Kumpul Keluarga

424 61 2
                                    

Sepulang sekolah, Jendra mengajak Haikal, bunda Imah, sama ayah Yan kerumahnya. Mama Ita berencana mau bikin acara makan-makan di taman belakang rumah, kebetulan besok tanggal merah jadi libur.

Dari rumah, bunda Imah membawa buah jeruk satu kilo, kue kukus, dan beberapa buah naga yang akan dibuat jus. Nggak mungkin kan kalo mama Ita doang yang ngeluarin uang, apalagi kalo ketemu sama yang namanya makanan Haikal suka kalap.

Sekarang Haikal tengah menyiapkan barang-barang yang akan dia angkut ke rumah Jendra. Sedikit kok, cuma bantal leher, selimut, guling, dan flashdisk isi film Frozen. Itu barang pribadinya, belum nanti cemilan dan buku buat temen ngobrol disana.

"Lo mau kerumah gue apa pindahan? Dirumah gue selimut sama guling juga udah ada njir, gunanya lo bawa itu semua buat apa gitu loh?!" omel Jendra saat masuk ke kamar Haikal.

Haikal melemparkan selimut dan gulingnya yang langsung ditangkap oleh Jendra. "Ngga usah banyak omong, tolong bawa in selimut sama guling gue! Gue mau bantuin bunda bawa cemilannya." Haikal berjalan keluar kamar dan menghampiri bunda nya yang ada di dapur, Jendra berjalan ngikut di belakang.

"Kalo gitu gue pulang duluan, ntar bisa kan bawa barang-barang lo sendiri? Apa perlu gue balik lagi?" tanya Jendra ke Haikal yang menata berbagai makanan ringan ke kardus.

"Nggak usah, tolong bawain selimut sama guling gue aja. Lagian ada ayah, sisanya bisa ayah yang bawa. Lo pulang sono, bantuin mama sama papa!" jawab Haikal lalu memberi gestur mengusir ke Jendra.

Jendra mengangguk. "Ya udah, gue balik duluan. BUN, JENDRA BALIK DULUAN YA! NTAR BUNDA NYUSUL OKE?!" pekik Jendra lalu berlari keluar rumah.

"IYA, WAALAIKUMUSSALAM!"

Haikal mengernyitkan dahinya mendengar teriakan sang bunda. "Bunda ngapain jawab salam? Perasaan tadi si Jendra nggak salam? Atau kuping aku aja yang nggak denger?"

Bunda Imah tertawa mendengar ucapan Haikal. "Emang si Jendra nggak salam, makanya bunda sengaja gituin biar sadar. Eh anaknya udah lari duluan."

"Oh."

🐻🐻🐻

Sebenarnya rumah Haikal dan Jendra itu cuma terhalang tiga rumah, nggak sampai tiga menit aja nyampe. Tapi karena Haikal membawa barang yang lumayan banyak, jarak rumahnya jadi jauh.

Ditengah jalan kebetulan Haikal bertemu dengan Reno, adik kelas yang ingin sekali berteman dengan Haikal. Padahal udah sering banget kena bogem dari Jendra gara-gara deket-deket sama Haikal, tapi Reno ini nggak ada kapoknya.

"KAK HAIKAL?! KAKAK MAU KEMANA? KOK BAWA BARANG BANYAK?!" teriak Reno dari seberang jalan yang sedang mengantri untuk membeli bakso.

"MAU KE RUMAH JENDRA!" balas Haikal.

"MAU AKU BANTUIN NGGAK KAK?!"

"NGGA US--"
Belum sempat melanjutkan ucapannya, tiba-tiba Jendra nongol entah dari mana dan menyeretnya cepat.

"NGGA ADA BANTU-BANTU! PERGI SONO KE HABITAT LO, AWAS GANGGUIN HAIKAL LAGI! GUE PITES JUGA LO!" teriak Jendra seraya memberikan jari tengah ke Reno.

Setelah sampai dirumah Jendra, Haikal langsung ke halaman belakang rumah dan menyerahkan barang bawaannya ke mama Ita. "Assalamualaikum, ma. Ini barang titipannya bunda."

Mama Ita yang awalnya tengah fokus menata makanan di meja langsung berbalik dan memeluk Haikal erat sehingga barang yang Haikal bawa jatuh berantakan. "KAMU KEMANA AJA? UDAH LAMA NGGAK KERUMAH MAMA, MAMA KANGEN TAU! KAMU MAKIN EMBUL AJA PERASAAN, NGGAK MAU TAU! POKOKNYA KAMU NANTI MALEM NGINEP DIRUMAH MAMA, KALO PERLU TIDUR DIKELONIN MAMA!"

Best Friend (01)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang