud Barra, Bella sedikit bergeser ke arah Sean.
"Coba kamu ingat ingat lagi, mungkin ada kesalahan kamu yang lain yang bikin Rayyan tambah marah sama kamu,"
"Apa mah? Sean ga ngerasa punya salah lagi. Rayyan aneh. Apa Rayyan ga mau temenan sama Sean lagi mah? Sean masih manja kaya dulu ya?" Tanyanya menatap mata Bella sendu.
Bella menggeleng sambil tersenyum tipis. "Kata siapa? Enggak kok. Sean laki! Sean sekarang keren kece badai. Lagian ga mungkin Rayyan ga mau lagi temenan sama kamu, orang sore kalo kamu tidur dia ada kerumah."
Sean terperanjat, ia reflek memukul meja dan dihadiahi tatapan tajam oleh ayahnya. Sean tak memperdulikan itu, ia fokus pada kalimat terakhir yang ibunya ucapkan.
"Yang bener mah?! Hah?? Kok Sean gatau?"
Plak...
"Kan kata mamah kamu tidur. Rayyan juga ga bolehin mamah bangunin kamu, katanya kasian kamu cape abis sekolah."
Sean mengerjapkan matanya. Ia melirik sang ayah yang tengah lahap makan.
"Apa?" Tanyanya sambil mengangkat alisnya.
"Ayah tau?"
"Tau. Tiap dateng dia ngobrol sama ayah."
Sean menganga lebar. Kali ini ia mengutuk dirinya yang tiap tidur selalu seperti simulasi meninggal.
"Tapi mah, kalo Sean ga tidur sore kok Rayyan nya ga ada?"
Bella mengangkat bahunya. "Mamah juga bingung sih itunya. Pas kamu ga tidur pasti yang dateng malah Zayyan sama anaknya. Gatau dah itu anak kembar."
Sean mengangguk. Cukup terkejut dengan apa yang dikatakan ibunya tadi. Ternyata tanpa sepengetahuannya Rayyan masih memperhatikannya. Makanya, tidak mungkin bagi seseorang untuk menolak dan menghindari pesonanya berlama-lama.
Sedikit banyaknya Sean merasa lega. Kalau begitu lebih baik besok dirinya meminta maaf pada Rayyan sekali lagi. Semoga besok dipermudah, tidak seperti permintaan maafnya yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG SEAN, RAYYAN, DAN ZAYYAN - [BL]
Roman d'amourIni hanya kisah klasik tentang Sean si lelaki manis fans berat Yoasobi, Rayyan yang kebetulan juga fans berat grub tersebut, dan Zayyan, seorang lelaki misterius penyimpan sejuta rahasia. Start: 19 Juli 2021 finish: ... Rank # 1 sunoo [181121] # 1 s...