Part 2 Berbaikan

16 3 0
                                    

[ Nesya + Kenzo ]

Tampak adik kelas itu terkejut akan kehadirannya namun Nesya tidak terlalu memperhatikannya karena matanya sibuk mencari keberadaan Kenzo di kelas yang ramai itu dan dirinya juga sedikit mendengar nama Kenzo disebut-sebut tadi.

"A-ah, anu ... i-itu Kak Kenzo a-ada di dalam," jawab adik kelas itu sedikit takut karena melihat Nesya yang menatapnya datar dan intens.

Akhirnya dia memilih mengatakan yang sebenarnya.

Menakutkan, Kak Nesya seperti macan betina yang sedang mengamuk! batin adik kelas itu merasa ketakutan.

Nesya sontak melebarkan matanya kemudian tersenyum manis dan mengucap terima kasih kepada adik kelas itu.

Dengan santai dia berjalan ke dalam kelas sambil menampilkan wajah datar dan menatap seluruh kelas tepatnya wajah adik-adik kelasnya yang kebanyakan memasang wajah terkejut dan sedikit takut.

Semua siswa-siswi di dalam kelas terdiam karena kedatangan Nesya.

Nesya tersenyum manis sekilas saat matanya tertuju pada salah satu objek yang kini sedang bersembunyi di bawah meja dan tertutupi oleh dua adik kelas laki-laki.

Dengan ringannya dia menyuruh mereka kembali ke aktivitas mereka kembali dan dia membuat suara langkah kaki seolah-olah dirinya telah keluar kelas.

Namun dia sebenarnya berjalan tanpa suara ke arah meja terdekat dengan posisi seseorang yang sedang bersembunyi itu.

Sesaat setelahnya seseorang yang bersembunyi itu berangsur keluar dari tempat persembunyiannya dan bangkit merenggangkan otot.

Nesya refleks langsung menjewer telinga kanan Kenzo dan sang empu langsung berteriak kesakitan.

Bahkan hampir seluruh adik kelasnya memegangi telinga mereka dan meringis seperti merasakan apa yang dirasakan oleh Kenzo.

Dan tidak sedikit juga yang tertawa pelan bahkan berbisik sambil menatap kakak kelasnya—Kenzo yang tengah menahan sakit.

"Aduhh, kasihan Kak Kenzonya Kak Nes!"

"Iya, ya ampun wajah tampannya sangat kesakitan itu!"

"Hahaha ... mampus tidak tuh Kak Kenzo,"

"Singa dilawan. Ya K.O!"

Hahaha, syukurin makan nih sakit telinga 'kan jadinya. Eh, astagfirullah Nesya kok nyentuh! batin Nesya lupa dan segera melepaskan jewerannya.

"Ssh," desis Kenzo kesakitan.

"Sakit, hm?" tanya Nesya dengan wajah datarnya.

Kenzo yang tengah menggerutu dan mengusap telinga kanannya pun langsung terkejut saat mendengar suara yang sangat familiar itu.

Dengan cepat dia mendongak melihat ke arah depannya.

Deg

Kenzo berdiri tegak dan menyengir lebar mengetahui siapa gadis di depannya.

"Mampus gue," gumam Kenzo pelan yang masih bisa didengar oleh Nesya dan kedua adik kelas laki-laki yang menutupi Kenzo tadi.

Keduanya meringis kembali saat melihat tatapan tajam Nesya—kakak kelasnya itu yang kini tengah menatap Kenzo.

Padahal yang ditatap Kak Ken tapi kenapa gue ikutan ngerasain takut, ya?? batin kedua adik kelas laki-laki itu.

"Hehe, peace Nya. Eno tidak akan gitu lagi deh, suer!" Kenzo berucap pelan bahkan sangat pelan sampai-sampai kedua adik kelas laki-laki di sebelah mereka tidak mendengarnya.

PLESETAN NAMA [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang