Chapter 2

28.2K 3.5K 204
                                    

Selamat membaca 😁

Ketika Krystal keluar dari toko dan berjalan menuju halte bus, tiba-tiba ada seorang anak perempuan menunjuk ke arahnya.

"Mom, ada asap hitam di belakang aunty itu," kata anak tersebut kepada ibunya sembari menunjuk Krystal.

Krystal menaikkan alis sebelah ke atas heran. Lalu dia menoleh ke belakang, dan tidak mendapati apa-apa di belakangnya. Yang ada hanyalah orang-orang yang sibuk dengan kegiatannya, dan tidak ada asap hitam seperti yang dikatakan anak tersebut.

"Shhhtt! Jangan dilihat, ayo jalan saja." Ibu anak itu segera membawa anaknya pergi menjauh dari Krystal.

Sedangkan Krystal hanya menatap anak itu dengan tatapan bingung karena tidak mengerti dengan maksud perkataan anak perempuan tersebut. Namun dia tidak mengambil pusing dan memilih untuk melanjutkan langkahnya.

Ketika baru berjalan beberapa langkah, tiba-tiba ada sebuah mobil sport berhenti di sebelah Krystal. "Masuklah, aku antar kau pulang," suruh Lucifer datar.

"Ah, tidak perlu, Tuan. Saya naik bus saja," tolak Krystal sopan.

"Masuk," perintah Lucifer tegas.

Krystal tampak ragu. Di satu sisi, ia merasa tidak nyaman jika harus pulang bersama dengan orang asing. Tetapi di sisi lainnya, ia khawatir akan mencemarkan nama baik toko tempatnya bekerja jika tidak bersikap baik kepada pelanggan.

Akhirnya setelah cukup lama berpikir, Krystal pun menerima tumpangan dari Lucifer.

"Kau sudah makan malam?" tanya Lucifer tanpa menoleh ke arah Krystal.

"Emm, belum," jawab Krystal.

Lucifer tak lagi membalas ucapan Krystal. Dia tetap fokus menyetir tanpa bersuara. Sampai akhirnya, mobilnya tiba di sebuah restoran.

"Tuan, kenapa kita berhenti di sini?" tanya Krystal bingung.

"Ayo turun," suruh Lucifer tanpa menjawab pertanyaan Krystal terlebih dahulu.

"Tapi saya tidak membawa uang," ujar Krystal resah ketika Lucifer membawanya ke sebuah restoran mahal.

"Aku yang akan membayar makananmu," pungkas Lucifer.

"Tapi—"

"Aku tidak menerima penolakan," tukas Lucifer tegas.

Krystal menjadi serba salah.

"Maaf, saya tidak bermaksud mengabaikan niat baik Anda. Tapi saya tidak mungkin masuk ke dalam dengan pakaian seperti ini," ungkapnya pelan.

"Aku mengajakmu ke sini untuk makan, bukan untuk memamerkan pakaian. Jadi kau tidak perlu mengkhawatirkan hal itu," ujar Lucifer tenang, lalu turun dari mobil.

Dia kemudian berjalan memutari mobil, dan membukakan pintu mobil untuk Krystal. Lalu dia mengulurkan tangan untuk membantu Krystal turun.

"Saya malu," ujar Krystal.

"Tidak akan ada yang peduli dengan pakaianmu. Sekarang turunlah," sahut Lucifer tenang.

Krystal dengan berat hati turun dari mobil. Namun setelah turun, dia hanya berdiri dan tidak berniat untuk melangkah. Sampai akhirnya, Lucifer harus menggandeng tangan Krystal sembari menariknya untuk masuk ke dalam restoran.

Lucifer memasuki restoran dengan kepala tegak. Sedangkan Krystal justru menundukkan kepala karena takut pakaiannya akan menjadi pembicaraan orang-orang.

Dan saat pria itu masuk ke dalam restoran, tiba-tiba asap hitam keluar dari tubuhnya dan menerpa wajah orang-orang yang berada di sana.

"Angkat kepalamu. Lihatlah, tidak ada yang memperhatikan pakaianmu," ujar Lucifer.

LUCIFER ✓ [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang