Jangan lupa Vote dan Comment, prenn.
Setelah 15 menit saling diam akhirnya Riyan pun angkat bicara."Jadi ada masalah apa hingga kalian bersembilan datang secara bersamaan ke rumah ini?".
Dan Leon hanya angkat bahu dan berbicara, " Aku ingin mengangkat Lio untuk menjadikan nya adik dari anak-anak ku" Ucap Leon belibet.
(Begini saja ya, saya ubah dari dideskripsi yang harus Leon ga bisa bahasa Indonesia sekarang jadi bisa daripada ribet:)
"Hehh atas dasar apa anda tiba-tiba ingin mengangkat nya sebagai anak anda". Sarkas Raka sinis.
" Atas dasar, apa yang ku sukai harus jadi milikku ". Pernyataan Leon sombong.
" Hehh tua bangka, kau kira kau bisa mendapatkan Lio? Oh tidak bisa, karena Lio akan jadi anak kedua ku ". Kini giliran Shaka yang angkat bicara.
" Astaga kalian berdua ini, sudahlah tak usah berdebat karena pada akhirnya yang akan mendapatkan Lio adalah aku! ". Ucap De-jun tenang dan dihadiahi tatapan tajam dari semua yang ada diruangan tersebut.
" Sudahlah kalian diam dulu! ". Ucap De-jun mengalihkan tatapan tajam mereka sekaligus berucap yang mengarah kepada Leon dan Shaka, " Jadi dimana Lio? Aku ingin menemuinya sekarang ". Lanjutnya.
" Itulah masalahnya, Lio tadi pagi tiba-tiba diculik oleh seseorang pada pukul 5 pagi tadi, saat Raka melihatnya dia hendak mengejarnya tapi mereka sudah keburu pergi ". Ucap Radit.
" Hahh bagaimana bisa?! Kenapa anak buah yang ku perintahkan untuk menjaga Lio tak melaporkannya padaku". Ucap Leon dan De-jun serta Shaka menggeram marah.
Tiba-tiba anak-anak mereka berdiri dari duduknya dan berjalan menuju luar pintu utama untuk memberikan perintah kepada asisten pribadi mereka.
"Penggal kepala mereka yang kami suruh untuk menjaga Lio atas keteledoran mereka". Itulah kira-kira ucapan mereka kepada sang asisten pribadi masing-masing.
Setelah memberi perintah mereka pun kembali memasuki rumah dan kembali duduk pada tempat semula.
" Apa yang kalian bicarakan diluar ". Tanya De-jun penasaran.
" Tak ada.. ", itulah jawaban mereka yang mana membuat para orang tuanya mendengus.
" Trus apa kalian tak ada usaha apapun untuk menemukan Lio?". Tanya Shaka.
"Sudah, tapi yang kami dapatkan hanyalah orang yang menculik Lio membawanya dibandara penerbangan yang tak menjelaskan kemana tujuannya karena mereka menggunakan pesawat pribadi". Penuturan Abi yang mana membuat mereka mendengus sebal.
" Yasudah cari saja disetiap negara-negara diseluruh dunia, apa susahnya ". Ucap Lico enteng.
" Benar juga, kenapa daritadi aku tak kepikiran hal itu". Ucap Riyan.
"Itu karena kau bodoh". Ucap para ketua organisasi tersebut.
" Ehm, apa tak sebaiknya kita bersatu saja untuk menemukan Lio " Usul Hwangjun.
"Bisa saja, aku tak keberatan akan hal itu asal demi bisa mendapatkan Lio". Ucap Leon, " Bagaimana dengan kalian? ". Lanjutnya.
Dan mereka semua pun mengangguk menyetujui.
(Yeuu guys, para mafia Indonesia, Italia, Mexico dan Gangsta Korea Selatan serta Yakuza Jepang akan collab nih, ada yang mau ikut?)
FYI: walaupun disini saya bilang bahwa Korea Selatan dan Jepang hanyalah Gangsta dan Yakuza tapi soal kekuatan serta kekuasaan sabilah untuk diadu, karena dari urutan dalam negeri organisasi merekalah yang terunggul dan setara dengan mafia kelas kakap.
*****
Sedangkan disisi Arion Ceviananda di Los Angeles, California.Saat ini dia hanya sedang menikmati pemandangan yang terpampang dilayar komputer nya yang menampilkan para penguasa tadi sedang melakukan rencana untuk menemukan Lio.
Dari perbincangan yang Arion dengarkan, bahwa mereka akan bersatu untuk menemukan Lio.
" Bisa bisanya mereka membuat lelucon, ingin menemukan anakku untuk dijadikan anak mereka?! Apa mereka bercanda, mereka menginginkan anakku? Anak seorang mafia pertama dan terkuat ingin diambil oleh para mafia abal-abal itu". Ucap Arion seraya tertawa sumbang, "maka jangan harap!! ".
" Tunggulah sebentar lagi anakku, setelah kau bersama papa maka hidupmu akan menjadi seperti yang kau inginkan dengan harus tanpa bekerja lagi" Ucap Arion sambil menatap nanar pada layar komputer yang sudah berganti dengan menampilkan Lio yang sedang dalam pengaruh bius dan sedang terbaring diranjang dalam pesawat yang menuju ke Los Angeles.
Dari perkiraan waktu yang Arion prediksi kan Lio akan sampai pada waktu tengah malam pada jam Indonesia.
*****
Daripada kelamaan kita skip aja ya pada Lio yang udah sampai di Los Angeles.Buang-buang waktu soalnya kalau cari percakapan hingga malam hari.
Oke skipp...
Saat ini Arion beserta ketiga adik lelakinya tengah menunggu anaknya yang akan tiba sebentar lagi dibandara yang ada di LA, mengapa ia tak membangun bandara sendiri? Jawaban adalah buang-buang uang karena lebih baik uangnya ia gunakan untuk memanjakan anak semata wayang nya nanti.
Dari pemberitahuan bahwa sebentar lagi akan ada pesawat pribadi yang akan mendarat dengan jarak waktu 15 menit lagi.
Dan benar saja pesawat yang digunakan anak buahnya telah terlihat, namun Arion langsung menegang karena bagian pemberitahuan memberi informasi bahwa pesawat yang digunakan Lio mengalami masalah yaitu ban depannya tiba-tiba macet dan tak bisa terbuka.
Saat ini Arion beserta adik-adiknya telah dilanda kepanikan yang sangat karena memikirkan kondisi Lio yang masih ada didalam pesawat.
"BODOHH, CEPAT KERAHKAN SEMUA ANAK BUAH UNTUK SEGERA MEMBANTU PENDARATAN ANAKKU". Ucap Arion emosi sekaligus panik.
Dan segera saja semua anak buah yang seharusnya untuk menyambut kedatangan Lio berlarian untuk mempersiapkan pendaratan pesawat secara darurat bersama para staff bandara.
Dan ini lah waktu yang ditunggu.
Sebuah mobil penahanan bobot telah dipersiapkan untuk menahan berat pesawat dengan cara mobil tersebut dijadikan pengganti ban depan yang tak bisa terbuka.
Semua orang yang berada dibandara menatap was-was pada pesawat tersebut begitupun Arion dan ketiga adiknya.
Dan inilah saatnya...
CHITTT... BRAKKKKK
" LIOOO!!! ".
✧𝓐𝓾𝓴𝓸✧
972 kata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cevian Lionard
FanfictionCevian Lionard. Seorang bocah berusia 16 yang hidup sendiri sejak keluar dari panti asuhan tempat ia bernaung sedari bayi. Saat ia sudah hidup serba berkecukupan dari hasil kerja kerasnya dan saat hidupnya sudah tenang tiba-tiba ia dihadapkan deng...