Part 8 Membasmi Hama

5 1 0
                                    

HAPPY READING!

JANGAN LUPA FOLLOW, STAR SAMA KOMEN YA:)

...

Di taman belakang sekolah yang sepi, ada empat cewek yang sedang tertawa sambil menyiramkan sebotol air dingin ke tubuh seorang gadis yang kini tengah terduduk dengan kepala menunduk, matanya memerah marah dan kedua tangannya mengepal di sisi tubuhnya.

Di sekelilingnya juga banyak botol air yang sudah kosong.

"Have you finished, guys?"

Suara dingin gadis itu seketika membuat tawa keempatnya berhenti.

Dengan kening berkerut dan wajah syok keempatnya menatap gadis yang terduduk di bawah sana.

"Wowowo, dia udah mulai berani girls!" seru salah satu di antara keempat cewek itu.

Cewek bername tag Amora Bintang yang berkuncir kuda dengan melemparkan botol air kosong ke arah gadis yang masih tertunduk itu.

Puk

Sret

Brukk!

"ARGH!"

Kejadiannya begitu cepat dan mampu membuat ketiga cewek lainnya terdiam dengan raut wajah terkejut.

Mereka adalah geng pembully dari kelas 6 SUN yang diketuai oleh Ratna Haytham, lalu ada sahabat-sahabatnya yaitu Putri Sanjaya, Amora Bintang, dan Sindy Prabudi.

Di depan mereka kini, gadis yang awalnya terduduk dengan baju basah itu dengan tiba-tiba mendorong salah satu teman mereka dan saat ini dia tengah menginjak punggungnya dengan dia yang mengunci kedua tangan temannya di belakang punggungnya.

"Ash, s-sakit-!" sentak Amora yang kini tengah diinjak oleh gadis itu yang menatap datar lawannya.

Teman-temannya masih berdiri cengo melihat kondisi teman mereka sampai-

"ARGHH!! TOLONGIN GUE ANJ*RR!!" teriaknya yang merasa kesakitan saat tubuhnya semakin diinjak dengan keras.

"E-eh, IYAA!!" Ketiganya menjerit tersadar dan segera berlari menghampiri Amora yang tengah kesakitan.

"Jika kalian mendekat akan kupastikan kalian bernasib sama dengannya bahkan akan lebih parah!!" ucap gadis itu dengan menatap dingin ketiga sahabat cewek yang sedang dia injak saat ini.

"E-enggak!!" teriak ketiganya spontan dengan tubuh bergetar.

Diam-diam gadis itu menyeringai tipis.

Glek

Mereka menelan ludah dengan wajah takut-takut menatap ke arah gadis itu dan teman mereka yang sedang merasa kesakitan.

D-dia sangat menakutkan!! batin ketiga cewek itu saat merasakan aura menyeramkan dari gadis di depan mereka.

"Ini peringatan terakhir! Jika kalian masih menggangguku, akan kupastikan kalian mendapatkan balasan yang lebih parah dari ini!!" tekan gadis itu dengan tetap menyorot tajam ketiganya yang langsung mengangguk takut-takut.

Mereka tidak pernah menyangka bahwa gadis yang selama ini mereka bully akan membalas dan begitu menakutkan bagi mereka.

Seolah-olah gadis di depan mereka ini bukanlah gadis yang biasa mereka bully.

"Dan buat lo!" Dia semakin menginjak punggung Amora yang membuatnya menjerit kesakitan.

Padahal gadis itu tidak benar-benar menggerakkan seluruh tenaganya.

"Lo kalau masih macem-macem sama gue! Siap-siap lu angkat kaki dari sekolah ini!! Mengerti??" bisiknya dengan suara rendah dan mengeratkan kuncian tangannya pada cewek itu.

"Argh!! I-iya ampun. G-gue gak akan gangguin lo lagi!! T-tolong lepasin gue," ucap cewek itu dengan wajah terkejut, takut, dan kesakitan.

Terkejut saat mendengar bahwa gadis itu bisa mengeluarkannya dari sekolah ini! Tentu dia tidak menginginkan hal itu!!

Pilihan yang tepat!! Huh, dasar menyusahkan! Ah, tapi tak apa aku suka! ucap gadis itu dalam hati sambil menyeringai. Gadis itu puas. Bahkan sangat puas!!

Dengan sekali hentakan gadis itu akhirnya melepaskan lawannya kemudian pergi meninggalkan taman itu dengan baju basah dan tetap memasang wajah dingin yang menyeramkan.

Meninggalkan keempat cewek itu yang masih diliputi rasa takut.

***

Di UKS seorang gadis berdiri berkacak pinggang sambil mulutnya yang berkomat-kamit menasehati gadis yang duduk di depannya di atas brankar dan sedang meminum teh hangatnya.

"Lo itu ya kenapa si selalu mau-mau aja dibully sama mereka??" tanya gadis itu dengan wajah garang.

"Lo lawan kek sesekali! Mereka jadi makin ngelunjak 'kan sama lo!" cecarnya dengan menatap tajam lawan bicaranya yang terlihat sangat santai menyantap tehnya.

"Sumpah ya gue gak habis pikir sama otak cerdik lo itu."

"Mereka bener-bener keterlaluan tau gak!"

"Itu air es gila!! Bisa gak lo jangan santai aja gitu, Sya??"

"ARGH!!" teriaknya frustasi sambil duduk di kursi samping brankar dan meminum air putih yang ada di sana.

"Ya udah si. Lagian mereka udah gak bakal gangguin aku lagi kok," balas gadis yang dipanggil Sya yang sedari tadi diam menyesap tehnya.

"Kamu gak perlu pakai emosi. Udah ya, yuk kita pulang!" lanjutnya sambil beranjak dari atas brankar setelah menghabiskan tehnya.

"Huff, ya udah terserah lo!" ketus gadis yang duduk di kursi.

"Udahlah, Zerin. Lagian aku udah gak papa 'kan," ucap gadis itu terkekeh melihat tingkah teman sekelasnya sekaligus sepupunya itu Zerina Naufal anak dari bibinya.

"Ya tapi Nesya mere-"

"Udah, pulang!" potong gadis itu dengan wajah datarnya. Yah! Dia adalah Nesya Abigail, sepupu dari Zerin dan orang yang tadi dibully sama Ratna dkk.

Zerin hanya bisa mengangguk pasrah dan menuruti kekeras kepalaan sepupunya itu.

Keduanya pun pergi meninggalkan UKS itu dan pulang ke rumah menggunakan taksi yang sudah dipesan oleh Zerin.

***

TO BE CONTINUE?

KOMEN DONGG:V

Btw ada yang nyangka gak klo yang dibully itu Neysa??

Atau kalian nyangkanya yang lain? Hayuk, komennn

PLESETAN NAMA [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang