Mereka hanya diam memperhatikan Hepeng yang berlalu begitu saja, tidak ada yang berniat untuk membujuknya sama sekali.
“Dia marah?” tanya Xiaozhan.
Tidak ada yang menjawab pertanyaan Xiaozhan, semua fokus dengan pikiran mereka masing-masing. Jili dan Junjie menatap nanar kepergian Hepeng yang berarti hiburan mereka pun turut berakhir.
Sedangkan Yibo, dia Merapikan barang yang ada di tas dan membuang sampah yang berceceran ke tempat yang telah di sediakan, lalu ia mengambil satu buah apel untuk di makan.
“Ayo lanjut berjalan sebelum kita tertinggal jauh oleh yang lain” ajak Yibo lalu menggendong tas itu sebelum Xiaozhan merebut tas berwarna hitam di tangan Yibo.
“Biar aku saja, kau pasti lelah, Ge” ucap Xiaozhan.
Yibo menggelengkan kepalanya menanggapi ucapan Xiaozhan. “Kau tak perlu membawa tas ini selagi aku masih bisa membawanya sendiri” Ucap Yibo berusaha merebut kembali tas di tangan Xiaozhan.
“Tapi aku ingin membawanya” nada Xiaozhan terdengar membujuk dan tatapan mata yang memohon.
“Tidak perlu, lagi pula lebih baik kau menyusul dua temanmu yang sudah berjalan meninggalkan kita” Yibo menunjuk ke arah Jili yang sedang berlarian dan Junjie yang menyusulnya dengan berjalan santai.
Mata Xiaozhan mengikuti arah yang di tunjuk Yibo, lalu ia berkacak pinggang. “Yak kenapa mereka tiba-tiba meninggalkan kita, kejam sekali” gerutu Xiaozhan tanpa menyadari bahwa Yibo juga berjalan meninggalkannya dengan mengunyah apel yang ia ambil di tas tadi.
“Ge, lihatlah. Mereka kejam sekali bukan meninggalkan kita begitu saja” adu Xiaozhan masih dengan posisinya.
Tidak ada sahutan dari orang di sisinya, Xiaozhan belum menyadarinya sama sekali.
“Ge? Yi Ge?” panggil Xiaozhan.
“ge kenapa kau tid—“ ucapan Xiaozhan terpotong saat ia berbalik dan tidak mendapati Yibo di belakangnya.Pandangannya kembali melihat ke arah yang di lewati Junjie dan Jili tadi, dapat ia lihat Yibo berjalan dan memakan apelnya dengan santai.
“YAK YI GE KENAPA KAU JUGA MENINGGALKANKU?!” Teriak Xiaozhan lalu berlari menyusul Yibo tanpa mempedulikan jalan bebatuan dan licin.
Mendengar namanya di panggil, Yibo pun menoleh ke sumber suara yang amat di kenalnya. Ia terkejut mendapati Xiaozhan yang berlarian padahal jalanan di sini sangat licin dan harus berhati-hati dalam melewatinya.
Tepat saat Yibo akan membuka mulutnya meneriaki Xiaozhan akan berhati-hati, Xiaozhan lebih dahulu terjatuh terpeleset dengan lututnya yang membentur sebuah batu hingga terluka.
“shh perih” rintih Xiaozhan saat menyadari lututnya yang terluka dan berdarah.
Dengan cepat Yibo menghampiri Xiaozhan dengan wajah panik, dapat ia lihat mata Xiaozhan yang mulai berkaca-kaca.
“lain kali berhati-hatilah jika berjalan Zhan, berlarian di sini sangat berbahaya” peringat Yibo lalu membantu Xiaozhan berdiri dan memapahnya ke sebuah pohon yang tumbang untuk duduk.
Yibo mengambil sebuah tissue yang di sediakan di dalam tas lalu membasahinya dengan air untuk membersihkan luka Xiaozhan.
Baru saja Yibo fokus membersihkan luka Xiaozhan, suara seseorang mengalihkan atensinya.
“Zhan, kau kenapa?”
Zhuocheng datang dengan wajah khawatir. saat berjalan tadi, matanya tak sengaja melihat Xiaozhan yang di papah oleh Yibo dan celana pendek Xiaozhan penuh dengan lumpur.
KAMU SEDANG MEMBACA
me with you [Yizhan]
Fanfictiontentang Yibo yang merasa risih dengan Xiaozhan karena selalu menempel pada nya.