Chapter 1

52.2K 4.7K 458
                                    

Selamat membaca 😁

Malam itu angin berhembus dengan tenang. Namun, jendela kamar Krystal yang awalnya tertutup rapat tiba-tiba terbuka sendiri. Dan tidak lama setelah itu, terdapat asap hitam yang menerobos masuk ke dalam.

Asap hitam itu menghampiri Krystal yang tengah tertidur pulas di atas tempat tidur. Lalu sedetik kemudian, asap tersebut berubah menjadi sosok pria tampan nan gagah.

Pria itu mendekat sembari mengulurkan tangan menyentuh wajah Krystal yang tampak begitu tenang. Tangannya perlahan turun ke bawah, membelai pinggang ramping Krystal dengan lembut. Lalu dia menaikkan gaun tidur wanita itu ke atas.

Krystal mengernyitkan dahi dalam tidurnya ketika merasakan ada sebuah tangan yang tengah mengusap pahanya.

Wanita itu mengerjapkan mata, dan samar-samar melihat bayangan seorang laki-laki. Namun, mata Krystal tiba-tiba terasa semakin berat tanpa sebab. Karena tak bisa menahan rasa kantuk, Krystal akhirnya kembali menutup mata dan tertidur pulas ketika Lucifer meniup wajahnya.

"Sweet dream, My Wife," bisiknya dengan suara berat sembari mengecup bibir Krystal.

Kemudian Lucifer pergi setelah meninggalkan beberapa tanda kepemilikan di tubuh Krystal.

Pagi harinya, Krystal terbangun untuk mematikan jam alarm yang berbunyi. Dia kemudian merenggangkan tangan dan tubuhnya di atas tempat tidur. Lalu dia bangkit dari ranjang dan duduk sejenak untuk mengumpulkan nyawanya.

Setelah itu, Krystal dengan malas turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi dengan mata yang masih terasa berat.

Ketika ingin menggosok gigi, Krystal terpaku di depan cermin saat melihat ada memar di lehernya. Dia segera melepas baju, dan tersentak saat mendapati banyak tanda merah di tubuhnya.

"Kenapa tandanya semakin banyak?!" pekiknya panik karena takut jika ia memiliki penyakit kulit yang mematikan.

"Padahal beberapa hari ini sudah tidak muncul. Tapi kenapa sekarang tiba-tiba ada lagi?" gumamnya cemas.

"Apa aku harus periksa ke dokter lagi?"

Krystal seketika mengingat ucapan dokter yang mengatakan jika kulitnya baik-baik saja, dan ia juga tidak memiliki penyakit apa pun.

Kalau begitu, kenapa tanda merah terus muncul di tubuhnya? Padahal ia rajin merawat diri, dan mengkonsumi makanan sehat.

"Sudahlah, pikir nanti saja. Sekarang aku harus cepat mandi supaya tidak terlambat," gumamnya.

Krystal pun mulai menggosok gigi dan mencuci wajah sebelum membersihkan diri. Setelah selesai, dia melepas seluruh pakaian dan berjalan ke arah shower.

Di saat Krystal tengah menggosok tubuhnya dengan sabun, tiba-tiba kunci kamar mandi bergerak sendiri. Lalu pintu terbuka perlahan, dan menutup dengan sendirinya.

Krystal menoleh ke belakang saat merasakan hawa dingin di belakang punggungnya. Namun dia tidak mendapati apa-apa di sana. Wanita itu pun kembali melanjutkan aktivitasnya tanpa menyadari jika saat ini ada sosok tak terlihat yang tengah membelai pinggangnya dari belakang, dan ikut mandi bersamanya.

Sesaat kemudian, Krystal keluar dari kamar mandi setelah selesai membersihkan diri. Lalu dia segera memakai pakaian dan bersiap-siap untuk berangkat kerja. Tak lupa dia juga menutupi memar di tubuhnya dengan make-up.

Sebelum pergi, seperti biasanya Krystal membuat sarapan untuk dirinya sendiri. Kali ini dia hanya memakan roti dengan selai kacang dan segelas susu. Setelah selesai sarapan, dan memastikan pintu rumahnya terkunci. Krystal kemudian bergegas pergi menuju halte bus.

LUCIFER ✓ [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang