Xiaozhan sudah berada di depan gerbang untuk menunggu Yibo dengan memainkan ponselnya. Dirinya terlalu fokus hingga tak sadar seseorang yang ia tunggu sudah berdiri di sebelahnya dan mengintip apa yang di lakukan Xiaozhan.
"Apa yang kau lihat?" Bisik Yibo.
"Astaga!"
Xiaozhan yang sejak tadi tidak menyadari kehadiran Yibo tentu saja terkejut mendengar bisikan Yibo yang tiba-tiba, sontak saja ia menoleh dan mendapati Yibo yang sedang tersenyum padanya.
"Aku tau aku tampan, jadi tak perlu terkejut melihat ku" ucap Yibo.
"Percaya diri sekali kau" cibir Xiaozhan kemudian memasukkan ponselnya kedalam kantong celana.
"Jadi kita akan pergi kemana?" Tanya Yibo.
"Berjalan-jalan saja di sekitar area ini, yang terpenting kita tidak di asrama saja" jawab Xiaozhan yang di angguki oleh Yibo.
Mereka berdua keluar dari gerbang tersebut setelah mendapat izin dari pengurus asrama. Menghabiskan waktu bersama di luar asrama membuat mereka sedikit terhibur dengan suasananya.
Banyak yang mereka lakukan di luar, seperti membeli beberapa makanan, bermain di taman, dan lainnya.
Karena terlalu menikmati waktu, mereka tidak sadar bahwa matahari perlahan mulai tenggelam dan akan di gantikan oleh bulan, saatnya mereka kembali ke asrama dan memulai kegiatan seperti biasanya.
Saat mereka kembali ke asrama, beberapa orang terlihat berlarian ke arah sebuah gedung. Keramaian pun terjadi di sekitar gedung tersebut, karena rasa penasaran, akhirnya mereka memutuskan untuk ikut berjalan ke arah gedung tersebut.
Mereka memasuki keramaian tersebut dengan tangan Xiaozhan yang selalu di genggam erat oleh Yibo agar pemuda manis itu tidak hilang, akan susah mencarinya di tengah-tengah keramaian seperti ini.
Hal pertama yang mereka lihat adalah api yang berkobar dari lantai atas gedung tersebut, asap tebal memenuhi lokasi tersebut yang membuat pandangan mata hanya terbatas.
Beberapa orang berlarian masuk kedalam untuk menyelamatkan para korban yang masih berada di dalam gedung tersebut, petugas pemadam kebakaran belum datang saat itu, mungkin masih dalam perjalanan.
Akhirnya tanpa pikir panjang akhirnya Yibo pun melepas genggamannya pada tangan Xiaozhan dan berlari memasuki gedung tersebut dan membantu beberapa orang di sana.
"YI GE APA YANG KAU LAKUKAN?!" Pekik Xiaozhan saat Yibo pergi tanpa mengucapkan apapun padanya.
'astaga bagaimana jika sesuatu terjadi padanya? Kuharap kau baik-baik saja, Ge' batin Xiaozhan menatap Yibo yang mulai menghilang di balik asap yang mengepul.
.
.
.Yibo berada di lantai 2 gedung tersebut, dapat ia lihat beberapa orang berusaha melarikan diri dari gedung yang terbakar ini.
Dengan perlahan, api sudah berada di lantai 2 ini dengan keadaan yang sudah sangat acak-acakan.
"Kumohon tolong aku" rintih seseorang yang dapat di dengar oleh Yibo.
Pandangan nya menyusuri lantai gedung tersebut untuk mencari asal suara rintihan tadi, hingga ia menemukan seorang pria yang terlihat menahan rasa sakit karena kaki nya tertindih reruntuhan barang di ruangan ini.
Dengan cepat Yibo mendekati pria itu dan membantunya, memang sangat sulit untuknya mengangkat barang tersebut sendirian, tapi perlahan ia berhasil menyelamatkan pria tersebut dan membantunya untuk turun ke lantai dasar sebelum api benar-benar membakar habis lantai 2 gedung.
Kondisi lantai dasar sama acak-acakan nya dengan lantai dua, sudah tak berbentuk dengan api yang hampir memenuhi lantai dasar. Sulit bagi Yibo untuk keluar dengan membawa pria yang terluka ini, mungkin akan mudah jika Yibo keluar sendirian, tapi ia tidak Setega itu untuk meninggalkan orang yang terluka.
Yibo pun mulai panik karena tidak bisa bergerak leluasa dengan keadaan seperti ini. Asap dan uap panas semakin mengejar, terdengar suara kaca yang pecah di mana-mana bersamaan dengan derak api.
Tubuh pria itu semakin lama menjadi berat, mungkin terlalu lemas dan mulai kehilangan kesadarannya.
"Tak apa jika kau tinggalkan aku di sini, selamatkan lah dirimu sendiri" lirih pria tersebut yang membuat Yibo menggelengkan kepalanya.
"Aku tidak Setega itu untuk melakukannya, lebih baik kau tetap menjaga kesadaran mu agar selamat" ucap Yibo berusaha terlihat tidak panik.
Di saat seperti ini, kenapa petugas pemadam kebakaran belum datang juga untuk memadamkan apinya? Untung saja dalam gedung tersebut hanya tersisa dirinya dan pria yang ia bantu ini.
Perlahan mereka akan keluar dari gedung yang terbakar ini, Yibo sedikit merasa lega akan hal itu. Dapat ia lihat Xiaozhan yang mencari keberadaannya dengan khawatir dan itu membuatnya sedikit menyunggingkan senyumnya.
Baru saja Yibo akan kembali berjalan dengan memapah pria di sampingnya, pandangan matanya menatap ke belakang dan membuatnya buru-buru mendorong pria tersebut untuk keluar dari gedung ini. Usahanya berhasil, pria tersebut dapat keluar dan di bantu beberapa orang yang berada di luar. Tetapi saat dirinya akan berlari keluar, sebuah ledakan terjadi, membuatnya tak bisa menyelamatkan diri dan tertimbun di antara reruntuhan gedung tersebut.
.
.
.Xiaozhan melihat itu semua, pria terakhir yang keluar dari gedung tersebut sebelum ledakan terjadi dan Yibo yang akan berlari keluar namun tidak sempat.
Matanya perlahan menetes melihat itu semua, dirinya bahkan tidak sanggup menahan berat tubuhnya sendiri. Dirinya limbung begitu saja dengan tatapan kosong ke arah gedung yang baru saja meledak itu. Ia kehilangan kata-kata nya begitu saja, air mata mengalir begitu deras.
"Ge, kumohon jangan tinggalkan aku hiks" ucap Xiaozhan.
Beberapa orang yang melihatnya pun merasa tak tega dengan Xiaozhan, mereka membantu Xiaozhan berdiri dan menjauh dari tempat ini saat pemadam kebakaran pun datang.
Dengan pelan, Xiaozhan merogoh kantong celana nya dan mengambil ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"Kuan ge, bisakah kau kemari?" Ucap Xiaozhan lirih.
"Kumohon, datanglah ke gedung xxxx"
Xiaozhan memutuskan panggilan nya dan kembali menangis, sungguh ia sangat terguncang saat ini.
.
.
.
.Yibo di temukan di antara reruntuhan dengan kondisi yang sudah tak bernyawa, kini jasadnya sudah berada di rumah duka dan akan di bawa ke tempat peristirahatan terakhir.
Xiaozhan menatap kosong wajah pucat seniornya, air mata sudah tak bisa lagi mengalir karena Xiaozhan yang terus-terusan menangisi kepergian Yibo.
Dirinya tidak sendiri disini, ia di tempati oleh Zhuocheng yang selalu menemani Xiaozhan. Tentu saja Zhuocheng tak tega melihat keadaan sahabatnya yang selalu ceria tiba-tiba saja tak henti-hentinya menangis.
Beberapa teman Yibo pun juga berada disana, mereka masih tak percaya bahwa mereka akan kehilangan teman mereka secepat ini.
"Kau harus sabar Xiaozhan, terimalah kepergian nya" ucap Zhuocheng.
Tidak mendapati respon dari Xiaozhan, Zhuocheng pun menghela nafasnya. "Aku tau kau kehilangan seseorang yang sangat berarti bagimu akhir-akhir ini, tapi kau jangan terlalu larut dalam kesedihan ini, Yi Ge akan sedih juga jika melihat mu seperti ini, Zhan" ucap Zhuocheng berusaha menghibur Xiaozhan.
"Aku tak apa, Cheng. Sungguh, aku hanya masih sedikit terguncang" lirih Xiaozhan.
Merasa tak tega, Zhuocheng pun merengkuh tubuh Xiaozhan untuk memberikan rasa nyaman.
Selamat hari raya idul Fitri, gw minta maaf kalo punya salah sama kalian okay:)
KAMU SEDANG MEMBACA
me with you [Yizhan]
Fanfictiontentang Yibo yang merasa risih dengan Xiaozhan karena selalu menempel pada nya.