KARY⸺35

49 9 0
                                    

Ini hanya sebuah huru-hara yang seharusnya tidak menjadi masalah besar. Tapi, aku tidak tahu kalau mereka akan membicarakan ini dengan intens.

 Tapi, aku tidak tahu kalau mereka akan membicarakan ini dengan intens

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan tidak sampai di situ saja, hingga kami bertatap muka lagi6pun aku tetap disindir dengan epik dan tatapan mata mereka setajam silet

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan tidak sampai di situ saja, hingga kami bertatap muka lagi6pun aku tetap disindir dengan epik dan tatapan mata mereka setajam silet.

"Aku minta maaf pada kalian semua, aku ti-tidak bermaksud untuk berbohong. Aku punya alasan."

Mereka diam.

"Jangan mendiamkan aku begini. Bicaralah!"

"Ingin ku pukul tapi aku takut dosa." Reynold berujar dengan sedikit menggeram.

"Aku kan sudah minta maaf, lagian tidak bermaksud bohong pada kalian."

Hening.

"Lagipula, sepertinya yang tulus ingin berteman denganku yang aneh ini hanya kalian." Aku menatap mereka satu persatu, ku usahakan kondisi wajahku melas sekali. "Ayolah, maafkan aku."

"Karna kami juga aneh kamu tahu? Jadi mau tidak mau kami berteman denganmu," sungut Gerald sambil menunjukkan ekspresi kesalnya yang khas.

Kami tertawa.

"Mau jalan-jalan ke mana?"

"Kenapa malah bertanya, kamu kan tuan rumah. Seharusnya kamu yang menjadi tour guide kami. Bagaimana sih?" Dasya mengangkat tangannya hendak menyentil keningku tapi urung. Kesal dan gemas agaknya.

"Pasar? Mau?"

Mereka diam.

"Mau, kan?"

"Boleh."

"Aksesoris di sana lucu-lucu dan jajanannya enak-enak. Aku jamin kalian akan suka."

Mereka mengangguk.

"Selanjutnya, aku ikut mau kalian hendak ke manapun. Berkeliling resort juga boleh, berkeliling daerah disekitar, atau mau pakai helikopter juga bisa kita terbang di atas lautnya saat sunset."

"Bisa diam tidak? Jiwaku masih dalam masa penyesuaian, jangan dibombardir terus dengan segala kehidupan barumu yang baru kami tahu!" Ayubia merengut dan memijat pelipisnya.

"Betul tu betul."

"Hahaha, baiklah."

ilustrasi : source pict by pinterest

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ilustrasi : source pict by pinterest





Inka, dirutuki karena berbohong🍊

HURU-HARA, 17 JANUARI 2022
Revisi Jiwa Kemiskinan Meronta 22 April 2024

HENTI? : DIARY INKA  ||  ༺On Going༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang