Jangan lupa Vote dan Comment, prenn.
Tepat saat pukul 5 pagi para suruhan dari Arion pun memulai aksinya.
Saat sudah memastikan bahwa Lio tengah tidur melalui kamera tersembunyi, dua diantara anak buah itupun langsung menuju kekamar Lio yang terletak di lantai 2.
Sebenarnya anak buah yang mendapat tugas untuk menjemput Lio ada 5 orang dengan dua orang yang menyusup kedalam dan dua orang lagi berjaga didepan pintu utama sambil mengawasi.
Serta satu orang lainnya sedang meretas pengaturan kedap suara pada kamar Raka dan Abi agar mereka tak terusik saat para anak buah sedang bertindak untuk menculik Lio.
Saat akan memasuki kamar Lio ternyata kamarnya tak terkunci dengan begitu langsung saja mereka berdua langsung bertindak.
Satu diantara dua orang yang memasuki kamar Lio langsung saja berjalan menuju Lio dengan menenteng sebuah suntikan bius dosis tinggi agar saat dalam perjalanan menuju Los Angeles mereka tak kerepotan saat Lio tiba-tiba terbangun.
Karena perjalanan dari Indonesia ke Los Angeles akan menghabiskan 17 jam 55 menit dalam perjalanan pesawat jet pribadi.
"Cepatlah suntikan itu agar tugas kita segera selesai". Ucap anak buah yang satunya.
" Iya iya".
Sesaat setelah memastikan Lio benar-benar sudah dalam pengaruh bius anak buah yang satunya pun langsung menggendong Lio ala bridal style dan segera berjalan keluar dengan diikuti anak buah yang menyuntikkan bius tadi.
Mereka berjalan dengan santai karena berpikir rencana mereka sudah dilakukan dengan mulus.
Namun mereka tak menyadari bahwa jam 5 merupakan sudah waktunya Raka untuk bangun untuk berangkat ke sekolah, namun tidak dengan Abi yang masih molor.
Sejak jam 5 tadi Raka sebenarnya sudah bangun dan langsung untuk mandi karena berpikir tak ada apa-apa diluar, ya itu karena setting kedap suara dikamar tersebut sudah diretas hingga Raka dan Abi tak dapat mendengar kebisingan yang ada diluar.
Sesaat setelah bersiap Raka hendak menuju lantai bawah untuk membuat sarapan, namun sebelum itu.
Cklekk...
Raka terpaku saat pandangan nya jatuh pada lantai bawah melihat seseorang sedang membopong tubuh Lio yang terlihat lunglai, sesaat setelah tersadar ia langsung saja berteriak.
"Heyy,, berhenti". Raka langsung saja berlari menuruni tanggal dengan cepat untuk mengejar orang yang membawa Lio yang sedang berlari sesaat setelah diteriaki Raka, " Berhenti disana, kembalikan Lio ". Namun usahanya gagal saat orang orang itu memasuki mobil dan segera tancap gas meninggalkan pekarangan rumah Lio.
" Arghh,, sial!!". Makian nya merasa sesal.
"Aishh bagaimana ini". Bingung Raka seraya mengacak rambutnya frustasi, sesaat setelah dilanda kebingungan Raka baru ingat bahwa masih ada seseorang yang dapat membantunya untuk menyelamatkan Lio, " Papa.. "
Ya Raka baru ingat bahwa masih memiliki papanya yang dapat membantunya untuk menemukan Lio, segera saja Raka langsung memasuki rumah guna untuk mengambil ponselnya yang ketinggalan dikamar.
Tutt.. Tutt..
"PA, Lio diculik cepat kerahkan semua anak buahmu untuk segera menemukan Lio. Secepatnya! ". Ucap Raka menggebu-gebu.
" Haa--".
Belum sempat papa Raka membalas ucapannya, Raka sudah lebih dulu memutus panggilan secara sepihak saat ingat Abi belum juga menunjukkan batang hidungnya.
"Apa bocah itu masih tidur saat situasi sedang seperti ini". Segera saja Raka membawa langkahnya menuju kamar Abi.
" WOII BANGSAT BANGUN LO! LIO DICULIK ORANG ANJING, BISA-BISANYA LU MASIH TIDUR". Ucap Raka berteriak dengan emosi.
Sesaat setelah menunggu pintu yang tak kunjung terbuka kesabaran Raka pun habis, terpaksa ia menendang pintu itu dengan keras hingga hampir roboh.
"Bisa-bisanya dia masih tidur, apa dia tak mendengar keributan yang ada diluar". Begitulah kira-kira isi fikiran Raka.
Raka yang sudah terlampau emosi langsung saja menimpuk wajah Abi dengan keras menggunakan bantal.
" BANGUN ANJING ".
" Apaan sih Rak, masih pagi juga ". Ucap Abi seraya menguap lebar.
" LIO DICULIK BODOH".
"HAHH! ".
*****
Sedangkan disisi papa Raka (Raditya Adiputra) ia pun dilanda kepanikan sesaat setelah mendengar pernyataan Raka bahwa Lio yang sudah ia anggap anak sendiri diculik orang.
Radit yang merupakan masih seorang mafia pemegang Mexico pun langsung memerintahkan setiap anak buahnya yang ada di berbagai penjuru untuk mengecek setiap CCTV tiap bandara penerbangan yang ada di berbagai negara, karena ia yakin orang yang menculik Lio bukanlah orang sembarangan.
Sebenarnya daritadi Radit sudah ber negatif thinking dengan berpikir bahwa Lio diculik oleh keluarga pihak ibunya Lio yang berkebangsaan Eropa.
Namun Radit masih berusaha tenang dan mencoba berpikir dengan kepala dingin.
" Bagaimana Lio bisa diculik oleh seseorang "
"Apa motifnya untuk menculik Lio".
" Semoga saja bukan kerabatnya karena Lio sudah tak memiliki kerabat selain dari pihak ibunya yang sudah lepas tangan terhadap Lio "
Begitulah kira-kira pertanyaan yang sedang berkumpul di otaknya.
*****
Waktu kini sudah berlalu dan menunjukkan pukul 1 siang.
Raka dan Abi tadi pagi memutuskan untuk tidak sekolah guna berusaha untuk mencari Lio dengan bertanya lewat beberapa temannya.
Dan saat ini Abi Raka dan Radit serta ayah Abi (Riyan Pratama) tengah berkumpul dirumah Lio untuk menunggu perkembangan hasil pencarian Lio
Ting.. Tong..
Bell rumah Lio terdengar berbunyi, Abi pun segera beranjak untuk melihat siapa yang datang.
Sesaat setelah membukakan pintu Abi langsung disuguhkan dengan pandangan 9 orang dengan stelan rapi tengah berdiri didepan pintu, yang mana membuat Abi terpaku adalah mereka semua terlihat sangat berwibawa dan.. Kaya(?).
"Ah silakan masuk Tuan²". Setelah mengatakan itu Abi langsung saja mengarahkan mereka menuju ruang keluarga.
Saat sampai diruang tengah Leon, De-jun dan Shaka serta anak mereka masing terpaku ketika melihat Radit dan Riyan yang merupakan orang orang berkuasa juga karena Radit yang merupakan mafia Mexico dan Riyan sendiri pemegang mafia dalam negeri.
Sesaat setelah tersadar dengan ke kagetan nya Radit dan Riyan spontan berteriak.
" Kalian!.. "
✧𝓐𝓾𝓴𝓸✧
9
53 kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cevian Lionard
FanfictionCevian Lionard. Seorang bocah berusia 16 yang hidup sendiri sejak keluar dari panti asuhan tempat ia bernaung sedari bayi. Saat ia sudah hidup serba berkecukupan dari hasil kerja kerasnya dan saat hidupnya sudah tenang tiba-tiba ia dihadapkan deng...