58. Sensi

478 59 1
                                    

∆ BAD FIANCE ∆

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

∆ BAD FIANCE ∆

"Ayo pulang."

Baru banget gue melangkah satu langkah keluar dari kelas, tiba-tiba suara Jeno udah menghampiri aja.

Gue langsung menoleh ke Jeno melas, "Ih, kan gue mau nonton sama yang lain anjir. Lo pulang duluan aja."

Jeno merotasikan bola mata malas, "Ikut."

"Gak. Lo pulang aja."

"Ikut."

"Gak.

"Ikut."

"Nggak anjing!" Umpat gue tertahan sambil menatap Jeno emosi. "Astaghfirullah ngegas kan gue."

"Makanya ikut."

Gue menghela nafas panjang dan menatap Jeno capek. "Ini urusan cewe-cewe. Lo pulang aja oke? Babay." Kata gue habis itu langsung nyusul Somi, Nancy, Ryujin yang udah jalan keluar duluan.

Jeno cuma ngeliatin gue pasrah, habis itu dia langsung pergi ke parkiran buat ambil mobil nya dan langsung pulang. Soalnya kepala dia sebenernya pusing.

Bad 💍 Fiance

"Jeno posesif amat, Va." Nancy bersuara pas kita berempat lagi antri buat beli tiket nonton film horor.

Fyi, kita berempat emang lebih suka film horor daripada film romantis. Ya soalnya lebih menantang dan niat aja gitu nontonnya ketimbang nonton film romantis.

"Kayak lo gak tau si Jeno aja dah." Jawab gue sambil jalan beberapa langkah ke depan.

"Mentang-mentang mau nikah dah elahh. Dasar Jeno." Nancy menggerutu.

"Tapi Va, lo gak ngerasa kayak deg-degan gitu apa? Umur lo masih tujuh belas depalan belas tahun nikah dini gitu." Tanya Ryujin yang antri di paling belakang dari kita berempat.

Gue menunduk dan menghembuskan nafas pelan, gue sendiri bingung. "Itu dia yang gue pikirin. Gue masih manja, masih kecil buat diri gue sendiri tapi harus nikah habis lulus. Kan gak lucu."

"Kalo lo emang gak siap mending bilang sama orang tua lo, Va. Gue sih kasian sama lo, takut lo tertekan aja. Apalagi nikahnya sama Jeno." Timpal Somi.

"Iya, Va. Apapun keputusan lo kita pasti bakal dukung lo paling depan sumpah." Ryujin menambahkan.

Gue diem sebentar, jantung gue gak tenang rasanya. "Nggak deh guys, kayaknya gue bakal tetep nurutin kemauan dua keluarga. Lagipula, gue kenal keluarganya bukan seminggu dua minggu. Udah dari kecil."

Mereka bertiga saling tatap habis itu menatap gue iba. Mereka cuma takut gue ngerasa gak nyaman aja. Tapi ya mau gimana lagi? Kan udah terlanjur.

Bad Fiance | Jeno Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang