Karena masih bingung mau namatin ceritanya gimana, kita flashback dikit dulu aja yaa hehe
"Kamu yang pinter seminggu disini sama Papa, ya? nanti kalo udah seminggu Tante jemput lagi," Ucap wanita dewasa seraya mengelus surai Zayyan lembut.
"Oh iya, jangan cerita ke Bunda kalo kamu Tante tinggal disini, ya? Entar bilang aja kamu seminggu ini sama Tante."
Zayyan mengangguk. Terserah, Zayyan sudah tidak perduli. Tidak sekali dua kali dirinya dititipkan pada Tante nya karena Ibunya pergi bersama Rayyan meninggalkan nya sendiri. Awalnya Zayyan masih bisa berpikir positif, ah, mungkin ibunya sedang tidak memiliki cukup uang jadi terpaksa meninggalkan nya dulu. Mungkin dikesempatan lain dirinya dan Rayyan akan bergantian, pikirnya. Namun, sudah tiga kali Zayyan hitung tetap saja Rayyan yang selalu diajak keluar kota dan dirinya selalu dititipkan kepada Tante nya ini.
Semakin dewasa Zayyan mulai mengerti dan mencoba berdamai dengan ini. Zayyan memilih pasrah walaupun tak tahu alasan ketidak adilan Ibunya dalam memperlakukan dirinya dan adiknya apa.
Namun kali ini berbeda. Hari ini dirinya dititipkan kepada seseorang yang Tante nya bilang dia adalah Ayahnya. Zayyan tak bereaksi banyak, bahkan terkesan biasa saja mengingat seumur dirinya hidup ia tak pernah menemui atau ditemui Ayahnya sendiri.
"Masih belum untuk hari ini. Dalam beberapa tahun lagi kamu pasti ngerti. Janji jadi anak baik dan ga bilang ke Bunda?" Ucap wanita itu membungkuk sambil mengacungkan jari kelingkingnya kearah Zayyan.
"Iya Tante," Jawab Zayyan lalu mengaitkan jari kelingking mereka.
Wanita itu tersenyum tipis. Ia bangkit lalu beralih pada Ayah Zayyan.
"Tama, aku titip Zayyan. Lama lama kasian aku sama Zayyan. Keterlaluan emang Dhira," Ujarnya kesal.
Tama tersenyum tipis. "Udahlah, biar aja. Susah jadi Dhira, Nara.
"Belain aja sana belain! udah ya, aku tinggal dulu. Kalo kerepotan atau Zayyan nya nakal bilang aja nanti,"
"Zayyan ga nakal. Percaya sama saya."
Nara yang tengah mencari cari kunci didalam tas nya melirik Tama sekilas. Kadang Nara berpikir, bagaimana bisa manusia sebaik Tama mempunyai nasib se memprihatinkan ini. Entahlah, ia merasa tidak adil saja.
"Yaudah, aku pergi. Tante pergi Zayyan!! sabtu Tante jemput!" Teriak Nara sambil berjalan mundur agar dapat melihat Zayyan.
Kian Nara jauh, kian membisu pula Zayyan. Sampai Nara naik dan menjalankan mobilnya, Zayyan tetap membatu dengan wajah datarnya.
Melihat anaknya yang tentu belum terbiasa dengan lingkungan baru nya sekarang menimbulkan tawaan kecil dibibir Tama. Tama bersimpuh dihadapan Zayyan lalu mengusak rambut anak kecil itu.
"Anak Papa udah gede banget ternyata. Seneng ga ketemu Papa?"
"Biasa aja,"
Bukan ekspresi marah, Tama malah semakin melebarkan tawa nya. "Yaudah, entar Papa bikin jadi luar biasa. Masuk nak, udah mau gelap. Bentar lagi Papa mau ke mesjid."
Zayyan hanya bisa menurut membuntuti Tama yang tengah menenteng tas bawaan nya di kedua tangan nya.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG SEAN, RAYYAN, DAN ZAYYAN - [BL]
Roman d'amourIni hanya kisah klasik tentang Sean si lelaki manis fans berat Yoasobi, Rayyan yang kebetulan juga fans berat grub tersebut, dan Zayyan, seorang lelaki misterius penyimpan sejuta rahasia. Start: 19 Juli 2021 finish: ... Rank # 1 sunoo [181121] # 1 s...