Sore-sore begini kalau perut udah kenyang enaknya sepedaan. Niatnya Jendra mau ngajak Reno sepedaan, tapi anak itu sedang kerja kelompok dengan temannya.
Akhirnya Jendra memutuskan mengajak Haikal sepedaan. Dengan menggunakan satu sepeda, maksudnya sih agar makainya gantian. Kalau Haikal nolak, tinggal di seret aja udah.
"Nggak mau, gue mau nonton Frozen. Udah gue download nih, lo sepedaan sendiri sana!" tolak Haikal saat Jendra mengajaknya naik sepeda.
Dengan kesal Jendra menarik kedua tangan Haikal dengan keras hingga bangun. "Lo udah nonton lebih dari sepuluh kali, nggak usah lebay. Lagian nggak bosen apa? Itu-itu mulu, nggak ada episode terbaru."
"Lah dari pada situ, nonton Boboiboy juga diulang-ulang. Episode terbaru nya cuma iklan, udah gitu pendek lagi! Pengisi suara Yaya juga keluar kan? Kasihan deh..." ledek Haikal dengan muka songongnya.
"Heh beruang kutub, nggak usah banyak cing-cong! Lo pokoknya temenin gue sepedaan, gue nggak mau kalau nanti digodain janda anak dua."
"Si tante Ika? Yang ditinggalkan suaminya dua bulan lalu gegara ketahuan selingkuh? Trus selingkuhan nya ternyata adik suaminya sendiri?" tanya Haikal dengan terkekeh pelan.
Jendra mengangguk malas. "Padahal gue kira tante Ika tuh baik, ternyata kagak. Padahal cantik njir!"
Haikal memutar bola matanya malas, cantik darimana coba? "Cantik itu fleksibel ya nggak sih?" tanya Jendra.
"Relatif sayang."
Bukan Haikal, itu bunda Imah yang jawab sembari berdiri dipintu kamar Haikal. Dengan membawa dua buah botol air, dan dua tas kecil."Bunda ngapain?"
"Nih, katanya mau sepedaan kan? Di dalam tas ada cemilan sama buah anggur dan pisang. Buat jaga-jaga kalau lapar!" ujar bunda seraya mengangkat tas dan botol minum ditangannya.
"Bun, kita cuma mau sepedaan loh! Bukan mau piknik, masa bawa bekal segala?" Jendra berucap dengan memegangi perutnya yang terasa sedikit kembung gara-gara kebanyakan minum es.
"Gue mendadak gumoh!" bisik Haikal ke telinga Jendra. Jendra hanya mengangguk mengiyakan, ntah kenapa tiba-tiba pengen ikutan muntah.
"Makasih bunda, tapi Jendra masih kenyang banget ini. Tadi udah kebanyakan minum es jadinya agak kembung..."
"Loh, kan sepedaannya jauh! Jadi nggak papa, bawa aja! Jangan lupa bawa uang juga, ntar kalau dijalan nemu jajanan." Ujar bunda kemudian keluar dari kamar setelah memberikan tas dan botol minum ke Haikal.
"Niatnya naik sepeda buat olahraga, malah dibawain bekal segala. Kek percuma nggak sih?" gumam Jendra, Haikal menganggukkan kepalanya pelan.
🐻🐻🐻
Setelah berkeliling dengan sepeda selama setengah jam, akhirnya Jendra mengajak Haikal untuk beristirahat dibawah pohon mangga.
"Capek banget anjir, apalagi boncengin lo! Berat badan lo berapa sih?!" tanya Jendra seraya mengelap keringatnya yang bercucuran.
"Lima puluh delapan, kenapa?! Lagian tadi gue kan udah bilang, gantian aja. Lah lo yang nggak mau, ya jangan ngedumel."
"Astagfirullah, istigfar! Itu badan apa gajah? Bukannya Minggu lalu lo mau diet ya? Masa nggak berhasil samsek?" ucap Jendra lalu menyandarkan tubuhnya ke batang pohong dibelakangnya.
"Nggak jadi, dimarahin bunda."
Jendra berniat membuka mulut membalas ucapan Haikal, tapi matanya tak sengaja melihat Bu Tutik, tetangganya.
Buru-buru dia berdiri dan menarik Haikal untuk menaiki sepedanya, tak lupa merapikan barang bawaannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend (01)
Teen FictionIni kisah tentang persahabatan antara Haikal Nugraha dan Jendra Gumelar. Mereka bersahabat sejak masih kecil dan selalu bersama-sama. Dimana ada Haikal, disitu ada Jendra. Tak jarang orang lain mengira mereka berdua itu kembar, karena selalu menempe...