Chapter 8 Season 2

2.9K 264 39
                                    

Pening ketika Xiao Fan merasakan kepalanya. Berusaha bangun dimana pagi sudah datang. Pertama kali yang dirasakan di pinggangnya adalah berat. Ketika dia melihat di balik selimut entah kenapa dia langsung berdebar kencang.

Xiao Fan menoleh gugup ke belakang telinganya. Hal mengejutkan itu adalah wajah tampan Jin Yue yang masih terlelap. Jangan katakan jika orang itu sudah bangun seperti di tv tv?? Ah Xiao Fan merutuk dirinya dibalik selimut.

Karena pergerakannya Jin Yue ikut bergerak, tapi bergerak lebih erat memeluk pinggang Xiao Fan.

Jantungnya lebih cepat berdebar. Matanya sudah membuka penuh dan sesekali menatap wajah mulus tanpa noda milik Jin Yue. Kejadian semalam adalah hal terindah untuk Xiao Fan.

Knotting di siang bolong, dan melakukan ritual bercinta lagi ketika malam saat penis Jin Yue bergerak. Artinya Xiao Fan sadar melakulan seks dengan Jin Yue.

Ah, semalam kata Jin Yue bercinta bukan seks karena isinya bukan nafsu tapi cinta. Pret

Xiao Fan ingin bergerak tapi rasa sakot di bawahnya menyerang lagi. Astaga ternyata sesakit ini ketika dimasuki.

"Eugh" lenguhan kecil muncul di bibir Jin Yue. Pria itu berbalik badan dan kembali tidur.

"Loh? Dia masih tidur?" Xiao Fan melihat bagian tubuh bawahnya di balik selimut. Jin Yue sudah bisa melepas penisnya.

Astaga, wajah Xiao Fan panas mengingat benda itu berukuran lebih besar darinya. Sialan pantas kekuatannya lebih ganas.

"Hah. Memalukan." Xiao Fan melihat sekeliling juga berantakan. Baju-baju celana kemarin masih sama letaknya.

Karena Xiao Fan tahu diri dia memunguti bajunya dan baju Jin Yue. Meski sakit rasanya, tapi dia masih menahannya. Dia melempar baju itu ke keranjang. Nanti dia akan mencuci setelah mandi.

Xiao Fan meminjam bathrob pria itu lalu masuk ke dalam kamar mandi. Tentu saja dengan berjalan tertatih. Rasanya tulang ekornya ingin patah sekarang.






Jin Yue terbangun mendapati Xiao Fan tidak ada di sampingnya. Kaget. Dia langsung bangun terduduk. Dia melihat ke nakas ponsel Xiao Fan masih ada itu artinya dia belum pergi.

Di detik berikutnya Jin Yue menghirup roti bakar dengan selai taro. Hn? Xiao Fan di dapur?

Jin Yue bergegas mencari bathrobnya. Namun naas, bathorobe satu-satunya di apartemennya hilang! Dia kebingungan mencari penutup tubuhnya. Alhasil dia menarik handuk putih itu lalu melilitkan di pinggulnya.

Jin Yue bergegas membuka pintu dan keluar kamar. Dia mencari Xiao Fan di dapur.

Ternyata Jin Yue menemukan pria alpha itu tengah sibuk di depan kompor. Ad cangkang telur di samping talenan. Tanpa sadar dia tersenyum. Hampir saja dia mengira jika dia dicampakan.

Ide jahil muncul ketika melihat pantat semok milik Xiao Fan. Jin Yue sempat bertanya kenapa keturunan Park Chanyeol itu memiliki pantat semok seperti Baekhyun. Ya pernah sih sekali Jin Yue memerhatikan pantat Baekhyun dan Xiao Zhan. Astaga. Siap-siap dia dibunuh oleh pawang mereka.

Jin Yue mendekati Xiao Fan yang sibuk membalikkan telur dadar nya. Masalahnya dia kesulitan. Dan Jin Yue berhasil membuat Xiao Fan terjingkat.

"Aaaa" Xiao Fan terkejut pinggangnya di peluk dari belakang.

"Li Jin Yue! Sialan! Bagaimana jika nanti tum--"

Chup

Bibir itu berani dikecup Jin Yue. Yang mencium tersenyum. Yang dicium memerah pipinya.

"Breng----"

Chup

"Tidak baik mengumpat."

"Yak!" Xiao Fan mendorong punggungnya agar Jin Yue melepaskannya.

I Need My Alpha (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang