Perhatian!
Part ini memuat adegan dewasa.
Pembaca diharap bijak.-Author's POV-
"Oh, anda sudah mau pergi, Nona?" sapa Lee Hyukjae yang tidak sengaja berpapasan dengan Hyemi dan Hyojin saat hendak kembali ke ruangan.
Hyemi buru-buru menghapus jejak air matanya dengan percuma, "Ya, sampai jumpa lagi."
Benar, hanya itu respon Hyemi. Bahkan Hyemi berkata sambil lalu tanpa menghentikan langkahnya barang sejenak. Dan Hyojin sendiri tak punya pilihan lain selain mengikuti Hyemi. Lagipula, Hyojin sadar yang disapa hanya Hyemi, bukan dirinya.
Setelah keluar dari restoran, Hyemi langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan menghubungi Lee Donghae. Namun beberapa kali mencoba, anak buahnya itu sama sekali tak menjawab. Hyemi sudah ingin memesan taksi saja rasanya, tapi detik itu pula mobil Donghae melesat cepat dan berhenti di depannya.
Oh, syukurlah! Tapi, bagaimana bisa?
Anehnya, Donghae juga terlihat buru-buru keluar dari mobil hanya untuk membukakan pintu belakang untuk Hyemi dan Hyojin. Padahal biasanya tidak begitu. Seolah-olah pria itu tahu bahwa Nona-nya ingin cepat pergi dari tempat ini.
"Antar Hyojin pulang ke rumahnya." Titah Hyemi setelah Donghae mulai melajukan mobilnya.
"Tapi, Eonni... jangan menangis, aku jadi ikut merasa sedih." Cemas Hyojin karena melihat air mata Hyemi tak berhenti mengalir.
Hyemi berusaha tersenyum meski samar, lalu menggenggam tangan Hyojin dan berkata, "Aku tidak apa-apa.. kau juga pasti masih marah karena kejadian tadi 'kan? Tapi kumohon tenangkan dirimu, Hyojin. Kau fokus dengan kehamilanmu saja, masalah ini biar aku yang urus."
"Ck, hentikan!" sentak Hyojin secara tiba-tiba, bahkan Donghae yang duduk di depan pun sampai ikut melirik karenanya. "Eonni terlalu baik! Bagaimana Eonni akan mengurusnya? Demi Tuhan, Eonni, bajingan sepertinya bahkan tidak pantas dimaafkan meski berlutut sambil menangis darah! Lihat saja, aku juga akan membalas atas apa yang sudah dia lakukan pada kita!"
"Jangan begitu, perutmu bisa sakit lagi kalau terlalu emosi seperti itu. Jangan terlalu dipikirkan juga masalah ini, ya?" Bujuk Hyemi.
"Tidak, aku baik-baik saja! Justru perutku akan sakit kalau membiarkan Eonni menanggung semuanya!"
"Baiklah, baiklah, tapi berjanjilah apapun yang akan kau lakukan tidak membahayakan kandunganmu."
"Tentu! Aku janji, anak Eonni akan baik-baik saja!"
Tersenyum lega, dalam hati Hyemi merasa bersyukur dengan simpati Hyojin. Namun sialnya air mata ini tetap tak bisa berhenti mengalir. Berkali-kali Hyemi harus mengusap pipinya yang basah ini.
Setelah itu keadaan dalam mobil kembali sunyi, hanya terdengar suara Hyemi yang beberapa kali terisak. Dan saat sampai di apartement Hyojin, Hyemi ikut turun dari mobil meski sambil menangis, bersikeras ingin mengantar model cantik itu sampai ke dalam.
Dan tidak lama, Hyemi kembali lagi ke mobil Donghae. Namun bukan duduk di bangku belakang, kali ini Hyemi justru memilih duduk di depan bersama anak buah semata wayangnya itu.
Lalu, Donghae kembali melajukan mobilnya. Entah kemana. Hyemi belum memberikan perintah apapun lagi.
"Aku masih ada di sekitar restoran setelah membuntuti Cho Kyuhyun," ujar Donghae memecahkan keheningan, "Tidak sengaja kulihat kau juga ada di sana. Makanya saat kau menelepon tidak bisa kuangkat, aku sedang buru-buru kembali ke restoran karena tahu kau ada di sana."
"Ahh.. jadi karena itu kau bisa tiba-tiba datang." Sahut Hyemi sekenanya.
Donghae yang sesekali melirik ke arah Hyemi, melihat itu, dia lihat Hyemi menjawabnya dengan senyuman tipis setelah mengusap pipi basahnya. Jelas, Hyemi terlihat sekali sedang memaksakan dirinya sendiri saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
For a Baby
FanfictionPernikahan bukanlah akhir perjuangan hidup. Pernikahan bukan berarti akhir dari sebuah hubungan. Sesungguhnya, pernikahan adalah awal perjalanan baru. Kehidupan baru. Hanya pasangan-pasangan dengan cinta yang kuatlah yang bisa terus bertahan, mengha...