3. Aneh

4.6K 378 4
                                    

Sorry for typo(s)

Donghyuck menunduk gugup, matanya sesekali menatap wanita yang telah melahirkannya ragu.

"Mam." Donghyuck memangil Maminya dengan lirih. Bahkan hampir seperti bisikan.

"Iya sayang?"

"Menurut Mami, apa aku akan betah tinggal bersama sir Mark?"

Hyeri tersenyum. Wanita beranak tiga itu mengelus lembut surai putranya.

"Tentu betah sayang, kenapa harus tidak betah. Kan, hyuckie akan tinggal seatap bersama suami hyuck. Dan perlu hyuck ingat, rumah kami selalu terbuka lebar untukmu. Sudah ya, lebih baik kau segera masuk ke kamarmu dan beristirahat. Mami tahu pasti kau sangat kelelahan hari ini."

Donghyuck mengangguk lemah, ia segera melangkahkan kakinya menuju kamarnya sendiri.

Donghyuck sendiri menyetujui perkataan Maminya jika ia hari ini sangatlah kelelahan. Kepalanya terasa panas, otaknya serasa dipaksa untuk mengingat sesuatu yang ia lupakan.

Namun apalah daya donghyuck yang sudah tidak sanggup lagi mengingat memori yang hilang itu.

"Hari yang melelahkan," ucapnya sambil melempar tubuhnya kekasurnya.

***

Suara alarm terdengar begitu nyaring, suara tersebut sontak membuat donghyuck terbangun akibat terkejut. Tak berselang lama terdengar suara ketukkan tak sabaran dari luar kamar donghyuck.

Tok! Tok! Tok!

"Hyung ayo bangun!!" Dari luar kamar sang hyung, jisung berdiri sambil mengetuk pintu kamar dihadapannya secara brutal, dengan mulut yang berteriak kencang.

Donghyuck yang mendengarnya menggeram kesal, 'Argh menyebalkan sekali!'

"Tck, yaa sudah jangan berteriak lagi Jisung!!"

"Baiklah hyung! Cepatlah turun!"

Donghyuck menghela nafasnya, dengan keadaan tubuh yang baru memiliki setengah nyawa donghyuck segera bersiap diri.

• • •

"Mami, donghyuck berangkat dulu ya," pamit donghyuck kepada Maminya yang sedang berada didapur itu. Bukan untuk memasak, melainkan sedang mencari sesuatu disana.

"Donghyuck kau jangan berangkat sendiri. Kau berangkat bersama adikmu ok? Karena nanti kau akan langsung pulang ke rumah keluarga Mark."

"Hah?! Langsung hari ini juga?"

"Iya, nanti kau akan pulang bersama mark."

"Lalu barang barangku?"

"Tinggal kan saja karena disana sudah disiapkan segalanya."

"Um baiklah Mam, kalau begitu aku dan Jisung berangkat dulu. Bye Mami."

"Cepat Jisung-ah!"

• • •

"Hyung, Jisung duluan ya," pamit Jisung sebelum berjalan mendahului donghyuck.

Sir MarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang