Chapter 3

25.2K 3.2K 135
                                    

Selamat membaca 😁

Lucifer berbaring dia atas tempat tidur sembari menopang kepala dengan tangan. Dia menatap lurus ke arah Krystal yang tengah tertidur pulas di sebelahnya. Tangannya bergerak menyentuh pipi wanita itu dengan sentuhan lembut.

"Kau cantik sekali," pujinya dengan suara berat.

Kemudian jari-jari panjangnya pindah ke bibir merah milik Krystal. "Aku sudah berkali-kali mencicipinya, tapi entah kenapa aku tidak pernah merasa cukup."

"Kau juga, right?" Lucifer tersenyum tipis.

"Katakan jika kau juga menyukai bibirku. Bukankah aku sangat hebat dalam berciuman, hem?" Lucifer mendekat dan mengecup bibir Krystal.

Dia menatap wajah Krystal intens. Lalu dia menunjuk mata, hidung, dan bibir Krystal secara bergantian. "Ini, ini, dan ini adalah milikku. Semua yang ada di dalam dirimu adalah milikku, kau mengerti?"

Tangan Lucifer kemudian turun ke bawah, dan menyentuh inti Krystal yang masih tertutup celana dalam. "Aku akan menyimpan ini untuk nanti. Karena kau harus tetap terjaga dan suci sebelum kita menikah."

"Tapi jika aku tidak sanggup menahan sampai hari pernikahan kita, mungkin memang anak kita yang tidak sabar lahir di dunia," imbuhnya.

Krystal tiba-tiba membuka mata lebar dengan napas yang tidak beraturan ketika mengalami mimpi yang aneh.

Ucapan laki-laki di dalam mimpi masih teringat dengan jelas di ingatannya. Tubuhnya seketika merinding karena merasa mimpi itu seakan nyata. Di tambah lagi, suara laki-laki itu seperti tidak asing di telinganya.

Krystal kemudian langsung menutup seluruh tubuh dengan selimut ketika bulu-bulu halus di tangannya tiba-tiba berdiri. Meskipun tengah di landa oleh rasa takut, tetapi tidak membutuhkan waktu lama bagi Krystal untuk bisa tidur kembali dengan pulas. Wanita itu mengira jika kehangatan yang membuatnya nyaman itu berasal dari selimut. Padahal kenyataannya, Lucifer lah yang memberikan kehangatan itu dengan memeluk tubuh Krystal tanpa wanita itu sadari.

"Tidurlah dengan nyaman, Honey. Aku akan tetap di sini menemanimu," tutur Lucifer lembut sembari memeluk Krystal dengan penuh kasih sayang.

Keesokan harinya.

Saat jam alarm berbunyi, seperti biasanya Krystal segera bergegas membersihkan diri dan bersiap-siap berangkat kerja.

Ketika tengah berada di depan meja rias untuk berdandan, Krystal memperhatikan tanda merah di leher yang mulai memudar. "Hari ini tidak muncul tanda lagi," gumamnya saat tidak mendapati memar baru di lehernya.

"Syukurlah, semoga kedepannya tidak akan muncul," ujarnya berharap.

Selesai merias wajah, Krystal keluar dari kamar untuk mengisi perut sebelum memulai hari.

Pagi itu dia hanya sarapan dengan oatmeal dan makan beberapa buah anggur. Setelah sarapannya habis, dia beranjak dari kursi dan berjalan keluar.

Ketika membuka pintu, Krystal mengernyitkan dahi saat mendapati mobil sport berwarna hijau berada di depan halaman rumahnya.

Sedetik kemudian, keluar seorang pria dari mobil itu. "Hai," sapa pria itu.

"Emm, hai," sahut Krystal memaksakan senyumnya.

"Masuklah, aku akan mengantarmu,' ujar Lucifer.

Karena mengingat Lucifer tidak menyukai penolakan, Krystal akhirnya hanya bisa mengangguk dan tidak menolak permintaan Lucifer.

Saat menyadari mobil yang dipakai Lucifer saat ini tidak sama dengan mobil yang dipakai kemarin, tiba-tiba Krystal memiliki banyak pertanyaan di dalam pikirannya. Sebenarnya seberapa kaya Lucifer sampai memakai mobil yang berbeda-beda ketika memberinya tumpangan?

LUCIFER ✓ [ HIATUS ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang