Part 19 (2/3)

177 1 0
                                    

VANILLA POV

Lampu merah menghadang. Suasana menjadi hening, kemudian Pak Alga memulai percakapan.

"Kita pindah ke rumah baru" Ucapnya seraya fokus ke depan.

"Kenapa pak? Bukannya kita tinggal bareng mama?"

Pak Alga nengok ke gue. "Kita juga butuh rumah, gak bisa tinggal di rumah mama, kamu istri saya, ikutin saya kemana saja." Kata dia serius ,natap gue dalem sampe-sampe gue udah ke kunci mata sama pak Alga.

"Kenapa bukan di hotel aja" saran gue.

Pak Alga malingin perhatian nya ke depan "kamu mau Disana sampe tua Va, gak lah, maka dari itu kita pindah ke rumah baru. Saya sudah beli. Nanti sore kita pindahannya."

OMG cepet banget ini. Gue belum packing, gue juga takut berdua sama pak Alga.

"Cuman berdua pak? Kita kesana ngapain?" Tanya gue. Duh nih mulut gak tau tempat aja.

"Buat Dede gemes."

***

"Mamah.. papah.." gue peluk ortu gue erat. Lama banget gak meluk gini rasanya rindu bat.

"Rumahnya besar ya nak." mama Indri sambil usapin kepala gue.

"Ada pembantu, sopir sama satpam kok mah" kali ini pak Alga yg angkat bicara. Mama gue senyum.

"Ayo mah makan dulu, bibi udah masak" ajak gue.

Sekarang keluarga besar berkumpul di meja makan. Gue yang duduk bersebelahan sama pak Rassya dan bang Varo di sebelah kanan gue.

Gue sajiin makanan ke piring pak Rassya. Senyum manis sebagai jawaban "Gue juga dong Va!" Titah bang Varo.

"Ambil sendiri!" Judes gue lalu duduk.

Vote dan komen ya!
Terimakasih..

Menikahi Dosen? [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang