Menikahi Dosen? [On Going]

Part 7 (4/4)

"Selamat tidur pak.." bisiknya lalu kembali memakai pakaiannya.

Ia merangkak ke ranjang. Btw cantik juga ya bini gue pake piyama abu abu. Ah manis sekali sayang.

Dia nyelimutin gue, terus tidur ngebelakangin gue. Gue gak bisa tidur sebelum di kiss. Biasanya mama gue yg selalu kiss gue dipipi. Mumpung gue udah nikah jadi gak salah dong kalo mintanya di bibir. Ngelunjak emang.

"Va.." gw goyang goyangin badannya. Diapun terbangun sambil ngerjap erjapin matanya. Sebenarnya gue gengsi. Tapi mau gimana lagi ini udah jadi kebiasaan gue. Kalo tidak gue gak nyenyak tidurnya di malam hari.

"Apa pak?" Tanyanya.

"Anu.. mmm.. kiss?" Matanya yang sayu tiba tiba melotot ke gue.

"Kiss?"

"Iya, gak paksa kok, tapi jangan salahin kalo saya tidak bisa tidur."

Gue udah liat raut wajah dia yang tiba tiba memerah. Ahh pengen gigit deh!

"Yaudah" jawabnya sedikit pasrah dan mencium pipi gue.

"Bukan disitu!" Kesal gue. "Disini" gue nunjukin di bibir gue.

"Hah!" Spontan dong kaget dia. Tapi dengan mungkin lebih pasrah lagi dia nyium gue pas di bibir dengan cepat. Tetapi tangan gue lebih cepat dan kuat daripada tindakannya. Gue tahan tengkuknya agar ciuman ini lebih manis di kenang. Sedikit tapi pasti gue lumat bibir ranumnya. Tak ada perlawanan gue ganti dengan sedikit lebih agresif. Matanya melotot tajam ke gue, rupanya dia kehabisan nafas.

"Hadap saya" tuntut gue, dia pun turutin, anak pintar. Meskipun gak sesuai harapan setidaknya gue sangat senang hari ini. Tangan mungil dan mulusnya memeluk tubuh gue hingga terlarut dalam mimpi. Dia sempat senyum manis ke gue kemudian tidur meluk gue. Rassya lo beruntung banget sih!

(Maaf, adegan ini hanya untuk yang resmi menikah)

Vote dan komen ya!
Terimakasih..