KARY⸺19

195 28 1
                                    

Hari ini adalah hari yang paling membakar otak. Tapi harus kuucapkan syukur pada Tuhan karena semuanya berjalan dengan lancar dan hari ini aku akan makan sangat banyak, menebus kesalahan hampir 2 hari aku seperti orang berpuasa. Ayo ke warung Bu Along yang terkenal dengan ayam rica pedasnya itu.

"Sehabis ini mau ke mana?" Gerald bertanya sambil meregangkan otot-ototnya yang kaku.

"Langsung pulang, mandi, makan, tidur." Reyno menyahut sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Ayubia, lemas.

"Aku mau pulang, mau tidur sampai besok pagi. Mumpung free tidak ada tugas yang membelenggu otakku," ucapnya tegas. Dasar si ratu tidur, Ayubia.

"Aku sama seperti Bia saja." Dasya menyahut, bahunya sudah longsor lemas, wajahnya letih lesu seperti kekurangan darah.

"Aku ingin makan rica pedas Bu Along. Perutku meronta sejak 2 hari lalu ingin dipuaskan." Aku mengelus perutku yang mengecil. Kasihan sekali cacing-cacing peliharaanku.

"Aku ikut kamu saja."

"Asik, ada tumpangan. Sekalian antar aku pulang ya, Ger."

Gerald hanya mengangguk.

"Bisa bicara sebentar?"

Aku melonjak kaget. Bisakah jika ingin berbicara ucap kata permisi dulu, jangan tiba-tiba begitu tuan sok dingin. Pasalnya, jantungku berdegup tak karuan sekarang. Ayubia dan Dasya pergi duluan, berjalan terburu saling menggandeng, Reyno tersenyum penuh arti sambil terus melangkah pergi dan Gerald akan menungguku di parkiran kampus.

"Kenapa?"

Terlihat tuan sok dingin itu menelan salivanya, sulit. Ada apa? Apakah dia melakukan kesalahan? Atau sesuatu yang merugikan dirinya?

"Ada apa? Jangan diam saja."

Aku mencoba menelisik mata coklat milik Dikta. Mencari jawab yang tak kunjung siempu ucap.

"Hima butuh sekretaris umum. Yang lama baru-baru ini mengundurkan diri."

Sebentar? Ayolah, aku lapar sekali saat ini jangan diajak berbicara yang berat-berat dulu. Otakku malas menjangkaunya. Maksudnya apa?

"Pipin, Inka itu lapar banget. Terus otaknya lagi korslet gara-gara mata kuliah hari ini. Jadi, Inka mau makan dulu sama Gerald, kalau penting chat aja ya."

"Saya maunya seka⸺"

"Dadah!"

Ah, perutku! Maafkan aku tuan sok dingin. Perutku lebih penting saat ini ketimbang maksud dari lisan itu menyapa duluan.



Inka, sungguh rica-rica ayam WUENAK POL🍊

Rica Pedas Bu Along, 2 April 2020
Revisi Pentol di Depan Alfamart 20 April 2024

HENTI? : DIARY INKA  ||  ༺On Going༻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang