Chapter 14

10.5K 1.5K 131
                                    

Selamat membaca 😁

Lucifer menyelinap masuk ke dalam kamar Krystal lewat jendela. Alih-alih berbaring di sebelah Krystal, Lucifer justru hanya berdiri di samping tempat tidur sembari memandangi Krystal yang tengah tertidur pulas.

Dia kemudian mengulurkan tangan berniat membelai wajah Krystal. Tetapi tangannya tiba-tiba terhenti saat dia terbayang ekspresi wajah Krystal yang tampak ketakutan ketika melihat dirinya.

Lucifer pun mengurungkan niatnya dan kembali menurunkan tangan. "Tidurlah dengan tenang," tuturnya pelan.

Setelah itu, dia pergi meninggalkan kamar Krystal dan membiarkan wanita itu sendiri.

Dan selepas Lucifer pergi, Krystal perlahan membuka mata dan melihat ke arah kaca jendela kamarnya yang sedikit terbuka dengan tatapan pilu.

"Ternyata dia memang bukan manusia," gumam Krystal sendu.

"Padahal aku masih berharap kalau waktu itu aku hanya salah lihat," imbuhnya dengan nada suara rendah.

Dengan perasaan yang bercampur aduk, Krystal bangkit dan turun dari tempat tidur. Dia lalu berjalan menuju ke arah jendela.

Krystal membuka sedikit jendela untuk melihat sekelilingnya. Pandangannya kemudian jatuh ke arah bayangan seseorang di balik pohon. Krystal mempertajam penglihatannya untuk melihat siapa yang ada di belakang pohon tersebut.

Dan ketika orang tersebut menampakkan dirinya, Krystal tersentak kaget. Lututnya tiba-tiba terasa lemas saat mendapati wajah orang tersebut busuk dan bernanah.

Krystal bergegas menutup jendela dengan tangan yang gemetar. Namun, makhluk itu justru berlari dengan secepat kilat menuju Krystal.

"Lucifer!!!" teriak Krystal kencang sembari menutup mata dalam-dalam.

Sedetik kemudian, terdengar suara ledakan yang begitu keras.

"Shhhtt, tenanglah. Aku di sini bersamamu," tutur Lucifer lembut sembari memeluk tubuh Krystal.

Krystal hanya diam dan menangis tertahan di pelukan Lucifer. Meskipun Lucifer sudah membuat tubuh makhluk halus itu hancur hingga berkeping-keping, tetapi Krystal masih belum mau membuka matanya.

"Aku sudah memagari rumah ini dengan pelindung, jadi kau tidak perlu takut. Karena tidak akan ada yang bisa menyakitimu," ungkap Lucifer berusaha menenangkan Krystal.

Krystal perlahan menengadah menatap Lucifer dengan wajah sembab dan tatapan nanar.

"Ja-Jadi benar, kau bukan manusia?" lirih Krystal dengan suara terbata-bata.

Lucifer menatap kedua netra Krystal lurus. Dia lalu mengulurkan tangan menyentuh wajah Krystal dan membelainya lembut. "Maaf sudah membohongimu," ujarnya seakan menjelaskan semuanya.

Krystal memejamkan mata dalam-dalam sembari menahan tangis seakan dia masih belum bisa menerima kenyataan bahwa Lucifer bukanlah manusia.

"Kenapa? Kenapa kau harus berbohong?" tanya Krystal parau.

Krystal terlihat begitu kecewa dengan Lucifer yang tidak berbicara jujur sejak awal.

Lucifer tidak memasang ekspresi apa pun. "Jika aku memberitahumu tentang diriku yang sebenarnya, apa kau akan menerimaku?" tukasnya dengan tatapan menerawang jauh ke depan.

Krystal terdiam membisu.

"Right? Kau tidak bisa menjawab."

Krystal tertunduk lesu. "A-Aku—"

"Aku terlalu takut kehilanganmu," potong Lucifer.

"Itu satu-satunya alasan kenapa aku tidak pernah jujur padamu," imbuhnya begitu dalam.

LUCIFER ✓ [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang