-Hyemi's POV-
"Tidak perlu menungguku, kau bisa melanjutkan tugasmu." kataku sebelum turun dari mobil sedan hitam yang sudah mengantarku.
Iya, aku tahu dan sadar betul kalau nada bicaraku itu terdengar sinis seperti sedang marah, tapi aku dan lelaki pemilik mobil itu tahu bahwa aku tidak marah. Tidak padanya. Toh anak buah semata wayangku itu tidak salah apa-apa.
Tepatnya aku marah pada pemilik apartement sederhana ini, pada pria yang sedang tersentak kaget karena aku membuka pintunya dengan sedikit kasar.
"Hai juga, Hyemi." ujar pria itu, kakakku satu-satunya. Shim Changmin.
Entah mengapa aku semakin kesal mendengar sapaannya, membuat kakiku melangkah cepat untuk menghampirinya dan langsung menyambar bantal sofa. Benda empuk itu kudaratkan berkali-kali pada Changmin Oppa hingga pria itu protes sambil sibuk menghindar.
"Hai apanya?! Sudah kubilang jangan ganggu Kyuhyun! Dia itu suamiku, Oppa! Tega sekali kau merusak tubuh berharganya!" kesalku sambil terus memukuli Changmin Oppa.
"Hei! Hei! Hei!" Changmin Oppa tiba-tiba berhenti menghindar dan langsung menangkap kedua tanganku, "Lagi-lagi kau seperti ini huh? Tidak terima kalau kutegur Kyuhyun meski sedikit?"
Aku menarik paksa tanganku sebelum melempar bantal itu padanya, "Sedikit? Oppa bercanda?"
"Tidak, aku serius! Itu baru sedikit! Itu setimpal dengan kesalahannya yang selingkuh di luar sana!"
"Dia tidak selingkuh!"
"Kalau bukan selingkuh, lalu apa?! Hanya bertemu dan bermesraan dengan wanita lain atas izin istrinya?!"
"Iya! Benar!"
Ah tidak, tidak. Tidak benar. Kyuhyun dengan wanita itu tidak hanya bertemu dan bermesraan, tapi lebih dari itu. Buktinya wanita itu hamil dan Kyuhyun menemaninya memeriksa kandungan.
"Hyemi..." oh ya, benar sekali, Changmin Oppa terlihat syok saat ini. "Benarkah? Kau mengizinkannya? Apa kau gila?"
Iya, aku gila. Adikmu sudah gila, Oppa. Tidak ada wanita waras yang melakukan hal seperti aku ini. Hhhhh... ingin sekali aku jawab seperti itu. Tapi tidak, jelas aku tidak mengatakannya. Aku tidak mau membuat kakakku semakin khawatir yang nanti malah berujung dengan menghajar Kyuhyun lagi. Aku tidak mau begitu. Aku tidak mau Kyuhyun terluka.
Sudah cukup tiga tahun lalu Changmin Oppa memarahi Kyuhyun habis-habisan saat tahu status pernikahan kami dirahasiakan.
Aku menghempaskan diri ke sofa panjang di sampingku, "Iya, aku mengizinkannya."
"Kau gila," ujar Changmin Oppa sambil duduk di meja kayu yang ada di belakangnya. Wajahnya masih terlihat syok.
Aku tahu, aku gila.
"Tapi bukan untuk berselingkuh, Oppa. Hanya—”
"Fotonya tersebar dimana-mana, Hyemi! Mereka berpelukan dan berciuman di pinggir jalan, kau bilang itu bukan selingkuh?! Dan kau mengizinkannya?!"
Oppa pintar, Oppa cerdas, tolong percaya padaku kali ini saja. "Itu diluar kendalinya. Mereka bertemu untuk urusan bisnis, tapi karena model itu baru-baru ini kembali dari luar negeri jadilah seperti itu. Kyuhyun juga terbebani karena tidak bisa menolaknya."
"Ah, benarkah? Jadi begitu..."
Iya, begitu! Akhirnya, dia percaya juga!
"Kau pikir aku akan berkata seperti itu?"
Aku langsung menoleh, menatap pada Changmin Oppa yang juga sedang menatapku dengan tatapan... tatapan macam apa itu? Malas? Jengah? Marah? Ya, percampuran rasa itu sepertinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
For a Baby
FanfictionPernikahan bukanlah akhir perjuangan hidup. Pernikahan bukan berarti akhir dari sebuah hubungan. Sesungguhnya, pernikahan adalah awal perjalanan baru. Kehidupan baru. Hanya pasangan-pasangan dengan cinta yang kuatlah yang bisa terus bertahan, mengha...