KARY⸺30

39 11 0
                                    

Setiap hari sama saja, tugas yang selalu menumpuk, quiz dadakan yang selalu menyerang inti syaraf otak semua insan mahasiswa, revisi bagai ancala yang memaksa untuk dikeruk isinya. Dan tuan sok dingin yang kian hari kian tidak bisa ditebak derap daksanya.

Menyapaku kemudian pergi begitu saja, tanpa penjelasan, tanpa kata, tanpa aba. Menyisakan sesak di dalam dada. Harus kuapakan asa? Keesokan harinya, diam seribu bahasa. Tatapannya seperti membenciku dengan sangat menggunakan jiwa dan raganya. Berubah lagi dengan seringai miring tipis saat aku terkejut ada dia dihadapan, kenapa?

Kenapa harus melakukan sesuatu yang bahkan kamu tahu itu mempermainkan perasaan seseorang? Kenapa ... Tuan?

Kenapa harus seperti ini? Sengaja membuatku bingung, huh? Sengaja mempermainkan basirahku yang ingin lepas rantai jangkar dari pelabuhanmu?

Kamu ini sebenarnya kenapa? Semakin lekat dengan wanitamu, harmonis pula manis di pandangan mata sendu, tapi semakin menggonjang-ganjingkan perasaan seseorang yang terlalu rapuh sepertiku.

Kamu ini sebenarnya kenapa? Sangat suka ketika aku mengalami sakit yang teramat sangat, padahal aku ada rencana ingin lupa.

Kamu ini sebenarnya kenapa? Kenapa tidak ingin ikut mauku saja? Kenapa tidak ingin lepaskan aku sendiri dan menyerahkan aku pada semesta? Biar saja dia yang buat rasa ini hilang dan tidak harap kamu lagi seperti yang sudah-sudah. Kenapa harus bermain, sih?

Kamu ini sebenarnya kenapa? Aku hanya ingin lupa. Itu saja.

Ilustrasi : di mana Inka sudah sangat frustasi sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi : di mana Inka sudah sangat frustasi sekali.



DIA KENAPA, AKHIR TAHUN 2021

Revisi Quartal Pertama Tahun 2024, April 21

HENTI? : DIARY INKA  ||  ༺On Going༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang