Bab 13 || Stripping Viona

5K 473 37
                                    

Jangan lupa Vote and Comment, prenn.

Tak membutuhkan waktu lama Lio pun sampai dirumah sakit terdekat dan mengantarkan Reyhan dan dua temannya sampai koridor depan Lobby.

Security yang melihat hal itu segera menghampiri nya.

"Pak, tolong panggilin suster sama bawain brankar 3 dong. Soalnya ini ketiga temen saya udah terlanjur tepar duluan diperjalanan tadi", ucap Lio setelah keluar dari mobil dan menangkap siluet pihak keamanan mendekat.

"Tentu, tunggu sebentar", ucap security tadi.

Setelah beberapa saat datanglah 3 suster dan 4 perawat pria yang datang dengan mendorong 3 buah brankar diikuti security tadi.

" Tolong pintunya dibuka lebar ya dek, agar kami dapat dengan mudah mengangkat pasien nya ", ucap salah seorang perawat pria dan diangguki Lio dengan segera membuka lebar pintu penumpang dan pintu depan.

Setelah Reyhan dan kedua temannya dibawa masuk Lio pun menuju resepsionis guna membayar biaya perawatan mereka nantinya hingga sembuh.

" Permisi mba".

"Iya dek, ada yang bisa saya bantu", ucap resepsionis itu ramah.

" Saya ingin mengisi data diri dari 3 pasien yang baru datang bersamaan tadi mba, juga untuk menanggung biaya perawatan mereka ".

" Baik silakan ".

" Untuk yang ber-hoodie hitam dengan luka memanjang dikaki tadi bernama, Reyhan Alvarez ".

" Dan untuk yang ber-kaos navy dengan luka ditangan kiri tadi bernama, Ricky Adrian Putra ".

" Juga untuk yang ber-kaos merah dengan luka pada bahu kanan nya tadi bernama, Rico Naufal Sanjaya ".

" Baik, semua data sudah saya tulis". Ucap resepsionis tadi dengan name tag Kirana Saputri.

"Eh dek, Ngomong-ngomong mereka tadi habis kenapa? Kalo korban kecelakaan kok lukanya ngga rata", tanya mba Karina dengan nada santai seolah sedang berbicara dengan teman sendiri.

"Mereka korban kecelakaan mba, soalnya saya sendiri yang nabrak mereka". Ucap Lio santai.

" HEH! Astaghfirullah ", ucap mba Karina dengan memelototkan matanya kaget.

"Udah dulu ya mba, saya ada urusan soalnya. Eh jangan lupa masukin mereka ke ruang VIP ya mba, ini saya tinggalin kartu saya juga kartu nama saya bila biayanya nggak cukup". Ucap Lio dengan menyerahkan kartu yang berisikan 200 juta juga kartu namanya.

Setelah berucap Lio langsung saja meninggalkan meja resepsionis dan menuju mobilnya yang tadi sempat ia parkir kan.

Sesaat melihat jam tangan nya ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 15.27 membuat ia dengan segera membawa mobil jeep nya menuju taman kota dengan kecepatan terbilang tinggi.

6 menit kemudian sampailah ia ditaman kota yang terlihat ramai.

Sesaat mengedarkan pandangannya netranya pun terkunci disatu titik yaitu seorang gadis yang tengah duduk disalah satu bangku kayu dengan memejamkan matanya.

" Ehem! ".

Deheman tersebut langsung saja menyadarkan gadis itu dari acaranya.

" Eh udah dateng, sini duduk sayang ". Ucap gadis cantik berambut pirang asli dengan make up natural yang nampak sangat cantik.

" Saya nggak akan lama-lama, to the point saja.. Huftt Ayo putus! ". Ucap Lio dengan menghembuskan nafas beratnya sesaat.

Gadis itu yang mendengar ucapan Lio langsung saja memfokuskan matanya pada Lio, menghembuskan nafas nya sesaat. " Hahh baiklah, saya juga lelah dengan perjuangan ini. Saya lelah, saya ingin berhenti berjuang untuk hal melelahkan ini". Ucapnya dengan menengadahkan Kepalanya keatas.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cevian LionardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang