Chapter 7

15.9K 2.1K 101
                                    

Selamat membaca 😁

"Terima kasih sudah mengantar saya pulang," tutur Krystal sopan ketika mobil Lucifer telah tiba di halaman rumahnya.

"Hanya itu?" balas Lucifer.

Krystal tampak kebingungan.

"Kau tidak mengundangku masuk?" tukas Lucifer.

"Ah," gumam Krystal.

"Tapi sekarang sudah malam," ujarnya pelan.

"Memangnya kenapa kalau malam? Hanya karena langit berubah gelap, bukan berarti kau tidak bisa menerima tamu, right? Ditambah lagi, tamu itu sudah mengantarmu pulang," sahut Lucifer tenang.

"Emm, saya bukannya tidak ingin menerima tamu," ucap Krystal.

"Hanya saja, saya tinggal sendiri," imbuhnya ragu.

"Terus apa masalahnya? Kau takut padaku?" tanya Lucifer ringan.

"Tidak, Tuan," jawab Krystal.

"Lalu kenapa?"

"Saya sebelumnya belum pernah menerima tamu laki-laki. Ditambah lagi pada saat jam malam seperti ini," ungkap Krystal.

"Ayolah, ini masih belum terlalu malam. Dan lagi, aku tidak akan memakanmu. Aku hanya ingin istirahat sebentar. Setelah itu aku akan pulang," jelas Lucifer.

Krystal terdiam sejenak.

"Baiklah," ujarnya.

"Seharusnya kau mengatakan itu sejak tadi," pungkas Lucifer sembari mendekatkan tubuhnya ke arah Krystal.

Mata Krystal terbelalak kaget ketika Lucifer tiba-tiba mendekat.

"Tuan, apa yang Anda lakukan?!" pekiknya terkejut saat wajahnya berhadapan dengan wajah Lucifer.

"Menurutmu?" tukas Lucifer dengan suara berat.

Pundak Krystal semakin mundur ke belakang. Dia mengalihkan wajah ke samping sembari memejamkan mata. "Tolong jangan lakukan itu," pintanya panik.

"Aku sudah melakukannya," sahut Lucifer tenang.

"Jangan, Tuan! Saya mohon lepaskan saya."

"Kau ini kenapa? Kau tidak perlu sampai ketakutan seperti itu," ujar Lucifer.

"Sekarang buka mata, dan lihatlah," imbuhnya.

Krystal perlahan membuka mata, dan mendapati sabuk pengamannya telah dilepas oleh Lucifer.

Sudut bibir Lucifer tersungging ke atas sebelah membentuk senyuman tipis.

"Jadi, apa yang ada di pikiranmu, hem?"

"Kau tidak berpikir aku akan menciummu, right?"

Krystal segera mengalihkan wajah ke arah lain untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu.

Bagaimana ia bisa berpikir Lucifer akan menciumnya? Dari mana datangnya rasa percaya dirinya itu?!

Benar-benar memalukan!

"Sudah, kau tidak perlu malu," ucap Lucifer saat melihat dua telinga Krystal memerah.

Krystal menoleh ke arah Lucifer dengan tatapan tidak suka karena telah membuat dirinya salah paham.

"Jika Anda membuka sabuk pengaman dengan posisi seperti tadi, saya rasa orang-orang juga pasti akan salah paham dengan sikap Anda," pungkas Krystal.

"Baiklah, aku salah. Seharusnya tadi aku menciummu saja agar kau tidak malu," tukas Lucifer tenang tanpa dosa.

LUCIFER ✓ [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang