Xiaozhan mengerucutkan bibirnya dengan mata yang menatap Zhuocheng kesal. Sedangkan yang di tatap hanya melirik sekilas lalu mendekati Haikuan.
"Ayo kubantu kau berdiri" Yibo mengulurkan tangannya pada Xiaozhan yang dengan malas meraih uluran tangan tersebut.
Mereka melanjutkan perjalanannya kembali dengan Zhuocheng dan Haikuan yang berjalan duluan. Saat Yibo hendak membantu Xiaozhan untuk berjalan, Xiaozhan lebih dahulu menolaknya, membuat Yibo menatapnya bingung.
"Aku bisa berjalan sendiri, Ge" ucap Xiaozhan.
"Kau yakin?"
Xiaozhan mengangguki pertanyaan Yibo, tanpa mengindahkan tatapan khawatir Yibo padanya.
"Ayo" ajak Xiaozhan.
Xiaozhan berjalan terlebih dahulu, meninggalkan Yibo yang terdiam di tempatnya memperhatikan Xiaozhan yang berjalan dengan santai tanpa merasa kesakitan sama sekali.
"Yak kau ingin tetap di sana, Ge?" Tanya Xiaozhan setengah berteriak saat menyadari Yibo diam di tempatnya.
.
.
.
.Pukul 11.45
Matahari tepat berada di atas mereka, terik matahari mampu menyengat kulit karena udara yang sangat panas untuk ukuran area perbukitan.
Yibo, Xiaozhan, Haikuan dan Zhuocheng baru saja sampai di area perkemahan karena beberapa kali mereka melakukan istirahat dan berjalan cukup lambat.
Di sepanjang perjalanan, Xiaozhan terus mengeluh tentang apapun. Mereka pun sempat tersesat di perjalanan kembali, maka dari itu mereka harus melewati jalur yang lebih jauh sehingga mereka sampai di area perkemahan melewati batas waktu yang telah di tentukan.
Keempat manusia itupun berpisah dan menuju kelompok masing-masing. Saat Yibo dan Xiaozhan sampai di tenda mereka berdua, dapat di lihat Jili yang sedang beristirahat di luar tenda.
"Kalian baru tiba?" Tanya Jili saat menyadari kehadiran keduanya.
"Seperti yang kau lihat" jawab Yibo sambil meletakkan tas yang ia bawa ke dalam tenda.
Jili beranjak dari tempatnya untuk mengambil dua botol air minum untuk di berikan pada Yibo dan Xiaozhan yang kini sedang terduduk di luar tenda.
"Thanks" ucap Xiaozhan.
Setelah menuntaskan rasa hausnya, Xiaozhan melihat air di botolnya masih sedikit. Kemudian dengan sengaja ia gunakan untuk membersihkan lukanya tersebut yang tiba-tiba saja kembali terasa nyeri.
Yibo hanya melirik apa yang di lakukan Xiaozhan dari ujung matanya. Sedangkan Jili yang tidak tau apapun, terkejut melihat luka tersebut.
"Zhan, bagaimana bisa terluka?" Tanya Jili panik.
"Terjatuh karena mengejar Yi Ge tadi" jawab Xiaozhan dan mendapatkan tatapan tak terima dari Yibo.
"Tidak mungkin hanya terjatuh kan?" Tanya Jili penasaran. "Seingatku meskipun kau sering terjatuh karena kecerobohanmu, tapi sepertinya kau jarang hingga terluka seperti itu" ucap Jili dengan melihat luka yang menurutnya terlalu berlebihan jika hanya terjatuh saja.
Memang benar apa yang di katakan Jili, sejak pertama kali mereka berteman, jarang sekali ia mendapati Xiaozhan yang terluka. Padahal seingatnya Xiaozhan yang paling sering terjatuh, tapi hanya memar sebentar kemudian hilang.
"Kau tau jalannya seperti apakan, Jili?" Tanya Xiaozhan yang kemudian di angguki oleh Jili.
"Maka dari itu sangat berbeda jika aku terjatuh saat di sekolah atau di rumah dan di sini" ucap Xiaozhan.
Baru saja di antara mereka hening, tiba-tiba seseorang datang dan terlihat panik pada Xiaozhan.
"Xiaozhan, kau terluka?" Tanya Hepeng.
"Hanya luka kecil, Ge" jawab Xiaozhan singkat.
Tatapan Hepeng beralih pada Yibo yang terlihat tidak peduli dengan sekitarnya. "Kau yang selalu bersamanya, kenapa kau tidak menjaganya huh?!" Ucap Hepeng pada Yibo.
Mendengar dirinya di salahkan, Yibo pun menatap Hepeng dengan datar. "Kau menyalahkan ku? Bukankah harusnya kau yang di salahkan?"
Ucapan Yibo tentu saja membuat Hepeng heran sekaligus tidak terima karena ia tidak mengetahui apa yang terjadi.
"Kau meninggalkan kami begitu saja disana, kami tersesat dan seperti yang kau lihat, Xiaozhan terjatuh karena kita berjalan cepat untuk menyusulmu, bodoh" jelas Yibo menjawab wajah heran Hepeng.
Sebenarnya di sini bukan salah siapapun, bukan Hepeng yang pergi begitu saja ataupun Xiaozhan yang berlari. Tetapi ia sengaja mengatakannya agar Hepeng merasa bersalah karena telah meninggalkan mereka begitu saja di jalur hiking.
"Jika bukan karena ucapan Xiaozhan, tentu saja aku tidak akan pergi" ucap Hepeng.
"Dia hanya bercanda ayolah, kenapa kau menganggapnya berlebihan?" Ucap Yibo.
Tapi Setelahnya Hepeng pergi begitu saja, tanpa berniat membalas ucapan Yibo.
Yibo memang sengaja melakukannya, agar Hepeng merasa bersalah karena telah meninggalkan mereka dan lebih mengutamakan emosinya daripada berbuat profesional.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
me with you [Yizhan]
Fanfictiontentang Yibo yang merasa risih dengan Xiaozhan karena selalu menempel pada nya.