Berbekal alamat yang Zayyan sampaikan, Rayyan dengan kecepatan diatas rata rata melaju menelurusi kota yang semakin lama semakin larut. Tidak perduli jalanan licin karena gerimis hujan, tidak perduli suara klakson yang sesekali terdengar seolah memaki kecepatan nya. Jangankan semua itu, iapun tidak sekalipun perduli dengan keselamatannya sendiri. Kalau bisa nyawanya menebus rasa bersalah atas semua yang terjadi, dengan siap sedia ia menyerahkan nyawanya saat ini juga.
Hujan. Iapun memiliki kenangan baik tentang hujan. Namun, bukan hujan seperti ini yang ia maksud. Kenangan hujan baik yang Rayyan maksud adalah saat malam itu, saat sehabis ia mengutarakan perasaannya kepada Sean. Ia dan Sean saling melempar tawa kala hujan yang semakin deras mengguyur jalan. Mereka yang berlari kesana kemari dan Rayyan yang mendadak menjadi guru dansa. Alhasil, keduanya berdansa dibawah sinar rembulan dan rinai hujan dengan lincahnya.
Kata orang, semua umat pasti punya cerita dibalik hujan. Termasuk Rayyan. Sejak saat itu, Rayyan mulai menyukai hujan, baik siang maupun malam.
Tapi mulai malam ini dan seterusnya Rayyan akan sangat membenci hujan. Karena nanti bukan lagi ingatan tentang tawa dan dansa, namun tentang cemas dan rasa bersalah nya saat ini.
Dibalik suara angin kencang yang terus pemuda itu lawan tersimpan tangisan yang sejak awal tidak kunjung mendapat tanda tanda berakhir. Rayyan sesekali menggosok lengan nya ke matanya saat kedua matanya menggenang dan mengabuti pemandangannya.
"Sean, tolong tetap baik. Setelah ini gua janji bakal bikin hidup lu damai. Sekalipun damainya hidup lu harus tanpa gua."
"AHH ANJING!!"
"PAYAH LU KONTOL AWOKAWOK."
Teriakan melengking menggema di ruangan yang tidak luas dan tidak juga sempit itu. Salah satu diantaranya melempar ponselnya sembarang lalu mengacak acak rambutnya.
"Sok lawan gua sih. Sini tf,"
"Cih, matre betol," Ketus yang kalah main game.
"Kan udah perjanjian gitu cok!! Miskin lu? Udah kalah aja baru protes,"
Lelaki itu dengan perasaan kesal melempar dua lembar berwarna merah ke wajah sang lawan lalu bersedekap dada. Pemuda didepan nya dan rekan rekannya yang lain tertawa keras membuatnya semakin dongkol.
"BU BOS ILANG WOY!!"
"HAH??!"
Ada kurang lebih sembilan pemuda yang awalnya dalam keadaan tenang, sekalipun ada suara berisik itu karena empat diantaranya tengah bermain game seketika terkesiap. Keempat pemuda itu langsung meletakkan ponsel mereka dengan keras.
"Sa, becanda lu? Masa ancaman kemaren ga mempan?" Tanya salah satu disana usai mematikan rokoknya.
Betul sekali, si pembawa berita adalah Aksara dengan Taki dan Kayla dibelakangnya.
"Gua masih pengen hidup, yakali becanda bawa bawa Bu Bos." Aksara berujar.
Lagi, salah satu diantara mereka beranjak dari duduknya. "Makanya semalam pas Bos Zayyan bilang lepas Bu Bos sepenuhnya langsung gua bantah." Ia menunjuk kesamping dengan nada marah. "Lu semua liat kan tololnya adek Bos Zayyan? Tuh anjing menang di akademik doang, urusan ginian tolol!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG SEAN, RAYYAN, DAN ZAYYAN - [BL]
Roman d'amourIni hanya kisah klasik tentang Sean si lelaki manis fans berat Yoasobi, Rayyan yang kebetulan juga fans berat grub tersebut, dan Zayyan, seorang lelaki misterius penyimpan sejuta rahasia. Start: 19 Juli 2021 finish: ... Rank # 1 sunoo [181121] # 1 s...